Sistem Ekonomi Kapitalis Mematikan Fitrah Keibuan


Oleh. Siti Nursobah


Miris, seorang ibu di Bangka Belitung tega membunuh bayinya sendiri lantaran kesulitan ekonomi. Bayi baru lahir tersebut ditenggelamkan kedalam ember sampai meninggal, setelah itu dibuang di kebun warga. (Kumparannews, 24/01/2024)


Lagi-lagi karena faktor ekonomi, seorang ibu rela mematikan fitrahnya sendiri. Fitrah ibu yang seharusnya mengasihi dan menyayangi anaknya, serta menjadi malaikat tak bersayap tempat berlindung yang aman. Kini bagaikan malaikat penjemput ajal bagi anaknya sendiri. Hal ini terjadi tidak luput dari dampak sistem ekonomi kapitalis yang diterapkan saat ini. Terbukti bahwa sistem kapitalisme tidak dapat menyejahterakan rakyatnya.


Lemahnya iman juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Sebagai seorang muslim, kita harus yakin bahwa Allah Swt.lah Sang Penjamin Rezeki. Setiap anak yang dilahirkan membawa rezekinya masing-masing, tidak akan tertukar atau bahkan berpindah tangan. Keyakinan tersebut haruslah ditanamkan dengan kuat, agar terhidar dari godaan setan untuk menjerumuskan manusia pada kubangan dosa.


Sistem kapitalisme yang diterapkan memang tidak memihak kepada rakyat kecil. Harga bahan pokok yang semakin tinggi, mau tidak mau menjadikan tingginya biaya kehidupan yang harus ditanggung oleh individu. Omong kosong jika dikatakan yang kaya membantu yang miskin. Realitanya adalah yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.


Hilangnya perisai utama dalam kehidupan, yakni khilafah yang menjadi benteng terluar dari benteng kehidupan. Ketiadaannya menjadikan beban para suami makin berat. Terlebih jika suami tidak paham akan aturan agamanya sendiri. Menjadikannya tidak paham bagaimana harus mendidik istri agar bisa tegar menghadapi ujian kehidupan.


Islam adalah agama sempurna yang mengatur semua aspek kehidupan, termasuk ekonomi. Terbukti selama Islam berkuasa dari zaman Rasulullah saw. Hingga akhirnya diruntuhkan oleh laknatullah Mustafa Kemal pada tahun 1924 M, rakyat hidup sejahtera di bawah naungannya.


Tidak ada cerita ibu membunuh anaknya sendiri hanya karena takut akan keadaan ekonomi. Yang ada adalah cerita-cerita perjuangan para ibu dalam menjadikan anaknya sukses di dunia dan akhirat. Seperti Huma Hatun, Ibunda sang penakluk Konstantinopel (Sultan Muhammad Alfatih) yang berhasil mendidik anaknya menjadi seorang ksatria di usianya yang sangat muda dan membuktikan kebenaran bisyarah Rasulullah saw.


Sistem ekonomi Islam memfokuskan pada kesejahteraan rakyat. Negara wajib menjamin kehidupan individu rakyatnya, termasuk di dalamnya urusan nafkah. Baitulmal (lembaga keuangan) akan menyimpan dan mendistribusikan harta negara untuk kebutuhan rakyat yang membutuhkan bantuan.


Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam memperjuangkan kembali tegaknya sistem Islam di muka bumi ini. Sudah genap 100 tahun dunia tanpa khilafah (negara Islam), sudah saatnya umat menjadi satu untuk menegakkan Daulah Islamiyah. It is time to be one ummah.


Wallahualam bissawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post