Oleh Ninik Rahayuningsih
Pegiat
Literasi
Setelah
viral dan memanas agresi zionis Israel ke Palestina pasca tahun lalu, gembira dunia muslim
secara khusus menyambutnya dengan aksi boikot produk zionis sebagai bentuk solidaritas dan
pembelaan terhadap rakyat Palestina. Diketahui produk barang zionis dan yang
pro zionis,
diantaranya semua produk dari Unilever, starbuck, KFC dan lain sebagainya.
Dalam
perkembangannya setelah agresi itu, diketahui ramai masyarakat mulai beralih pada produk pro palestina dan
nampak outlet-outlet milik pro zionis juga sepi pembeli. Bahkan menurut Laporan
dari portal online, viva.co.id, pada 8/12/2023 bahwa Starbucks Corp yang
berbasis di Seattle, Washington, Amerika Serikat (AS), telah mengalami
kerugian lebih dari US$11 miliar atau setara dengan Rp170,4 triliun, pada
kuartal terakhir. Ternyata dampak boikot produk ini tidak bisa diremehkan
begitu saja mengingat besaran nominal kerugian yang lumayan.
Namun, aksi
boikot ini tidak berlangsung lama hingga pada tahun 2024 ini kondisi
outlet-outlet pro zionis terpantau kembali ramai pembeli dan tidak sedikit
pembelinya adalah muslim. Memang sangat disayangkan terhadap perilaku inkonsistensi masyarakat muslim Indonesia ini
dimana mereka seolah sudah lupa terhadap apa yang terjadi di palestina, bahkan
penderitaan penjajahan itu masih belum usai hingga tulisan ini dibuat. Begitu
mudahnya karakter masyarakat kita untuk berubah-ubah dan mudah melupakan
kejahatan zionis.
Bulan Ramadan pun tiba, dengan semangat boikot yang masih tersisa untuk kembali
meramaikan aksi boikot terhadap produk kurma asal zionis. Setidaknya ada 30
merk kurma dari Israel di mana yang paling populer selama ini adalah merek star
dates dan medjoul date. MUI juga sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat
Indonesia untuk tidak menggunakan produk dari perusahaan yang terafiliasi
dengan Israel, termasuk kurma produksi negara tersebut. Bahkan Ketua MUI bidang
Hubungan Luar Negeri dan Kerja Internasional Sudarmoto menyebut bahwa kurma
produksi Israel tergolong haram (media online detik, 13/03/23). Dari pihak zionispun
merasa ketar-ketir dengan berita ini mengingat kondisi ekonomi dalam negaranya
yang sudah goyang karena penjajahan yang tak kunjung usai.
Namun,
apakah cukup hanya dengan boikot kurma ini akan bisa membebaskan rakyat
palestina dari penjajahan israel atas dukungan penuh dari AS dan Eropa? Padahal
jika komitmen dan konsisten boikot, maka butuh boikot yang bersifat permanen
dan menyeluruh (totalitas).
Aksi boikot
permanen dan menyeluruh ini adalah aksi seruan yang bersifat massif untuk
melakukan log out terhadap semua produk zionis baik itu produk benda
fisik maupun produk pemikiran dan ideologi yang membiarkan imperialisme atas
palestina terjadi. Boikot terhadap pemikiran dan ideologi yang saat ini
berkuasa di dunia, yaitu ideologi kapitalisme-sekuler. Umat Islam harus segera
beralih kepada boikot ideologi ini dan aksi itu harus diawali oleh para
tokoh-tokoh umat,
agar bersatu menyerukan (dakwah) kepada rakyat dan penguasa agar meninggalkan
ideologi ini. Membuang ideologi ini dari penerapannya saat ini, kemudian
menggantinya dengan ideologi yang benar yaitu ideologi yang berasal dari wahyu,
ideologi Islam.
Seruan
dakwah ini harus bersifat pemikiran dengan mengajak serta menancapkan akidah Islam yang kokoh di hati masyarakat muslim. Dengan hadirnya akidah Islam yang
mantap inilah, masyarakat akan menjadikan akidah sebagai asas/tolak ukur(qaidah
fikriyah) dan pemimpin (qiyadah fikriyah) dalam berbuat dan bersikap. Sehingga
masyarakat akan dengan sendirinya mengatakan "say no to capitalism and
secularism," apalagi hanya untuk konsisten dalam melakukan boikot itu
bukan hal yang sulit, insyaallah. Dan negara pun akan membela kehormatan darah
rakyat Palestina secara totalitas dengan mengirimkan pasukan pembela Palestina,
pengusir zionis.
Inilah
hakikat dakwah Rasulullah 14 abad silam, yang seharusnya dijadikan teladan
oleh kaum muslimin. Hingga hadir negara Islam (khilafah) yang akan menjadi
negara kuat dan berdaulat, berdiri diatas jalan akidah dan syariat Islam.
Ø¥ِÙ†َّÙ…َا اْلإِÙ…َامُ جُÙ†َّØ©ٌ
ÙŠُÙ‚َاتَÙ„ُ Ù…ِÙ†ْ ÙˆَرَائِÙ‡ِ ÙˆَÙŠُتَّÙ‚َÙ‰ بِÙ‡ِ
Sungguh Imam(Khalifah) itu laksana
perisai (junnah); orang-orang berperang mengikuti dia dan berlindung kepada
dirinya.(HR al-Bukhari dan Muslim).
Post a Comment