Oleh Ria Juwita
Mua Syar’i dan Pendidik Generasi
Generasi berkualitas sangat berpengaruh pada peradaban suatu
negara, generasi sebagai agen of change, ataupun sebagai tolok ukur
perkembangan suatu negara. Dalam suatu penelitian bahwa peran ayah sangat
berpengaruh dalam proses pembentukan generasi berkualitas. Dengan demikian hari
cuti ayah, sedang direncanakan pemerintah khususnya ASN,
dalam rangka upaya memperbaiki kualitas generasi.
Dikutip dari media online Jakarta, IDN Times – Pemerintah kini sedang merancang
aturan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pria agar bisa ikut menikmati ‘cuti
ayah’ untuk mendampingi istrinya melahirkan dan mengasuh bayi.
Hari cuti ayah ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM,
karena kini telah disadari bahwa peran ayah menjadi faktor penting untuk
menyiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Bukan suatu yang baru,
bahkan hak cuti ayah sudah diterapkan di beberapa negara di belahan dunia.
Banyak faktor yang berperan dalam pembentukan generasi
berkualitas, selain peran ibu, peran ayah, peran masyarakat dan peran negara
menjadi pendukung sistem yang
diperlukan dan menjadi satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan. Namun sistem yang
negara kita emban saat ini adalah sistem kapitalis yang membuat banyak ibu dan ayah disibukkan
dengan mencari rezeki dan pemenuhan tuntutan hidup yang begitu tinggi. Sehingga
hal ini menjadikan ayah belum sampai pada kriteria yang berkualitas.
Peran masyarakat pun saat ini belum sampai pada pendukung pembentukan generasi berkualitas. Pendidikan masyarakat yang rendah, tingkat kriminalitas yang
tinggi, Pergaulan bebas yang semakin marak karena dijauhkannya pemahaman agama
dalam masyarakat, semua ini bisa membentuk generasi yang rusak.
Adapun solusi yang kini sedang dipersiapkan pemerintah bukan
sebuah solusi yang mendasar karenpa semua faktor perlu
diterapkan, cuti ayah hanya menjadi solusi pragmatis yang mampu memangkas
dahannya saja bukan dari akar sehingga akan terus menimbulkan permasalahan yang
berulang.
Berbeda dengan solusi yang diterapkan dalam sistem Islam. Dalam keluarga, ibu diwajibkan untuk mengasuh dan mendidik anak, Ayah dalam sistem Islam memahami kewajibannya sesuai syariat Islam yaitu mencari nafkah dan pengontrol pendidikan anak yang dilakukan oleh ibu. Sehingga ayah dan ibu mampu menjaga dan mendidik anak-anaknya.
Kesejahteraan yang disediakan negara menjadikan ayah sebagai ayah yang berkualitas, mampu menumpahkan kasih sayang, dan menjadi teladan. Pergaulan dalam masyarakat Islam diatur sesuai aturan Islam, sehingga rusaknya lingkungan dapat dihindari, budaya amar makruf di masyarakat pun diterapkan menyebabkan masyarakat menjadi kontrol untuk setiap perilaku yang menyimpang dan tidak sesuai syariat.
Negara
berkewajiban hadir sebagai salah satu peran penting dalam menyiapkan generasi,
pendidikan yang diterapkan adalah pendidikan yang berlandaskan tauhid sehingga
wajib terikat pergaulan Islam, dan pemahaman sebagai muslim yang terikat hukum
syarak dalam setiap perbuatannya. Maka untuk mewujudkan generasi yang berkualitas negara
membutuhkan penerapan sistem Islam. Dan meninggalkan sistem kapitalis yang
rusak.
Wallahualam bissawab
Post a Comment