Euforia yang kita dapatkan di Ramadan lalu begitu mengena di kalbu, mulai dari tadarus al-Qur'an , sholat sunnah tarawih, qiyamul lail, sedekah harian , kajian subuh dan masih banyak lagi aktivitas yang penuh dengan pahala mengalir deras. Ramadan usai terbitlah syawal. Gimana kira-kira kabar iman kita? Bagaimana vibesnya? Apakah sama dengan Ramadan ?
Coba kita tengok di sekitar saja ,kini masjid- masjid mulai sepi, baca al quran mulai ditinggalkan. Ibadah diundur-undur, tempat-tempat hiburan malam kembali dibuka. Sedih rasanya belum sebulan Ramadan meninggalkan kita, vibesnya sudah hilang gitu aja. Pada ngerasaain hal yang sama ga nih ? Harusnya kita meniru para salafusholih pendahulu kita terkait bagaimana mereka selepas Ramadan . Di dalam kitab Lathaaiful Ma’arif Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadan. Kemudian mereka pun berdo’a selama 6 bulan agar amalan yang telah mereka kerjakan diterima oleh-Nya.
Nah berikut adalah tips agar iman kita tetap menyala di 11 bulan berikutnya:
1. Berkumpul dengan orang sholeh dan komunitas penyeru kebaikan
Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang dapat dinilai dari agama kawan setianya, maka hendaklah di antara kalian melihat seseorang dari siapa mereka bergaul.” (HR. al Hakim). Berkumpul dengan orang-orang shalih akan melembutkan hati kita dan senantiasa mengingatkan akan Allah Subhanahuwata’ala.
Sebaliknya, bergaul dengan orang-orang dzalim dan lalai bisa membutakan hati. Allah SWT bersabda: “Dan janganlah kamu condong kepada orang-orang dzalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka. Dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain dari Allah SWT, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (HR. QS. Hud: 113).
2. Belajar islam secara sempurna
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 208)
Maksudnya belajar secara sempurna adalah belajar secara menyeluruh mulai dari perkara akidah, ibadah, muamalah, akhlak dan yang seterusnya. Karena Allah menuntut kita untuk beragama Islam secara sempurna.
3. Mengajak pada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran
"Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran/3 : 104).
Melakukan aktivitas dakwah, amar makruf nahi mungkar merupakan perintah Allah yan dengannya keimanan seseorang, masyarakat bahkan negara akan terjaga. Selain itu ciri-ciri umat terbaik adalah yang melakukan aktivitas amar makruf nahi mungkar. Sebagaimana dalam QS Ali Imran 110.
“Kamu adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.”
Nah yuk coba tips di atas dan jadilah hamba yang rabbani bukan sekedar ramadani (ibadah saat Ramadan saja). Wallahu’alam.
Post a Comment