Ada bullying dalam konten, boleh kah?


Aisyah N

Mahasiswi Telkom University


Dilansir dari media online IDN Times, terjadi aksi perundungan atau bullying remaja di kota Bandung yang viral di media sosial Instagram. Pelaku melakukan perundungan dengan cara memukul hingga korban menjerit, dan menyiarkannya secara langsung di akun Tiktok. Berdasarkan Informasi yang dihimpun, peristiwa itu berlangsung di daerah wilayah Mekarwangi, Kota Bandung. 


Dari video perundungan viral ini terlihat pelaku mengucapkan kalimat yang tidak senonoh dengan menggunakan bahasa Sunda. Adapun pelaku juga meminta korban untuk membuka pesan WhatsApp sambil diiringi dengan kalimat mengancam korban. Namun, korban dalam video itu tidak membuka aplikasi percakapan dan sedikit memberikan perlawanan. 


Hal seperti ini sebenarnya bukan lagi hal yang jarang terjadi. Sudah banyak kasus perundungan yang terjadi di Negara kita. Yang lebih miris lagi, banyak juga yang menjadikan hal hal seperti ini menjadi konten, diperlihatkan di sosial media tanpa rasa bersalah. Kenapa ini semua bisa terjadi? Yaitu karena kurangnya akhlak dan juga pendidikan yang diajarkan. Di zaman ini Negara yang katanya mayoritas muslim, sudah terpengaruhi oleh ide Sekuler Kapitalis, yang membuat mindset mereka mementingkan keuntungan dan kebebasan. Membuat mereka tidak takut melakukan kejahatan dan kekejian demi keuntungan pribadi. Negara pun tidak memberikan hukuman yang pantas atas kasus kasus tersebut.


Padahal ada Islam yang mengatur segala aspek kehidupan, termasuk mengatur interaksi sosial dan penggunaan media sosial. Jika Negara kita diatur dengan Islam, kasus kasus seperti itu tidak akan terjadi, karena Islam memiliki hukum dan aturan yang jelas dan tegas. Dalam Islam pun konten di media sosial akan di saring agar tidak ada penyebaran konten yang tidak layak dan memberikan pengaruh buruk. Bagi yang melakukan aksi perundungan juga akan diberikan sanksi yang tegas. Output pendidikan yang dilahirkanpun akan menjadikan anak didiknya bersyakhsiyah Islamiyyah yang memiliki adab dan akhlak yang unggul dan terbaik. Maka dari itu, sebenarnya solusi dari semua permasalahan seperti ini adalah Islam. Wallahu a'lam bii ash-shawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post