Oleh Yulia Ummu Haritsah
Pegiat Literasi Dakwah
dan Pendidik Generasi
Kini bukan hanya sepeda kumbang yang berlaju di jalan berlubang, tetapi motor, mobil, truk, bahkan kontainer pun tak ingin kalah bersaing mengisi kebisingan sudut kota, akibat tata kelola kota yang semrawut. Ketika musim hujan tiba, sudah menjadi pemandangan lumrah, dengan genangan air di mana-mana, membuat pengendara harus ekstra hati-hati, untuk menghindari kecelakan akibat jalan berlubang.
Walau intensitas hujan yang terjadi saat
ini agak berkurang, tapi ketika hujan turun masyarakat harus waspada, karena jalanan
berlubang dan sangat rawan terjadi kecelakaan, apalagi jalan yang berlubang itu
tertutupi air, bahkan sampai menutupi bahu jalan, ditambah lagi drainase yang
kurang, sehingga air sangat sulit untuk menyusut. Bahkan, seringkali kendaraan
mogok ataupun jatuh ketika melintasi jalan tersebut.
Fenomena genangan air atau pun banjir
sering kali terjadi, terutama di sudut kota yang jalan utamanya seringkali
dilewati oleh kendaraan besar, karena wilayah ini dijadikan kawasan industri,
sehingga genangan air ataupun banjir sudah menjadi hal yang lumrah terjadi
disetiap musim hujan, kini masyarakat hanya bisa mengelus dada dengan keadaan yang
ada.
Seperti yang dilansir media lokal
BandungBergerak.id mengatakan bahwa, Ratusan lubang menghiasi jalan raya
Cicalengka Majalaya, Kabupaten Bandung. Kondisi ini diperparah saat musim hujan
tiba. Lubang-lubang tertutup air, Sungguh berbahaya bagi pengguna jalan.
Mobilitas kendaraan di jalan Cicalengka
Majalaya cukup padat. Selain menjadi penghubung jalan kabupaten, jalan ini
menjadi akses utama kendaraan bermuatan besar seperti truk dan tronton. Hal ini
mengakibatkan jalanan yang sudah rusak menjadi tambah parah karena dilintasi
kendaraan dengan tonase tinggi.
Padahal seharusnya, kawasan industri itu
terpisah dari pemukiman, sehingga jalan yang di gunakan untuk mobilisasi
transportasi masyarakat tidak di lewati oleh kendaraan kendaraan besar.
Sehingga kerusakan jalan bisa diminimalisir.
Beginilah serakahnya manusia dalam
naungan sistem kapitalis, siapa yang berduit dia yang berkuasa, tak memikirkan
kondisi jalanan dan masyarakat sekitar, perbaikan hanya janji belaka, jika ada
perbaikan pun hasilnya tidak bertahan lama, karena selalu dilintasi oleh
kendaraan besar.
Hanya dengan sistem Islam yang akan
mampu mewujudkan kesejahteraan bersama, karena masyarakat akan digiring untuk
berbuat sesuai dengan ketentuan syarak, tidak membuat kerusakan, karena ada
konsekuensi yang berat jika melanggarnya.
Dalam sistem Islam akan dipisahkan mana
kawasan industri, mana kawasan pemukiman sehingga masyarakat tidak akan
dirugikan atas dampak kerusakan jalan yang diakibatkan oleh sering dilintasi
oleh kendaraan besar. Begitu pula dalam masalah banjir, negara akan cepat
tanggap dalam penanganannya, sehingga kota tetap asri, dan mobilisasi tak ada
kendala.
Saatnya kita beralih pada sistem Islam
yang tentunya akan menyejahterakan masyarakat, karena Islam datang dari Tuhan
rabbal 'alamin dan kita bersama campakkan sistem kapitalis, sistem yang rusak
yang selalu membuat kerusakan.
Wallahualam bissawab
Post a Comment