Hutang Melilit, Hidup Semakin Sulit


Asri 
(Ibu Rumah Tangga)


Sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia mempunyai hutang yang sangat banyak. Dilansir dari tempoco, bahwasanya Kementerian Keuangan atau Kemenkeu menyebutkan utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024 dan beliau menilai itu masih dalam rasio aman karena berada di bawah ambang batas 60 persen dari produk domestik bruto atau PDB. Namun, apakah benar jika kondisi hutang negara yang semakin bertambah, tidak berdampak pada kehidupan rakyat??


Tentu sangat memberikan dampak terhadap kehidupan masyarakat. Nyatanya kita temui bahwa ada survei yang membuktikan tiap-tiap penduduk Indonesia terbebani hutang 10 juta per kepala, bahkan bayi yang sudah lahir pun tak luput dari beban hutang tersebut.


Seharusnya Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah ruah dapat menjadikan rakyat hidup sejahtera dan makmur tanpa terbebani hutang. Tapi kenapa saat ini hutang Indonesia semakin  melilit dan masyarakat hidupnya kian hari semakin sulit?


Ini terjadi karena sistem yang diterapkan saat ini adalah kapitalisme- demokrasi yang berasaskan sekulerisme. Walhasil, kita dapati tingginya kesenjangan sosial antara yang kaya dengan yang miskin juga pembangunan yang tidak merata.


Demokrasi juga melahirkan aturan-aturan yang berpihak kepada para penguasa dan pemodal besar. Jauh dari unsur untuk mensejahterakan atau bahkan mengurusi urusan umat. Kalaupun ada yang terbukti, itu pun tidak akan merata sampai lapisan masyarakat yang paling bawah.


Terlebih lagi dengan adanya kenaikan pajak di segala bidang, membuat kehidupan masyarakat semakin sulit, lapangan pekerjaan sempit, dan juga para pedagang yang mengeluhkan sepinya pembeli yang mengakibatkan kesulitan untuk perputaran modal. Ditambah lagi dengan harga kebutuhan bahan pokok yang terus melonjak. Makin lengkaplah kesulitan hidup yang dirasakan oleh masyarakat.


Jikalau suatu negara dibangun dengan aturan pajak yang tinggi maka tunggulah waktu kehancuran suatu negara tersebut. Dan kita sebagai penduduk Indonesia tentu berharap semoga tidak akan terjadi hal yang demikian. Kita sebagai umat muslim terbesar di dunia pastilah mampu mencari solusi terhadap masalah-masalah yang kita hadapi saat ini.


Islam adalah agama yang sempurna di dalamnya terdapat berbagai ajaran-ajaran baik mengenai hubungan antara sang pencipta, dengan sesama, dan juga  dengan dirinya sendiri. Islam tidak hanya mengatur tata cara beribadah saja tetapi Islam juga mengatur cara untuk mengelola sumber daya alam yang ada di bumi untuk kesejahteraan kehidupan umat. Kemudian mendistribusikannya secara merata dan juga menyeluruh.


Untuk itu marilah kita kembali melanjutkan kehidupan Islam yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para Khulafaur Rasyidin. Sehingga Indonesia terbebas dari jeratan hutang kemudian kehidupan masyarakat pun sejahtera. Tak hanya umat muslim di Indonesia saja yang menikmati kesejahteraan tetapi seluruh umat Islam di dunia. Karena bila Islam diterapkan tidak akan ada lagi negara miskin dan negara kaya. Wilayah yang mempunyai SDA berlebih akan membantu wilayah yang kekurangan SDA. Dan jika aturan Islam diterapkan maka keberkahan akan datang dari langit dan bumi. Islam adalah jawaban dari masalah-masalah yang kita hadapi saat ini. Wallaahu A'lam

Post a Comment

Previous Post Next Post