PHK Massal Bagaimana Nasib Pekerja?


Oleh. Susi Ummu Musa 

Aktivis muslimah 


Sudah jatuh tertimpa tangga kira kira seperti itulah gambaran nasib rakyat saat ini, ditengah sulitnya mencari lapangan pekerjaan, mahalnya kebutuhan pokok, ditambah dengan biaya biaya lainnya yang serba naik semakin membuat rakyat terhimpit.


Malah yang tak kalah menghebohkan ada 7 perusahaan BUMN yang dibubarkan,

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan alasan pemerintah membubarkan ke tujuh perusahaan pelat merah tersebut karena perkembangan bisnisnya tidak berjalan dengan baik.

“Tapi kita juga tidak lupa bahwa BUMN ini sudah tidak feasible lagi dan tidak mungkin dipertahankan karena dari sisi bisnis dan keuangan tidak mungkin dipertahankan, dan ending-nya adalah pembubaran,” ungkap Wamen yang akrab dipanggil Tiko ini.


Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa pembubaran BUMN tersebut merupakan bagian dari program “bersih-bersih” dan transformasi BUMN yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dari sejak pertama kali menjabat sebagai menteri.(VOA Kamis,28 Desember 2023)


Hal ini membuat banyak pergolakan khususnya masyarakat yang terkena imbas dari PHK massal, yang membuat sebagian orang bingung dengan kebijakan yang dilakukan.

Dilaporkan dari Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih berlanjut di tahun 2023. Satu per satu pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT) serta industri padat karya lainnya melakukan pemangkasan pekerja, merumahkan karyawan, bahkan ada yang tutup permanen.

Alasannya, karena tak sanggup menghadapi serbuan produk impor, baik legal maupun ilegal, ke pasar dalam negeri. Hingga menyebabkan stok pabrik dalam negeri menumpuk lalu berujung pada pengurangan produksi hingga PHK.


Penyebab lain, perlambatan ekonomi di negara-negara tujuan utama pasar ekspor Indonesia, seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Mengutip catatan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), sejak awal tahun 2023, setidaknya sekitar 7.200 buruh telah jadi korban PHK. Di mana, 700-an orang diantaranya terkena PHK karena pabrik tutup L, Pabrik TPT itu berlokasi  di Jawa Barat.

"Dengan PHK ini, menambah jumlah karyawan yang jadi korban PHK di industri TPT nasional sejak awal 2023 menjadi 7.200-an orang, 8 perusahaan," kata Presiden KSPN Ristadi kepada (CNBC Indonesia, Senin 20/11/2023).


KEGAGALAN AKIBAT SISTEM KAPITALISME 


Melihat serbuan PHK massal yang semakin merajalela dan berdampak pada lemahnya ekonomi masyarakat bawah membuat khawatir mereka, 

Dikatakan bahwa PHK dilakukan untuk mengantisipasi resesi, menjaga pengusaha tidak merugi ada juga karena para pengusaha tidak mampu menerima serbuan produk impor ditambah dengan kemajuan teknologi AI yang diformulasikan mengganti tenaga manusia.

Maka semua ini bisa terjadi karena dampak diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme.


Paradigma kapitalisme mengusung siapa yang kuat dialah yang menang, apalagi terhadap keselamatan perusahaan  mereka lebih mementingkan itu dibanding keselamatan para pekerja.


Mereka tidak peduli setelah Pekerja keluar dari perusahaannya akan bekerja dimana, bagaimana dengan masa depannya, keluarganya dll.

Disisilain negara sama sekali tidak memberikan peran sebagai pelindung umat salah satunya negara tidak menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai.


Disebabkan pengelolaan SDA yang diserahkan oleh pihak asing juga mengurangi lapangan pekerjaan bagi rakyatnya sendiri, adanya investasi asing juga menjadikan masyarakat sebagai buruh dengan upah rendah.



KEMBALI KEPADA ISLAM KAFFAH


Dalam islam kesejahteraan rakyat akan terjamin melalui mekanisme  dalam bentuk sistem ekonomi islam.

Salah satunya menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyat serta negara islam mampu mengantisipasi kemajuan teknologi sehingga lapangan pekerjaan tetap tersedia.


Pengelolaan SDA juga tidak akan diserahkan ke Asing karena negaralah yang akan mengelola dengan mempekerjakan rakyat dengan upah yang sesuai.

Semua akan diatur dengan konsep Islam yang berasal dari aturan Allah.


Kehidupan masyarakat akan  dirasakan damai, aman dan sejahtera jika kita mau diatur dengan aturan islam bukan dengan kapitalisme.

Sudah saatnya umat sadar dan bangkit dari kungkungan produk barat yang sifatnya hanya menjajah negeri negri muslim dengan konsep sekulernya.



Wallahu a lam bissawab

Post a Comment

Previous Post Next Post