L
(Aktivis Muslimah Deli Serdang)
Rohwana alias wana(38tahun), seorang ibu dikabupaten Belitung, Bangka Belitung ditangkap polisi karena terlibat pembunuhan.
Perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai buruh itu membunuh bayinya sendiri dengan cara menenggelamkan keember berisi air setelah dilahirkan.
Bayi itu kemudian dibuang kesemak- semak dalam kebun milik warga sekitar, pelaku bunuh anaknya sendiri lalu membuangnya ke kebun warga" kata kasat Reskrim Belitung, AKP Deki Marizaldi, kepada media, Rabu(24/1). Pengungkapan kasus ini berawal saat warga sekitar menemukan mayat bayi laki-laki di kebun, pada Jumat sore(19/1). Kemudian, Polisi melakukan proses penyelidikan dan mencurigai bayi tersebut sengaja dibunuh dan dibuang.
Selain kasus ini, banyak kejadian ibu membunuh bayinya. Faktanya ini menunjukkan bahwa beratnya beban ekonomi yang menghimpit telah menghilangkan fitrah berupa kasih sayang ibu kepada anaknya.
Ibu seharusnya menjadi orang yang paling sayang pada anaknya. Betapa tidak, ibunya telah mengandung bayi selama sembilan bulan. Selama itu ada jalinan kasih antara ibu dengan sang anak yang bersemayam di dalam rahimnya. Kasih sayang ini akan makin membuncah kala sang anak lahir dan menjadi pelengkap kebahagiaan keluarga.
Masalah ekonomi adalah masalah yang muncul ketika keinginan dan kebutuhan melebihi sumber daya yang tersedia. Orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, sementara sumber daya yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, maka masalah ekonomi muncul disana. Adapun beberapa masalah ekonomi diIndonesia pertama rendahnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kedua kemiskinan, kemiskinan adalah suatu kondisi dimana masyarakat tidak memenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar hidup adalah sandang, pangan, pakaian, papan, pendidikan dan kesehatan.
Ketiga pengangguran, pengangguran disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah lapangan kerja akibatnya banyak tenaga kerja yang tidak dapat terserap oleh lapangan kerja, sehingga terjadi pengangguran. Keempat kesenjangan penghasilan. Kelima Inflasi. Keenam Utang luar Negeri, Indonesia memiliki utang luar negeri yang sangat besar, lebih dari 100 miliar dolar. Indonesia merupakan Negara dengan utang luar Negeri terbesar ketiga didunia setelah Brazil dan Meksiko. Hutang yang menumpuk menyebabkan berbagai masalah ekonomi. Keenam ketidakmampuan mengelola sumber daya Manusia. Ketujuh Korupsi.
Diantara beberapa masalah ekonomi tersebut, yang akhirnya menjadi pendorong seorang ibu tega menghabisi nyawa anaknya yang baru lahir, diantaranya Yang utama yaitu aspek Keimanan. Lemahnya iman telah membuat ibu gelap mata dan tidak bisa berpikir jernih. Ia tidak menyadari bahwa anak adalah karunia dan sekaligus amanah dari Allah SWT, yang harus dijaga sebaik-baiknya. Kelak pada Hari akhir, ibu dan ayah akan mempertanggungjawabkan pengasuhan dan pendidikan sang anak kepada Allah Taala.
Selain faktor Keimanan, faktor ketahanan keluarga juga turut berperan penting mencegah kejadian ibu membunuh bayinya sendiri. Keluarga sepatutnya menjadi lingkaran yang mendukung perempuan untuk menjalankan fungsi utamanya, yakni menjadi ibu. Sayangnya dibawah asuhan sistem Kapitalisme, kaum ibu justru dipaksa oleh keadaan untuk turut menanggung beban ekonomi keluarga. Akhirnya, kelahiran anak dianggap menjadi beban tambahan.
Sementara itu, sistem pendukung berupa masyarakat yang juga tidak berjalan. Sistem Kapitalisme telah mengondisikan masyarakat untuk bersikap individualis, hanya memikirkan nasib sendiri dan tidak peduli pada orang lain, kerabat dekat dan tetangga sudah sibuk dengan urusan masing masing sehingga tidak ada perhatian pada ibu yang kepayahan dengan kehamilannya.
Mirisnya, Negara yang seharusnya tampil terdepan menjadi pelindung kaum ibu ternyata bersikap abai. Negara nihil dalam menjamin kesejahteraan rakyatnya. Penguasa sibuk beretorika dengan omong kosong tentang pertumbuhan ekonomi, investasi, digitalisasi. Sedangkan didepan matanya banyak kaum ibu berkubang dalam nestapa.
Selain faktor ekonomi, juga berdasarkan penelitian ada beberapa dampak dari permasalahan ekonomi yaitu: pertama terdampak kepada anak, anak tidak bisa menikmati masa- masa yang seharusnya mereka terima seperti bermain, bersekolah, bersenang-senang dan lainnya. Kedua, masalah yang terjadi pada anak yaitu orang tua kurang bisa mencukupi kebutuhan perekonomian pada anak dan keluarga yang menyebabkan anak mengalami kesulitan perekonomian. Begitu juga kepada ibu, akan mengalami depresi akut disebabkan kehilangan peran utamanya sebagai ummah wa Rabbatul bait, menjadi seorang yang ikut andil dalam mencari nafkah, inilah sebuah sistem yang berlaku dinegeri ini. Sistem Kapitalisme Demokrasi, dimana penguasa hanya melayani segelintir orang dan hanya untuk kepentingan pribadi maupun golongan yang memiliki modal. Sungguh amat sangat miris, peran negara yang seharusnya melindungi para ibu terselamatkan jiwa dan raga beserta janin yang dikandungnya.
Kondisi semua itu sungguh bertolak belakang dengan sistem Islam. Islam memuliakan kaum ibu dengan penggambaran beratnya tugas hamil dan melahirkan yang ditanggung perempuan. Allah berfirman" Dan kami perintahkan kepada manusia
(agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapinya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada kedua orang tua mu. Hanya kepada Aku kembalimu"
(QS. Luqman:14)
Demikian mulianya posisi seorang ibu didalam Islam sehingga ia merupakan kehormatan yang harus dijaga. Dalam sistem Islam, Negara berperan sebagai perisai yang melindungi perempuan dari berbagai kesulitan, termasuk kesulitan ekonomi. Sebagaimana sabda Rasulullah" penguasa adalah penggembala rakyatnya. Imam itu adalah laksana penggembala dan ia dimintai pertanggungjawaban akan rakyatnya yang digembalakannya
(HR Bukhari dan Ahmad).
Dalam hal ini, Negara wajib menjamin kesejahteraan ibu dan anak melalui berbagai mekanisme.
Diantaranya Pertama- Dari jalur Nafkah. Perempuan tidak diwajibkan untuk bekerja. Ia berhak mendapatkan nafkah dari suaminya atau walinya. Dengan demikian, ia tidak menanggung beban ekonomi keluarga. Maka dengan mekanisme ini, perempuan bisa menjalankan fungsi utamanya, sebagai ibu dan pengatur rumah dengan optimal, tanpa terbebani untukenanggung beban ekonomi keluarga.
Kedua- dukungan masyarakat. Prinsip taawun dijunjung tinggi didalam masyarakat Islam. Alhasil, ketika ada salah satu anggota masyarakat yang kekurangan secara ekonomi, anggota masyarakat lainnya akan membantu meringankan bebannya dengan memberi sedekah, atau memberikan tawaran pekerjaan bagi kepala keluarga, dan bantuan lainnya yang dibutuhkan.
Ketiga- mekanisme Negara. Negara akan memberikan santunan kepada warga yang terkategori fakir atau miskin. Sebagaimana pernah dilakukan pada Khalifah Umar bin Khattab Ra. Yang memanggul sekarung gandum untuk seorang ibu yang merebus batu sungguh demikian Masyur. Dan kisah tersebut menggambarkan betapa sangat perhatian khilafah terhadap nasib kaum ibu.
Kepedulian sistem Islam itu bisa terwujud karena Islam memiliki sistem ekonomi dan politik yang mampu mewujudkan kesejahteraan individu perindividu, kesejahteraan pun terwujud secara merata. Sistem ekonomi Islam dengan 12 Pos pemasukan meniscayakan negara(Khilafah)memiliki dana yang cukup untuk mensejahterakan rakyatnya, termasuk menyantuni fakir dan miskin.
Dan semua itu akan terwujud dengan kita kaum Muslim kembali kepada sistem Islam, yaitu penerapan syariat Islam secara Kaffah disegala aspek kehidupan manusia, sehingga kaum ibu akan sehat jiwa dan raganya dan dapat menyayangi anak-anakny serta mendidiknya dengan baik. Inilah bekal untuk mewujudkan generasi Islam Rabbani yang cemerlang. Wallahu a'lam bissawab.
Post a Comment