Dalam tatanan hidup sekuler kapitalisme tak heran kekerasan pada anak akan menjadi buah pahit yg mesti kita telan bersama. Kasus nya sama, pelaku dan motif nya saja yg berbeda. Setiap harinya terjadi baik yg tercatat atau sisanya hilang begitu saja.
Baru baru ini kasus kekerasan yg menimpa anak selebgram Aghnia Punjabi sedang menjadi buah bibir, dari pengaduan pengasuhnya si anak terjatuh dan akhirnya cidera pada wajahnya. Namun setelah diusut lebih dalam ternyata dan timbul kecurigaan akhirnya diketahui lewat cctv bahwa anak nya telah mengalami kekerasan oleh pengasuh nya sendiri.
Sebagai selebgram kasus ini cukup banyak mendapatkan simpati dan empati dari kalangan netizen. Ada juga yg justru memprtanyakan peran si ibu terhadap pengawasan anaknya.
Kasus ini hanya secuil dari bagian yg terlihat dimasyarakat, penampakan nya seperti gunung es. Hal ini tidak heran terjadi di sistem sekuler. Sistem yg memisahkan agama dari semua lini kehidupan. Al hasil manusia kehilangan akalnya jiwanya jadi rusak naluri nya tidak berkesesuaian dengan fitrahnya.
Berulang nya kasus kekerasan pada anak menjadi catatan kelam bagi negri ini. Berbagai pelanggaran hak anak terjadi baik sebagai pelaku maupun korban. Tidak ada perbedaan anak di kota atau didesa mereka berada dalam incaran kerusakan ini. Bahkan berbagai eksploitasi hingga ancaman jiwa, hal ini adalah keadaan serius yg butuh solusi dan menjadi tanggung jawab semua pihak, baik orang tua masyarakat lembaga pendidikan satuan keamanan bahkan negara.
Penyebab terjadinya kekerasan bisa dipicu oleh beberapa faktor diantaranya, terkikis nya pemahaman Islam mengenai peran ayah dan ibu dalam mengasuh dan mendidik anak. Pradigma sekuler yg dipakai orang tua dalam mendidik anak, sekuler telah memandulkan peran negara dalam mengontrol dan mengawasi media, perangkat hukum yang belum memberi efek jera.
UU perlindungan anak nyatanya belum mampu mengurangi jumlah kasus kekerasan pada anak.
Dalam pandangan Islam, anak adalah aset berharga bagi sebuah bangsa, estafet yg akan melanjutkan pembanguan peradaban mulia.
Oleh sebab itu Islam meletakkan perhatian secara penuh dalam mewujudkan generasi cerdas dan berkualitas baik secara akademis emosional dan spiritual.
Anak adalah amanah dan anugrah dari Allah SWT. Sudah seharusnya kita mendidik dan menjaganya dengan cara yang benar.
Pihak yg berkewajiban dalam menjaga dan melindungi anak, yaitu Keluarga sebagai Madrasah Al-ula.
Lingkungan yaitu masyarakat, disinilah terjadinya Amar Makruf nahi mungkar. Dan negara adalah kunci mewujudkan pendidikan sosial dan keamanan bagi generasi.
Hal ini akan terwujud jika di terapkannya Islam secara kaffah. Allahua’ alam bisawwab
Post a Comment