Oleh: Weni Triana
Aktivis Muslimah
Ketaatan kita pada Allah SWT itu seharusnya enggak kenal
waktu dan tempat. Baik ketika sendiri atau beramai-ramai, kita harus tetap
konsisten menjauhi perilaku maksiat. Karena kita super yakin kalau Allah SWT
itu Maha Melihat apa yang kita lakukan. Maha mengetahui apa pun yang kita
sembunyikan.
Lucunya, terkadang ada di antara kita yang dengan
pedenya pilah pilih tempat untuk tetap taat atau melanggar syariat. Ketika mau
shalat tarawih atau hadir di pengajian, busananya sempurna menutup aurat. Tapi
giliran main bareng teman sohib ke mall, bajunya kekurangan bahan. Pergi ke
warung dekat rumah, cuek aja pakai baju rumahan. Emang nggak vulgar, tapi tetep
aja aurat terumbar. Ini enggak wajar.
Niatnya puasa, tapi cuman formalitas aja ikut sahur
dan buka. Tapi giliran perut keroncongan, tanpa rasa bersalah mampir ke toko
sebelah. Ngemil sembunyi-sembunyi. Hey..! Orang lain emang enggak tahu
kemaksiatan yang kita lakukan saat berduaan dengan demenan baik di dunia maya
atau dunia nyata. Orang tua emang enggak lihat saat kita batalin puasa. Guru
pun gak denger ketika kita gosipin di belakangnya.
Tapi kita mesti ingat, sepiawai apa pun kita
menyembunyikan kemaksiatan, ada catatannya. Enggak perlu dispill. Semuanya
bakal terbongkar dengan sendirinya saat hari penghisaban. Enggak bisa tuh kita
bersilat lidah dengan berbagai alasan. Allah Maha Melihat dan Malaikat selalu
mencatat. Allah SWT mengingatkan kita, “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu
berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (QS al-Hadid: 4)
Jadi, jangan coba-coba melanggar syariat, apalagi di
bulan mulia. Mending kuatkan pondasi keimanan kita pada Allah SWT dengan selalu
ikut pengajian. Biar ada yang mengingatkan. Kencengin ibadahnya, biar selalu
ingat pada-Nya. Kuy! []
Post a Comment