Oleh: Nurlaela Asuro S.Pd.
Aktivis
Muslimah
Pagelaran Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang biasa diperingati setiap 2 Mei kali ini yang mengangkat tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar", disertai logo yang berbeda dari tahun sebelumnya makin semarak. Banyak sekali acara yang digelar sekolah mulai dari Tingkat PAUD, SD, SMP hingga perguruan tinggi. Acaranya pun beragam dari mulai upacara, pertunjukan seni, kebudayaan hingga konser musikal yang melibatkan musisi dan artis ternama.
Namun semaraknya
acara Hardiknas tentunya tidak boleh hanya sekadar seremonial tanpa arti dan
tanpa makna. Terlebih tahun ini tema yang diangkat terkait dengan program
merdeka belajar dan diusulkan menjadi kurikulum merdeka yang diarahkan menjadi
kurikulum Nasional (KurNas). Lantas apakah program maupun kurikulum tersebut
sudah menjawab berbagai masalah pendidikan negeri ini?
Jika dilihat, pendidikan adalah kebutuhan
mendasar dalam sebuah masyarakat. Melalui pendidikan inilah masyarakat, dan peradaban
dibangun serta kurikulum merupakan salah satu instrumen penting yang dapat
membentuk corak pemikiran dan kepribadian suatu bangsa dan masyarakat. Kurikulum
merdeka yang digadang-gadang mampu menjadi solusi atas karut marutnya kualitas
pendidikan negeri ini ternyata sangat
sarat akan corak pemikiran liberal dan kapitalistik.
Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum
nasional 2024 dianggap masih belum memberi kejelasan sebagai kurikulum. Peserta
didik diarahkan kepada kompetensi/daya saing atas sesuatu yang bersifat materi,
namun melupakan aspek pembinaan agama/mental. Apalagi faktanya hari ini makin
banyak problem di dunia pendidikan dalam semua aspek, baik guru maupun siswa yang melakukan berbagai kemaksiatan dan
kejahatan serta pelanggaran hukum. Oleh
karena itu, Kurikulum Merdeka justru
akan menguatkan sekularisme dan kapitalisme dalam kehidupan, melahirkan
generasi yang buruk kepribadiannya, dan menjadikan generasi terjajah budaya
Barat yang rusak dan merusak.
Padahal, pendidikan adalah salah satu
aspek strategis yang menentukan generasi masa depan. Dalam sistem Islam,
pendidikan ditargetkan untuk terbentuknya generasi berkualitas, beriman,
bertakwa, terampil dan berjiwa pemimpin serta menjadi problem solver. Islam
memiliki sistem pendidikan terbaik berbasis akidah Islam yang terbukti berhasil
melahirkan generasi berkualitas, menjadi agen perubahan dan membangun peradaban
yang mulia, dan untuk mewujudkannya negara memiliki tanggung jawab penuh untuk
mewujudkannya.[]
Post a Comment