Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengucapkan selamat hari jadi Kabupaten Bandung ke - 383.
Kabupaten Bandung saat ini menjadi daerah termaju dan menjadi percontohan di Jawa Barat. Cucun menilai bahwa di bawah kepemimpinan Bupati Bandung Kang Dadang Supriatna, bahwa kemajuan ini patut kita apresiasi karena untuk mencapainya tidaklah mudah, diperlukan perjuangan luar biasa terlebih di masa sulit ketika masa recovery ekonomi pasca Covid-19. Namun, dengan keinginan kuat dan didorong ketulusan ingin membangun dan menyejahterakan warga Kabupaten Bandung.
Dengan adanya kepemimpinan yang kuat, kekompakan, solidaritas dan ketulusan, pada akhirnya program yang digulirkan sangat dirasakan manfaatnya oleh berbagai lapisan masyarakat.
Langkah-langkah positif yang dilakukan oleh Kang Dadang Supriatna telah membuahkan hasil. Kita melihat pertumbuhan ekonomi, berhasil meningkatkan jumlah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bandung dari Rp900 miliar menjadi Rp1,3 triliun. Dari fiskal mampu meningkatkan APBD dari awal Rp4,6 triliun di tahun 2021 menjadi Rp7,4 triliun di tahun 2023.
Ukuran kemajuan hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi saja. Padahal pertumbuhan ekonomi tinggi sekalipun sering tidak mencerminkan pemerataan dan kesejahteraan yang menyeluruh. Secara realitas sejumlah penduduk miskin di Kabupaten Bandung pada tahun 2023 masih tinggi yaitu 6,40% (245.000 orang).
Tingkat kriminalitas marak terjadi, masalah sampah masih menggunung, tingginya tingkat pengangguran akibat PHK besar-besaran di banyak perusahaan, bullying (perundungan) terhadap anak-anak menjadi korban kekerasan dan tindakan kejahatan, judi online kian marak di kalangan generasi muda dan masih banyak persoalan yang belum terselesaikan.
Namun, sesungguhnya yang menjadi akar permasalahan dari segala persoalan hidup adalah akibat penerapan sistem sekuler kapitalisme. Perampasan Sumber Daya Alam (SDA) oleh pihak asing/swasta menjadi ganjalan bagi masyarakat, hilangnya kedaulatan mandiri menjadikan kita terjajah terus.
Jadi yang dikatakan daerah maju dalam sistem sekuler tetap saja menyisakan banyak masalah. Berbeda jika standar kemajuan itu disandarkan dengan Islam.
Negara maju dalam pandangan Islam adalah negara yang sanggup memenuhi kebutuhan dasar warga negaranya, orang per orang baik muslim maupun non muslim, baik kebutuhan pokok individu berupa pangan, sandang, papan dan kebutuhan kolektif berupa pemenuhan pendidikan, kesehatan dan keamanan.
Negara adalah pihak yang bertanggung jawab penuh atas jaminan pemenuhan kebutuhan hidup publik. Hadirnya penguasa merupakan pelaksana syariat Islam secara kaffah.
Sabda Rasul saw., "Imam (khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas urusan rakyatmya." (H.R. Bukhari).
Jadi jelas kemajuan suatu wilayah atau negara tidak hanya dipandang dari pertumbuhan ekonomi atau suatu yang bersifat materi saja, tapi juga harus terwujudnya kebutuhan material, spiritual, warga yang berakidah mulia, kerukunan antara warga, aman dan sejahtera.
Hal tersebut hanya dapat terwujud dalam kehidupan di bawah naungan Daulah Islam di bawah kepemimpinan khilafah ala minhaj an nubuwah.
Wallahualam bishawab.
Post a Comment