Tumbuhkan Kepedulian kepada Sesama Muslim di Bulan Ramadhan


Oleh : Sri Nawangsih

(Ibu Rumah Tangga)


Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa, karena Al-Qur'an turun pada bulan ini. Umat Muslim sangat menantikan datangnya bulan ini, karena di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan dan Allah lipat gandakan setiap kebaikan. Namun, pada Ramadhan kali ini penderitaan kaum Muslim belum kunjung usai. Di sejumlah negeri, kaum Muslim menyambut Ramadhan dalam ketertindasan.


Di Palestina, misalnya, kaum Muslim terancam kelaparan dan genosida. Isolasi yang dilakukan zionis Yahudi telah menyebabkan bencana kelaparan di Gaza, diperkirakan 800 ribu warga terancam mati akibat kelaparan dan kesulitan akses air bersih. Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut, setiap 10 menit satu anak-anak terbunuh di Gaza. Tercatat, lebih dari 5000 perempuan telah tewas sejak militer Zionis melancarkan serangan balasan ke Gaza.


Nasib memilukan juga dialami Muslim Uighur yang hidup dalam tekanan rezim komunis Cina. Tahun lalu Organisasi Kongres Uighur Dunia melaporkan sejumlah Umat Muslim di Cina dilarang berpuasa oleh pemerintah setempat.


Derita kaum Muslim di Gaza dan Uighur baru sekelumit potret dari derita Muslim di seluruh dunia. Ketika di tanah air kita merasakan kenyamanan dalam menyambut bulan Ramadhan, di beberapa negeri banyak umat Muslim yang menyambut Ramadhan di pengungsian ala kadarnya, dan harus mengalami kehilangan keluarganya.


Sungguh berdosa kaum Muslim yang tidak memikirkan dan memberikan bantuan kepada sesama Muslim. Sebab, Allah SWT telah mewajibkan kita untuk memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan pertolongan dalam QS. Al-Anfal ayat 72.


Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah menginginkan, "Ketahuilah, tidak sempurna taqarrub kepada Allah semata-mata hanya dengan meninggalkan syahwat yang mubah dalam keadaan selain puasa, kecuali setelah bertaqarrub kepada Allah dengan meninggalkan apa yang telah Allah haramkan dalam segala hal berupa dusta, kezaliman serta permusuhan terhadap manusia dalam darah, harta, dan kehormatan mereka." (Ibnu Rajab, Latahaif Al Ma'arif, hlm. 155 Al-Maktabah asy-Syamilah). Sikap tak acuh itulah yang ditunjukkan terutama oleh para pemimpin Dunia Islam, khususnya para pemimpin Arab.


Ada beberapa penyebab penderitaan umat masih terus terjadi. Yaitu, Umat masih terbelenggu dengan paham Nasionalisme. Para pemimpin Muslim masih memberikan loyalitas dan kepercayaan kepada negara-negara barat dan lembaga-lembaga internasional yang mereka dirikan, seperti PBB. Umat masih belum sepenuhnya sadar bahwa berbagai penderitaan itu hanya bisa dibebaskan dengan kekuatan mandiri di bawah kepemimpinan yang menerapkan aturan Islam.


Wallahu a'lam.bi shawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post