Oleh : Alma Salsabila Nurul Fitri | Aktivis Muslimah
Setiap ramadhan di Indonesia menjelang hari raya idul fitri pasti mengadakan gerakan pangan murah. Gerakan ini sudah lama adanya, warga pun sangat antusias karena jika di bandingkan dengan harga normal di pasar hal ini lebih menguntungkan bagi pembeli. Oleh karena itu banyak masyarakat yang berbondong bondong untuk berburu pangan murah ini.
Kepala Dispakan Ir. Ina Dewi Kania menyampaikan program ini upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bandung sesuai instruksi Bupati Dadang Supriatna untuk mendekatkan kepada masyarakat dengan kebutuhan – kebutuhan pangannya."Alhamdulilah respon masyarakat disini sangat baik, kita ingin buka sebetulnya di jam 8 pagi karena ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Akan tetapi masyarakat sudah berkumpul dari pagi jadi begitu kita buka di jam 7 itu beberapa komunitas sebagian sudah habis,” ungkap Ina. Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) Kabupaten Bandung menggelar Gerakan Pangan Murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di Komplek Buah Batu Centrum Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Selasa (19/03/2024). (Bandungraya.net)
Dengan jumlah yang sangat terbatas, membuat masyarakat rela menunggu dari pagi bahkan berdesakan, hingga tak heran banyak masyarakat pingsan. Seolah pemerintah memperhatikan kebutuhan masyarakat padahal sama sekali tidak memperhatikan. Ada banyak yang harus di perhatikan oleh pemerintah. Seharusnya pangan murah ini tidak hanya ada di bulan ramadhan menjelang hari raya idul fitri saja. harus ada di hari hari biasa dan harus bisa di akses dengan mudah oleh masyarakat. Seharusnya pemerintah lebih menjamin masyarakatnya agar masyarakat tidak ada yang kekurangan.
Apabila masih ada banyak masyarakat yang masih kekurangan maka sudah di pastikan bahwa pemimpin dan kawan-kawannya sudah berbuat dzolim terhadap rakyatnya, tanpa mereka sadari. Tapi untuk membuat pemerintah sadar, ini mustahil terwujud dalam sistem kapitalisme ini. Karena dalam sistem ini asalkan barang sudah tersedia di pasar, supermarket dan lain sebagainya itu sudah cukup. Tapi mereka tidak pernah berfikir, “apakah masyarakat mampu membeli atau tidak?” Ini sangat tidak diperhatikan oleh pemerintah saat ini.pemerintah tidak tau akan ekonomi yang di alami masyarakat mereka seolah menutup mata akan derita nyata ini.
Pemimpin dan struktur pemerintahan saat ini tidak mampu menjalankan tanggungjawabnya secara sempurna, sebab mereka mengikuti hawa nafsu padahal hawa nafsu itu menyesatkan mereka dari jalan Allah Bahkan mereka melupakan hari perhitungan itu. Yang mana hal ini didasari oleh pemenuhan kepentingan segelintir orang.
Sangat berbeda dengan sistem Islam yaitu khilafah, pada masa khilafah masyarakat hidup dalam kesejahterahan ekonomi Islam. Pemimpin menjamin semua kebutuhan setiap individu tidak hanya soal pangan tapi juga kebutuhan sandang, papan kebutuhan sekunder dan tersier. Pemimpin saat itu adalah pemimpin yang di pilih oleh masyarakat. Mereka senantiasa berperilaku amanah, tidak dzolim pada umatnya. Mereka lebih mendahulukan kepentingan umat di banding dirinya sendiri apalagi kepentingan oligarki. Khalifah pada masa ke khilafah sangatlah adil, bijaksana, dan berbuat baik pada banyak masyarakatnya tanpa memandang apapun. Maka pada saat itu masyarakat sangat taat pada pemimpin karena pemimpin sangat menghargai masyarakat. Maka yang saat ini harus kita lakukan adalah bersatunya kaum muslim, dukung perubahan yaitu perubahan sistem. Dari sistem kapitalisme menuju sistem khilafah, karena dengan khilafah semua masalah teratasi dan bersama khilafah seluruh umat sejahtera.
Post a Comment