Ibu Rumah Tangga
Indonesia mengirimkan dua pemudi yang berasal dari Kabupaten Bandung untuk mewakili ajang Best Diplomats di Istanbul Turki. Ketua DPD KNPI Kabupaten Bandung, Rifki memberikan apresiasi tinggi kepada dua pemudi berbakat bernama Arum Rumaesih dan Dina Rahmadina. Rifki mengatakan perwakilan keduanya merupakan contoh nyata dan potensi luar biasa untuk mendapatkan kesempatan yang baik dan meningkatkan keterampilan, dapat berpikir kritis dan mampu bernegosiasi. Kegiatan tersebut mendapat dukungan pula dari Bapak Bupati Bandung, Dadang Supriatna. (Ketik.coid, 15/3/24)
Best diplomats adalah sebuah organisasi berbasis di New York, dikenal dengan simulasi diplomatiknya yang melibatkan badan internasional bergengsi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, Uni Afrika, dan lainnya. Simulasi ini fokus utamanya adalah pelatihan dan pengembangan diplomat masa depan sebagai platform kuat bagi pemimpin muda dan agen perubahan untuk terlibat dalam dialog konstruktif dan menangani isu global yang paling mendesak.
Ajang Best Diplomats sejatinya adalah ajang eksploitasi generasi. Pemuda saat ini diberikan kesempatan dalam even dunia tapi tak menjadikan mereka cemerlang. Melainkan hanya sebagai agen untu kemajukan ide kufur sekuler kapitalisme. Pintar berdiplomasi bukan berarti pandai memahami situasi saat ini karen mengejar prestise dan prestasi. Para pemuda dijadikan sebagai target pemerintah dan penguasa demi meraup cuan. para pemuda negeri ini diarahkan untuk menjadi pemegang estafet kepemimpinan kufur. Mereka justru dicetak menjadi tenaga terampil yang akan mengisi industri, sedangkan industri tersebut dikuasai kaum kapitalis lokal maupun asing yang mendapatkan banyak privilese dari pemerintah untuk menguasai ekonomi.
Sistem pendidikan tidak diarahkan yang seharusnya menjadi SDM berkualitas tinggi, menjadikan mereka para ahli di bidangnya, akan tetapi sekadar pengisi dunia kerja. Hanya membentuk mindset para siswa dan mahasiswa bahwa tujuan sekolah adalah untuk mendapatkan pekerjaan. Tidak ada tujuan luhur untuk mencerdaskan bangsa sehingga terlepas dari penjajahan.
Pembajakan potensi kepemimpinan pemuda terlihat dari arah pemikiran dan pemberdayaan pemuda. Pembajakan pemikiran di kalangan pemuda muslim telah melahirkan keengganan mereka menerima nilai-nilai syariat Islam. Dari arah pemberdayaan pembangunan pemuda dilibatkan dalam setiap isu pembangunan. Mulai dari tataran konsep hingga implementasi solusinya akan mengukuhkan gagasan dan propaganda kapitalisme.
Dampak terhadap generasi muda muslim dengan berbagai program untuk merebut hati dan merubah arah pemikirannya, supaya ikut setia pada ide sekuler, dan ini difasilitasi oleh pemerintah. Strategi barat membuat ajang Best diplomats manarik pemuda pemudi ikut didalamnya., dengan tujuan menjauhkan pemuda muslim dalam memahami Islam, pemberdayaan pemuda dalam mencegah kekerasan ekstrimisme. Pemuda Indonesia menjadi sasaran para kapitalis, mencampurkan gaya hidup, potensinya dibajak dan pemikirannya pun sangat memprihatinkan.
Sekularisme juga menjauhkan pemuda dari Islam secara sistemis, keberadaan sekularisme dilindungi oleh sistem demokrasi dan ideologi kapitalisme, kendati mereka muslim sejak lahir. Sekularisme menggiring pemuda menuju jalan sesat sehingga mereka berpola pikir bahwa kehidupan terbaik adalah kehidupan tanpa campur tangan agama. Sekularisme tengah mengempaskan mereka pada titik kehinaan yang serendah-rendahnya.
Sistem sekuler kapitalisme yang hanya memanfaatkan potensi remaja untuk meraih keuntungan para kapitalis, sedangkan mereka tidak peduli dengan hancurnya masa depan remaja dan umat Islam. Potensi remaja muslim dibajak kapitalis sekuler untuk melanggengkan penjajahan mereka atas negeri-negeri muslim. Rasulullah Saw. Bersabda;
"Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi daripada Islam.” (HR Baihaqi
Berbeda dengan Islam, negara akan membentuk pemuda yang memahami pera politik mereka, yakni sebagai politisi negarawan, mereka memiliki tanggung jawab yang besar, berkontribusi untuk memastikan dalam koridor penerapan syariat Islam. Sosok remaja muslim harus memiliki pemahaman Islam, karena Islam berasal dari Allah Swt. yang menciptakan semua makhluk dan paling mengetahui yang tepat dan benar bagi jalan hidup manusia.
Melakukan pembinaan secara intensif akan senantiasa menjaga keimanan remaja dan menjadikan mereka mengerahkan potensinya dalam rangka ketaatan kepada Allah Swt. Pembinaan yang serius dan terus menerus sehingga menjadikan mental pejuang remaja muslim. Pembinaan ini harus didukung bahkan difasilitasi oleh keluarga dan umat Islam. Dengan memiliki kepribadian Islam, pola pikir, dan pola hidup secara Islami.
Untuk menjadikan pemuda muslim yang produktif, tangguh, bahkan mampu meraih umat terbaik, tidak cukup dengan individu atau pun keluarga. Harus ada lingkungan masyarakat, dan negara yang tidak disetir oleh pemimpin yang zhalim, yang dibutuhkan sosok pemimpin yang amanah, yang bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Yaitu penguasa dalam sistem syariat Islam,
Sudah saatnya kaum muslim berupaya mewujudkan sosok generasi muslim sebagai agen perubahan Islam yang berpola pikir dan sikap islami yang murni, bukan dari cetakan Barat. Dengan demikian, insyaallah mereka mampu mewujudkan peradaban Islam gemilang dalam waktu dekat. Pemuda dalam politik islam dari sekian peristiwa perubahan dunia, hanya politik islam. Yang dibangun dengan peran para pemuda tanpa meninggalkan jejak berdarah. Sepanjang 13 tahun dakwah di Makah tidak pernah kaum muslim mengangkat senjata padahal banyak diantara mereka para kesatria perang.
Pada masa pemerintahan Islam, Rasulullah mengangkat para pejabat negara, dan mengutus para Duta, untuk menjalin hubungan dengan negara-negara sekitar, juga mengirimkan surat kepada para Raja, menetapkan politik ekonomi, yang mengatur kepemilikan umum dan keoemilikan negara. Rasulullah Saw mengutus para pemuda pilihan sebagai Duta ke negeri seperti: Mush’ab bin Umair—pemuda cerdas utusan dakwah Rasul untuk Yatsrib—berhasil mengislamkan mayoritas penduduknya tanpa goresan pedang. Kecerdasan Mush’ab mampu menundukkan para pemuda pemuka Yatsrib, seperti As’ad bin Zurarah, Usaid bin Hudhair, dan Sa’ad bin Mu’adz (pemuka utama) cukup bersenjatakan nas dan argumentasi logis yang sejalan dengan fitrah manusia. Pada puncak peralihan kekuasaan, penyerahan kekuasaan (istilamul hukmi) dari pemuka Yatsrib kepada Muhammad Rasulullah saw. sebagai kepala negara, berjalan damai penuh rahmat.
Inilah salah satu gambaran dimana Islam dan institusinya menjadi mercusuar dunia. Negara berperan sebagai pelindung untk generasi cemerlang. Pemuda yang berpegang teguh pada akidah Islam, memiliki pemikiran dan pola hidup secara islam. Para pemuda bisa menjadi agen perubahan bagi kemajuan suatu bangsa. mengharapkan lahirnya para punya pemikiran secara Islam, yang bisa menghasilkan berbagai inovasi dan memunculkan para pemimpin untuk mengubah kondisi menjadi lebih baik. Hanya saja, semua ini bisa terwujud tatkala para pemuda paham tentang mindset yang benar, yakni Islam sebagai ideologi yang harus diterapkan dalam kehidupan.
Wallahu A'lam bish shawab.
Post a Comment