Ratu Hani
penggiat literasi
Kembali kita menghadapi fakta yang teramat miris dan memilukan hati, dengan mendapatkan berita seorang siswi SMP di Lampung yang disekap, diperkosa secara bergilir di Lampung di sebuah gubuk tua, dan tidak hanya itu siswi SMP berinisal NA tsb dipaksa meminum minuman keras. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Kemuning Lampung.
Pemerkosaan pun dilakukan kepada korban oleh 9 orang lainnya. Rupanya pelaku lainpun sudah bersembunyi di gubuk tersebut sebelumnya (tvone.news.com).
Kasus-kasus seperti ini semakin menambah daftar panjang buramnya sistem pendidikan sekuler . Lembaga pendidikan tingkat dasar hingga perguruan tinggi tidak luput dari masalah, kasus perundungan, kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan selalu mewarnai sistem pendidikan sekuler.
Pembahasan mengenai masalah pendidikan sekuler tidak pernah usai atau selesai. Sebagaimana kita ketahui pemuda tengah menjadi sorotan lantaran jumlah mereka yang mendominasi di seluruh dunia. Akan tetapi amat disayangkan karena para pemuda ini dibesarkan dalam kehidupan sekuler kapitalisme liberal yang tidak menjadikan agama sebagai landasan dalam kehidupan. Para pemuda saat ini diwarnai oleh perbuatan amoral, asusila, kriminalitas dan kejahatan.
Perilaku buruk yang dilakukan oleh para pemuda tidak lepas dari cengkraman sekuler, dimana agama yang dipisahkan dari kehidupannya, dimana agama dalam posisi yang hanya boleh dipandang tapi tidak dapat disentuh. Ditambah lagi para pemuda juga diatur dalam sistem liberal dan ironisnya negara menjamin hal itu. Dalam sistem demokrasi, kebijakan yang lahir malah melindungi perilaku amoral, seperti diksi sexual consent dalam beberapa pasal UU TPKS misalnya malah melegalkan kumpul kebo dan diperburuk pula oleh sistem ekonomi kapitalisme menambah perilaku buruk para pemuda, atas nama keuntungan bisnis pornografi melalui dari media sosial, film sah diperjualbelikan. Bahkan Kominfo menyatakan bahwa Indonesia merupakan pengakses situs porno ketiga di dunia. Astaghfirullah!.
Problematik pemuda ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan merata di seluruh dunia. Seperti kita ketahui bahwa dunia sekarang dalam cengkraman sistem kufur kapitalisme. Jangan harap akan terbentuk pemuda tangguh yang dapat membangun peradaban gemilang, seperti peradaban ketika Islam diterapkan sebagai sistem dari masa Rasulullah SAW sampai masa kekhilafahan Utsmani, dimana islam menguasai dua pertiga dunia
Kerusakan pemuda ini hanya bisa dihentikan apabila diterapkan sistem Islam.
Dalam sistem Islam pemuda mampu memimpin peradaban, sangat berbeda dengan sistem sekuler kapitalisme yang menjadikan generasi sebagai konsumen semata.
Dalam Islam ada tiga konsep untuk menciptakan generasi berkualitas.
Pertama, fungsi negara adalah sebagai pelindung umat, mulai dari sandang, pangan, papan kesehatan, keamanan, dan pendidikan dijamin oleh negara. Seluruh hal terkait kebutuhan primer rakyat ada dibawah kendali negara bukan swasta.
Kedua sistem pendidikan mencetak pemuda yang bersyakhsiyah Islam atau berkepribadian Islam. Sistem pendidikan islam akan mengawali kurikulum dengan pembahasan akidah sehingga tidak ada dikotomi antara pendidikan agama dan dunia.
Ketiga sistem penerangan akan membantu dalam Penerapan nilai-nilai sesuai syariat. Kebebasan pada era digital menjadi upaya syiar yang sangat efektif demi menjaga suasana keimanan masyarakat, termasuk para pemuda Negara akan melarang konten-konten nirfaedah apalagi konten haram jelas terlarang untuk ditayangkan.
Poin-poin diatas hanya akan terjadi apabila ada suatu institusi yang menerapkan Islam secara kaffah. Oleh karenanya diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh agar persoalan pemuda cepat terselesaikan dan terlahir darinya persoalan pemuda yang mampu menjadi pemimpin umat di masa yang akan datang.
Post a Comment