Aktivis Muslimah
Ramadhan, bulan yang
dirindukan, bulan mulia, bulan yang agung, tak seorang pun mampu mengingkari
kemuliaannya. Betapa tidak? Bulan penuh berkah, indah penuh rahmat, bulan yang
di dalamnya Allah SWT turunkan Al-Qur’an kitab mulia sebagai petunjuk dan
cahaya. Bulan yang Allah janjikan ampunan terhadap dosa-dosa, memudahkan
kebaikan serta melimpahkan pahala dan cinta kasih-Nya.Yang pasti, Ramadhan
merupakan bulan yang penuh keutamaan.
Salah satu keutamaanya
adalah perisai bagi seorang Muslim. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, ‘Semua amalan manusia adalah untuk dirinya
kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan memberinya
ganjaran. Puasa itu adalah perisai, maka ketika datang saat puasa, janganlah
berkata keji, berteriak-teriak atau mencaci maki. Jika dicaci maki atau diajak
berkelahi, hendaklah menjawab, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’ Demi Tuhan
yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya. Bau mulut orang yang lebih harum di
sisi Allah pada hari kiamat daripada bau kasturi. Orang-orang yang berpuasa
memperoleh dua kegembiraan, saat berbuka bergembira dengan berbukanya, dan saat
bertemu Tuhannya ia bergembira dengan puasanya (HR Ahmad, Muslim dan Nasa’i).
Puasa itu sebagai perisai
dunia dan akhirat. Maksudnya, ketika di dunia, puasa akan menghalanginya untuk
mengikuti godaan syahwat yang terlarang di saat puasa. Maka, tidak boleh bagi
orang yang berpuasa membalas orang yang menganiaya dirinya dengan balasan
serupa, jika ada yang mencela ataupun menghina maka hendaklah dia mengatakan, ‘Aku
sedang berpuasa’. Adapun di akhirat, maka puasa menjadi perisai dari api
neraka, yang akan melindungi dan menghalangi dirinya dari api neraka pada hari
kiamat (Lihat Syarh Arba’in An-Nawawiyyah, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah).
Puasa juga akan menjadi
perisai/menghalangi dari siksa neraka. Sabda Rasulullah SAW, “Tidaklah seorang
hamba yang berpuasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena
puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” (HR Bukhari dan Muslim).
Puasa juga sebagai
perisai dari berbuat dosa. Imam Ibnu Rajab al-Hambali menjelaskan, “Puasa
merupakan perisai selama tidak dirusak dengan perkataan jelek yang merusak. Maka,
Rasulullah SAW bersabda, ‘Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian
sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang
yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa’ ”
(HR Bukhari dan Muslim).
Oleh karenanya, puasa itu
akan menjaga pelakunya dari berbagai kemaksiatan di dunia. Jika seorang hamba
mempunyai perisai yang melindunginya dari perbuatan maksiat maka dia akan
memiliki perisai dari neraka di akhirat. Sedangkan bagi yang tidak memiliki
perisai dari perbuatan maksiat di dunia maka dia tidak memiliki perisai dari
api neraka di akhirat. (Lihat Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam).
Inilah salah satu
keutamaan ibadah puasa yang akan menjadi perisai atau melindungi seorang Muslim
di dunia dan di akhirat. Semoga kita dimudahkan oleh Allah SWT dalam menyempurnakan
ibadah puasa dengan meraih banyak pahala dan berbagai keutamaannya. Aamiin.[]
Post a Comment