Terorisme: Lagu Lama Sudutkan Islam


Oleh: Henifa Andriana S.Pd 

(Aktivis Muslimah)


Isu terorisme kembali mencuat akhir-akhir ini. Pada Kamis 25 Januari lalu terjadi penangkapan tersangka terduga teroris di Solo Raya bernama Sugiono. Salah satu warga di daerah tersebut menyatakan bahwa bukti-bukti yang didapatkan adalah buku-buku kajian, Al Quran dan juga senapan api yang merupakan produk jualan Sugiono di pasar. Beliau juga dikenal aktif mengisi kultum di masjid. 


Jika menilik kembali makna terorisme dalam kamus besar Bahasa Indonesia, terorisme adalah faham yang memiliki makna membuat takut dan tindakan kekerasan dalam masyarakat. Anehnya makna terorisme lebih mengacu atau menyudutkan islam dan kaum muslimin. Kita lihat saja bukti-bukti yang diambil adalah benda-benda yang dekat dengan symbol Islam dan orang-orang yang dekat dengan agama. Akan tetapi jika pelaku tindakan terror itu bukan dari kaum muslimin, masyarakat atau media tidak menyebutnya sebagai aksi pelaku teroris. Misalnya, apa yang terjadi di Palestina. Pembunuhan dan pengeboman terjadi disana, tapi media tak pernah menyebut Israel sebagai teroris. Sungguh, makna teroris bersifat ganda pada akhirnya tergantung sudut pandang mana kita melihat.


Jika kita kembalikan makna teroris pada definisi kekerasan dan hal yang membuat takut masyarakat. Ada hal yang jauh lebih berbahaya di dalam masyarakat sekarang yakni sekulerisme dan liberalisme yang menjadi akar permasalahan bangsa saat ini. Sekulerisme yang memisahkan aturan Allah dalam kehidupan masyarakat sekarang nyata-nyata membuat masyarakat tidak takut pada Allah dan melanggar aturanNya. 


Paham sekularisme melahirkan kebebasan berperilaku. Tidak ada aturan halal haram yang mengatur perilaku manusia. Penerapan kebebasan berperilaku telah membudayakan kebejatan dan kebobrokan moral manusia. Pergaulan bebas, aborsi karena hamil di luar nikah, pornografi, pornoaksi, prostitusi online, dan berbagai perilaku buruk lainnya adalah hal biasa dalam masyarakat sekuler liberal. Bisa dibayangkan kondisi kaum muslim pada masa mendatang jika keadaan muslim hari ini sudah jauh terperosok ke dalam jurang kehinaan paham ini. 


“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar. (ar Ruum : 41). Akibat system ekonomi kapitalisme menyebabkan kemiskinan structural. Tatanan kehidupan masyarakat yang menggunakan sistem liberalisme juga nyata membuat banyak persoalan kehidupan.


Sedangkan di dalam aturan islam, satu nyawa kaum muslimin sangat di jaga. “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi allah dibanding terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak” (HR Nasai dan Turmudzi). Jadi, sungguh aneh jika tindakan terorisme dikaitkan atau ditujukan kepada islam atau kaum muslimin karena hal itu bertentangan dengan ajaran islam. 


Islam juga menerapkan system ekonomi Islam yang membuat kehidupan di masyarakat sejahtera yang hal ini akan meminimalisir tindakan criminal. System sanksi di dalam islam juga sangat adil dan dengan proses yang benar, tidak mudah menuduh orang tanpa bukti yang jelas. Semua ini akan terwujud jika kita berada dalam sistem negara islam yakni khilafah islamiyah.  Wallahu'alam bi shawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post