Oleh: Arsiyah (Aktivis Muslimah)
Pesta rakyat akan segera dilaksanakan pada bulan februari 2024. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang sebelumnya banyak caleg yang mengalami gangguan mental karena gagal dalam pemilihan umum. Seperti yang ditayangkan oleh KOMPAS.TV, Sejumlah rumah sakit menyiapkan ruangan khusus untuk mengantisipasi calon legislatif (caleg) yang mengalami stres atau gangguan jiwa akibat gagal dalam pemilihan legistlatif (Pileg) di Pemilu 2024.
Gangguan mental yang dialami para caleg yang gagal diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya mahalnya biaya kampanye dan juga dipengaruhi oleh kekuatan mental seseorang dalam menerima hasil pemilihan. Berbagai daya upaya dilakukan oleh para caleg untuk memenuhi ambisinya dalam mencapai kemenangan tidak peduli apakah itu halal atau haram apalagi dalam sistem demokrasi dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sementara itu, Prajna Research Indonesia juga pernah melakukan penelitian soal modal menjadi caleg. Berikut rinciannya:
Calon anggota DPR RI: Rp 1 miliar - Rp 2 miliar.
Calon anggota DPRD Provinsi: Rp 500 juta - Rp 1 miliar
Calon anggota DPRD kabupaten/kota: Rp 250 juta - Rp 300 juta
Sehingga para caleg mengerahkan berbagai cara untuk mendapatkan modal yang sangat besar seperti menjual berbagai aset kekayaan maupun hutang riba demi untuk meraih kemenangan.
Dilansir dari media online (ANTARA), bahwasanya Psikiater sekaligus Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional DR Dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ mengatakan calon legislatif (caleg) yang mencalonkan diri namun tanpa tujuan yang jelas rentan mengalami gangguan mental.
Nova mengatakan, banyak pasien yang pernah gagal saat mencalonkan diri sebagai caleg kemudian terlilit hutang atau kecewa berat hingga depresi dan mengakhiri hidupnya. Dan lebih memilukannya lagi tidak hanya para caleg yg mengalami gangguan mental tapi juga keluarga dan tim suksesnya.
Di sisi lain jabatan saat ini menjadi impian banyak orang karena di anggap bisa menaikkan harga diri (prestise) dan juga di anggap sebagai jalan untuk mendapat keuntungan dan berbagai kemudahan Fasilitas. Apalagi saat ini jabatan banyak disalahgunakan, alih-alih punya jabatan sehingga bebas melakukan pelanggaran aturan, apalagi pemikir kapitalis maka dia akan memanfaatkan jabatan untuk meraih keuntungan dan juga untuk mengembalikan modal awal yang tidak sedikit jumlahnya.
Islam memandang semua yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat begitu juga dengan kekuasaan dan jabatan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan juga harus dijalankan sesuai ketentuan Allah dan rasulNya.
عن أبي ذرٍ رضي الله عنه، قال: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللّهِ أَلاَ تَسْتَعْمِلُنِي؟ قَالَ: فَضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَىَ مَنْكِبِي. ثُمّ قَالَ: يَا أَبَا ذَرَ إنّكَ ضَعِيفٌ وَإنّهَا أَمَانَةٌ، وَإنّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ، إلاّ مَنْ أَخَذَهَا بِحَقّهَا وَأَدّى الّذِي عَلَيْهِ فِيهَا
Suatu hari, Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau menjadikanku (seorang pemimpin)? Lalu, Rasul memukulkan tangannya di bahuku, dan bersabda, ‘Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau lemah, dan sesungguhnya hal ini adalah amanah, ia merupakan kehinaan dan penyesalan pada hari kiamat, kecuali orang yang mengambilnya dengan haknya, dan menunaikannya (dengan sebaik-baiknya).” (HR Muslim). Hadis di atas menegaskan bahwa untuk menunaikan amanah haruslah kuat secara fisik dan mental.
Sistem Islam juga mengajarkan bahwa kekuasaan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Sehingga kita akan senantiasa menjaga jabatan atau kekuasaan sesuai dengan syariatNya.
Sistem Islam juga mengajarkan kita beriman pada qodho dan qodar yang telah ditetapkan Allah dan melahirkan individu yang selalu dalam kebaikan karena selalu berfikir bahwa apapun yang terjadi semua adalah kehendakNya dan kita juga beriman akan hari akhir karena kita tidak hanya hidup di dunia saja, ada akhirat yang sedang menunggu semua amal perbuatan kita di dunia.
Dan sudah saatnya kita beralih pada sistem yg hakiki yaitu sistem Islam (khilafah) karena hanya sistem Islam yang bisa menjadikan seseorang kuat fisik dan mental serta mengarahkan manusia kepada tujuan yang pasti yaitu ridho Allah maka kita akan senantiasa berhati-hati dalam melakukan suatu perbuatan dan senantiasa berfikir jernih. Wallahu a'lam bishawab
Post a Comment