Bukan lautan hanya kolam susu Kail dan jalan cukup menghidupimu Tiada badai tiada topan kau temui Ikan dan udang menghampiri dirimu Orang bilang tanah kita tanah surga Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Hidup di negeri Jamrud khatulistiwa adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi warganya. Namun seiring berjalannya waktu kebanggaan itu semakin meredup dan berujung nestapa.
Bagaimana tidak? Negeri yang kaya akan barang tambang, air dan sangat subur dengan keaneka ragaman hayati, akan tetapi rakyatnya tercekik dengan kebijakan penguasa. Dari harga LPG dan BBM yang mahal. Disusul harga beras dan kebutuhan pokok yang meroket. Di tambah pajak sana sini yang juga ikutan naik. Dan kabar terkini yang menjadikan rakyat 'kesetrum' tarif listrik yang ikutan naik (fajar.co.id)
Dalam sistem pemerintahan demokratis kapitalis adalah hal yang lumrah jika terjadi kenaikan tarif tenaga Listrik dilakukan setiap tiga bulan. Hal ini karena ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penetapan tarif listrik, seperti nilai tukar mata uang dollar AS terhadap mata uang rupiah (kurs), Indonesian Crude Price (harga minyak mentah), inflasi dan atau harga batu bara yang menjadi tolok ukur.
Tentu saja Listrik sebagai sumber energi seharusnya diberikan dengan harga murah atau gratis, tidak bisa dilakukan. Hal ini dikarenakan negara hanya sebagai regulator antara rakyatnya dan pengusaha.
Padahal seharusnya negara mengelola sendiri kebutuhan energi rakyat ini. Sayangnya hari ini pasokan Listrik PLN juga tergantung pada pasokan swasta. Sementara swasta tentu orientasinya adalah keuntungan.
Sungguh naiknya tarif Listrik di saat harga pangan naik akan menambah beban rakyat, apalagi juga marak adanya PHK. Kehidupan rakyat makin sulit.
Apalagi Dalam sistem kapitalisme, negara tidak berperan sebagai raa’in sehingga rakyat dibiarkan berjuang sendirian.
Oleh karena itu kalaupun ada subsidi dan BLT sejatinya hanya sekedar tambal sulam, tidak akan menjamin terpenuhinya kebutuhan rakyat.
Sangat berbeda dengan sistem Islam yang menjadikan negara sebagai raa’in yang berarti menjadi pengurus rakyat yang akan menjamin kesejahteraan rakyat dengan berbagai mekanisme sesuai dengan sistem ekonomi Islam.
Negara juga akan menjamin terpenuhinya energi melalui pengelolaan sumber daya alam secara mandiri, dan hasilya dikembalikan kepada rakyat dengan harga murah bahkan gratis.
Post a Comment