Menjelang pergantian tahun baru Masehi, peristiwa kecelakaan di ruang lingkup perusahaan milik Cina yang berlokasi di daerah Morowali Sulawesi Tengah, kembali terjadi. Insiden tersebut berawal ketika sejumlah pekerja melakukan perbaikan tungku sekaligus pemasangan plat pada bagian tungku . Tiba-tiba terjadi ledakan karena terdapat sisa cairan di area tungku tersebut, di duga cairan itulah yang menjadi pemicu terjadinya ledakan pada Ahad pagi, tanggal 24 Desember 2023
Tak hanya cairan, di area tersebut juga terdapat beberapa tabung oksigen yang biasa di gunakan sebagai alat pengelasan dan pemotongan komponen tungku, walhasil ledakan pertama akhirnya memicu terjadinya ledakan yang lebih besar sehingga mengakibatkan kecelakaan yang menewaskan 12 orang korban jiwa. Dan puluhan orang lainnya mengalami luka ringan hingga luka berat.
*Potret abai ala Kapitalisme*
Korban kecelakaan kerja terpaksa di larikan ke rumah sakit dengan jarak tempuh yang cukup jauh dari lokasi perusahaan. Padahal seharusnya perusahaan sekelas IMIP sudah sepatutnya memiliki fasilitas kesehatan pribadi yang cukup memadai, mengingat jumlah pekerjanya begitu besar dan risiko kecelakaan kerja rentan terjadi.
Sangat di sayangkan. Perusahaan besar dengan para pekerja yang berjumlah ratusan ribu orang tampa APD yang memadai serta fasilitas kesehatan yang nyaris tak tersedia bisa di biarkan begitu saja. Padahal keamanan dan kesehatan para pekerja adalah tanggung jawab utama pihak perusahaan sekaligus merupakan hak bagi setiap pekerja.
Namun alih-alih menyediakan fasilitas kesehatan dan keamanan. Perusahaan justru hanya bersedia memberikan santunan seadanya bagi keluarga korban.
*Watak Egoisme Perusahaan Asing*
Usai di suguhkan berbagai macam ketidakadilan, kita kembali di pertontonkan bagaimana pekerja yang sebagian besar merupakan rakyat pribumi terang-terangan di abaikan oleh para penguasa di bawah kebijakan pihak pengelola perusahaan milik asing. Demi meraup keuntungan sebesar-besarnya, keamanan dan kesehatan para pekerja tak di pedulikan, mereka di tumbalkan demi memenuhi ambisi perusahaan yang semakin egoisme
*Tiba masa tiba akal*
Akibat kejadian tersebut sejumlah pihak mempertanyakan keamanan dan kesehatan yang merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap para pekerjanya. Salah satunya yakni kepala advokasi dan kampanye WALHI Sulteng Aulia Hakim. Pihaknya mendesak pemerintah untuk segera menghentikan produksi nikel di PT IMIP. Sebab faktanya peristiwa serupa bukan kali ini saja terjadi. Dan menghentikan pengelolaan nikel di anggap sebagai solusi atas kejadian tersebut.
Berdasarkan catatan WALHI, sepanjang tahun 2022 hingga 2023, insiden kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan sudah terjadi berulang kali. Tercatat pada tgl pada tgl 22 Desember 2022 pernah terjadi kecelakaan serupa hingga menewaskan dua pekerja, kemudian pada tgl 27 April 2023 terjadi kecelakaan kerja di PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Industri yang berlokasi di kawasan PT IMIP. Namun pihak perusahaan tak satupun yang di sanksi tegas atas insiden tersebut. Yang terjadi justru sebaliknya. Para pekerja yang mencoba menuntut hak mereka akan segera di berikan sanksi oleh pihak perusahaan
*Islam dan perlindungan menyeluruh*
Dalam Islam, solusi untuk mengatasi kecelakaan kerja melibatkan penerapan prinsip-prinsip keselamatan dan tanggung jawab bersama antara pekerja dan pemberi kerja.
Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain adalah sebagai berikut;
Pertama.
Pelatihan Keselamatan, yakni menyelenggarakan pelatihan keselamatan untuk semua pekerja agar mereka dapat memahami risiko potensial dan tahu cara menghindarinya.
Kedua. Penggunaan Peralatan Keselamatan, yaitu memastikan bahwa pekerja menggunakan perlengkapan keselamatan yang sesuai, seperti helm, sepatu keselamatan, dan perlindungan mata.
Ketiga.Lingkungan Kerja Aman, pemberi kerja harus menciptakan lingkungan kerja yang aman dengan mengevaluasi risiko, menyediakan peralatan yang memadai, dan mematuhi standar keselamatan.
Ke empat. Supervisi dan Pengawasan. Pihak perusahaan berkewajiban menerapkan sistem pengawasan yang efektif untuk memastikan pekerja selalu mematuhi prosedur keselamatan.
Ke lima yaitu Doa dan Niat Baik setiap individu yang terlibat dalam sebuah pekerjaan, sebab doa dan niat baik dalam menjalankan pekerjaan juga menjadi bagian dari solusi dalam Islam, karena memberikan kesadaran moral dan tanggung jawab terhadap tindakan.
Sehingga dengan menggabungkan nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip keselamatan modern, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dan melindungi kehidupan pekerja.
Namun hal tersebut mustahil akan terwujud dalam sistem Kapitalisme hari ini, dimana asas manfaat adalah tujuan utama bagi para pengusaha di bawah dukungan dan kebijakan penguasa dalam negeri. Hanya dengan di terapkan sistem Islam, perlindungan secara menyeluruh akan dapat di wujudkan Wallahu A'lam Bissawwab.
Post a Comment