Apakah KDRT Meningkat Karena Ketidaksetaraan ?

 


Oleh. Muthmainnah

(Aktivis Muslimah)



Angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) tahun 2023 di Banjarmasin menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini tentu menimbulkan keprihatinan tersendiri, mengingat korbannya tidak hanya perempuan dewasa tetapi juga anak-anak. 


Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Banjarmasin terdapat 21 kasus kekerasan fisik serta 32 kekerasan psikis yang menimpa perempuan selama tahun 2023 lalu.

Kemudian tujuh kasus kekerasan fisik menimpa anak perempuan dan 15 kasus kekerasan psikis. Lalu tujuh kasus kekerasan fisik menimpa anak laki-laki dan sembilan kasus kekerasan psikis (sonora, 8/11/2023). 


Banjarmasin masuk urutan pertama kasus KDRT se-Kalimantan Selatan. Pemicunya beragam, mulai masalah ekonomi, orang ketiga, hubungan yang tidak harmonis, dan lain sebagainya.


Paradigma Feminis Membaca Akar Masalah


Menurut kaum feminis dengan isu kesetaraan gendernya memandang bahwa akar masalah KDRT adalah ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Bahkan aturan agama juga dijadikan sebab KDRT oleh mereka. Karena posisi laki-laki yang menjadi pemimpin dalam rumah tangga dan perempuan seolah hanya bawahan. Ketidaksetaraan inilah yang dikatakan mereka memposisikan perempuan menjadi makhluk yang lemah. Sehingga mudah menjadi korban KDRT.

Maka pengarusutamaan gender pun gencar dilakukan sebagai upaya untuk menyelesaikan kasus KDRT.


Pada dasarnya pengarusutamaan gender ini bertujuan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender. Karena dianggap selama ini ada kesenjangan atau ketidakadilan yang dialami oleh perempuan. Ketika kasus KDRT semakin bertambah maka  kesetaraan gender lah yang dianggap sebagai solusi terhadap setiap permasalahan yang dihadapi perempuan. Perempuan digiring untuk ikut berjuang atas nama persamaan hak. 


Sekilas  melihat ide kesetaraan gender ini layaknya obat yang menjadi penawar rasa sakit. Seolah berjuang di sini maka perempuan mendapatkan hak-haknya dan keluar dari segala penderitaan yang dialaminya. Tapi, benarkah faktanya demikian?  Jika melihat fakta kondisi perempuan saat ini tidak bisa dipungkiri segala penderitaan seolah dialami oleh perempuan, tidak hanya KDRT, tapi juga ekploitasi,  kemiskinan, hingga perdagangan manusia. Tapi, apakah ini karena ketimpangan hak perempuan? Apakah kondisi ini hanya dialami oleh perempuan?


Jika mau merunut fakta maka kondisi yang dialami perempuan saat ini pun dialami oleh para laki-laki. Jika kondisi keterpurukan ini merambat juga kepada selain perempuan, maka ide kesetaraan gender ini malah semakin membuat rancunya harmonisasi laki-laki dan perempuan. Ambil contoh untuk mengatasi kemiskinan bagi perempuan berhamburan usaha-usaha yang menyerap tenaga perempuan.


 Perempuan dipaksa bekerja agar bisa membantu perekonomian keluarga hingga lupa dengan kewajibannya ditambah sulitnya lowongan pekerjaan untuk para laki-laki. Lalu bagaimana terciptanya kemaslahatan antara laki-laki dan perempuan? 


Akar Masalah KDRT Menurut Islam

  

Menarik akar permasalahan ini semua tercipta karena sistem kapitalis sekular yang melingkari masyarakat. Sistem rusak inilah yang menghilangkan aturan yang benar tentang hubungan suami dan istri, hubungan  pemimpin dengan yang dipimpinnya.  

Sistem ini pula telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan. Lalu lahir ide kesetaraan gender yang akan menambah masalah baru. Maka jangan sampai tergiur dan terseret oleh solusi sistem kapitalis yang hanya akan menyeret perempuan pada titik paling rendah dan hina.


Solusi Islam


Untuk keluar dari persoalan yang membelenggu perempuan adalah dengan mengikuti tuntunan Islam. Sebab hanya Islam yang menempatkan posisi laki-laki dan perempuan sesuai dengan fitrahnya. Islam tidak mengekang perempuan tapi mengatur agar tetap berada di jalan yang benar. Hanya Islam yang terbukti sukses membawa perempuan pada derajat kemuliaan paling tinggi dan dihormati. Perempuan akan menemukan kebahagiaan yang hakiki. Islam adalah aturan yang benar, aturan dari Allah Swt.


Maka dengan aturan Islam dalam seluruh aspek kehidupan akan terwujud keharmonisan antara perempuan dan laki-laki hingga jauh dari kekerasan. 


Wallahu a'lam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post