Begitu maraknya pembunuhan, kekerasan, pembulian, pelecehan yang sudah terjadi di negeri kita. Tidak tanggung-tanggung, bukan orang yang tidak waras lagi melakukan kejahatan2 tersebut, tetapi generasi kita, generasi muda kita yang sangat kita harapkan untuk kemajuan negeri ini. Generasi muda yang harusnya memiliki ilmu, generasi muda yang harusnya berguna untuk kemajuan, generasi muda yang punya pemikiran positif, pejuang, dan bisa menegakkan agama Islam.
Tetapi, semua itu nihil, bnyak sekali generasi kita yang rusak, karna pengaruh kurang nya agama, kurang nya ilmu, kurangnya adab, dan terpengaruh tercuci otaknya oleh budaya barat.
Generasi kita kebanyakan lebih memilih mementingkan gaya kebarat-baratan dan kesenangan dunia yang menyesatkan. Hanya Karena takut tidak kelihatan keren, takut tidak kelihatan gaul, mereka menghalalkan segala cara untuk kenangan duniawi yang menipu.
Seperti kasus yang telah terjadi di daerah desa babulu laut, kecamatan babulu, seorang pemuda berinisial J (16 tahun), tega membunuh 1 keluarga yang berjumlah 5 orang orang, menyerang secara membabi buta hanya karena hubungan asmara (berpacaran) dan dendam pribadi terhadap keluarga tersebut. Sebelum pembunuhan, pelaku masih melakukan perbuatan keji, yaitu pesta minuman keras bersama teman-temannya, setelah itu barulah pelaku melancarkan aksi kejinya.
Begitu miris, sakit, tidak masuk diakal sehat. Itulah akibatnya generasi muda kita yang tersesat, tidak tau lagi mana yang baik dan mana yang buruk. Berpacaran juga salah satu penyakit anak muda sekarang yang mengikuti tren, tidak pacaran tidak gaul. Banyak juga Kasus dikarenakan berpacaran, generasi menjadi rusak, hamil di luar nikah, di sentuh oleh lawan jenis yang sudah jelas faktanya belum ada hubungan yang halal, galau, mental rusak, depresi, sampai bunuh-membunuh, hanya karena berpacaran. Kasus ini merupakan salah satu potret buram Pendidikan Indonesia yang gagal mewujudkan siswa didik yang berkepribadian terpuji, dan tega melakukan perbuatan sadis dan keji. Kita bertanya-tanya? Knpa ini bisa terjadi?
Salah satunya karena lemahnya sistem sanksi karena tidak mampu mencegah individu melakukan kejahatan. Sanksi-sanksi yang berlaku hanya sekedar efek jera semata, tetapi tidak benar benar menjerakan individu yang melakukan kejahatan. Mereka bisa mengulanginya lagi dan lagi. Begitu juga dengan efek buruk minuman keras, yang membahayakan manusia. Minuman keras harus dibrantas habis, karena minuman keras salah satu penyebab rusaknya generasi.
Maka dari itu, Islam adalah solusi.
Islam secara kaffah adalah solusi untuk memperbaiki kehidupan-kehidupan generasi, karena Islam memiliki sistem kehidupan terbaik, berasaskan akidah Islam. Di antaranya adalah sistem Pendidikan yang mampu melahirkan generasi berkualitas dan berkepribadian Islam dan sistem sanksi yang menjerakan. Dengan Islam kaffah, kita bisa membangun generasi yang sehat baik dari sisi mental, jiwa, dan pemikiran. Sistem Islam memiliki berbagai mekanisme yang mampu mencegah tindak kejahatan, salah satunya dengan pengharaman Khamar yang merupakan induk kejahatan. Dengan Islam kaffah semua akan menjadi lebih baik.
Post a Comment