Oleh. Imas Sunengsih, S.E., M.E
(Aktivis Muslimah Intelektual)
Perang Palestina masih terus berlangsung. Padahal lebih dari 100 hari genosida terjadi. Penguasa Muslim tidak ada yang berani bertindak tegas untuk menghentikan genosida tersebut, mereka hanya bisa mengecam dan melakukan diplomasi. Perlu dipahami bahwa zionis Yahudi Laknatullah tidak akan pernah mengenal bahasa diplomasi. Mereka hanya bisa faham dengan bahasa perang. Sebetulnya jika mau jujur zionis sudah kalah perang mengahadapi Mujahidin, mereka telah kehilangan kekuatan militer yang konon katanya terkuat di dunia.
Faktanya, kekuatan militer Israel tidak kuat sebagaimana yang diopinikan selama ini. Strategi tempur sudah kalah telak, namun dengan sombongnya terus akan melakukan perang karena dibantu oleh negara Adidaya yaitu AS. Sedangkan jika dilihat dari sisi kekuatan militernya, Israel hanya menempati urutan ke-18 dari 145 negara di dunia (Cnnindonesia, 4/12/2023).
Jika kita bandingkan dengan kekuatan militer negeri-negeri Muslim ternyata jauh lebih kuat dibandingkan militer Israel. Namun penguasa negeri Muslim seolah tidak berdaya menghadapi Israel. Berdasarkan situs Global Firepower, Pakistan, misalnya berada di urutan ke-7 di dunia untuk kekuatan militernya. Pakistan memiliki 654 ribu personel militer yang dilengkapi 363 pesawat tempur, 58 helikopter serang, 3.742 tank, enam kapal fregat, dua kapal korvet, sembilan kapal selam dan ribuan artileri. Sedangkan Turki di urutan ke-11, memiliki tentara militer mencapai 425 ribu personel. Militer Turki di dukung dengan 2.229 tank, 3.140 artileri, 205 jet tempur, 110 helikopter serang, 16 kapal fregat, sembilan kapal korvet dan 12 kapal selam.
Negeri-negeri Muslim yang lainnya pun memiliki kekuatan militer yang cukup besar. Tetapi sayang kekuatan militer yang kuat dan besar tidak mampu melakukan perlawanan terhadap penjajah, penguasa Muslim lemah menghadapi penjajah, seolah-olah enggan untuk mengirimkan bantuan militer ke Palestina, kecuali hanya Yaman yang sudah berani melakukan perlawanan. Nampaknya banyak penguasa Muslim yang takut terhadap negara adidaya dengan berbagai alasan, dimana salah satunya adalah kekuasaan.
Negara adidaya (AS) yang menganut ideologi kapitalis telah lama melakukan penjajahan terhadap negeri-negeri kaum Muslim, termasuk negeri ini. Palestina sudah lama terjajah, tanahnya habis dirampas zionis Israel dibantu AS dengan dukungan penuh untuk terus melakukan perang melawan Palestina. Tentu ini tidak bisa dibiarkan, dimana Palestina merupakan tanah kaum Muslim yang harus dijaga. Untuk itu, harus dilawan dengan kekuatan negara adidaya lagi agar evel to evel. Siapa negara adidaya yang di maksud, tentu negara yang memiliki ideologi, sebab kekuatan sebuah negara terletak pada ideologinya dan lawan untuk ideologi kapitalisme hanya dengan ideologi Islam, yang hari ini sedang diperjuangkan oleh para pengemban dakwah ideologis, agar segera terwujud negara adidaya yang berasaskan ideologi Islam.
Di lihat dari fakta sejarah bahwa negara Islam yang dipimpin Rasulullah saw. di Madinah merupakan negara kecil dan juga kekuatan militer yang kecil jika dibandingkan dengan kekuatan militer Romawi dan Persia, serta pasukan militer Qurais. Namun, pasukan militer negara Islam mampu mengalahkan pasukan musuh dengan kemenangan yang gemilang, ini karena dorongan ideologi Islam yang menjadikan pasukan militer negara islam kuat dan kokoh.
Dengan kekuatan ideologi Islam yang didasarkan pada akidah, kaum muslim mampu memahami arti penting dan wajibnya jihad fi sabilillah, sebagaimana Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Anfal Ayat 39,
وَقَاتِلُوۡهُمۡ حَتّٰى لَا تَكُوۡنَ فِتۡنَةٌ وَّيَكُوۡنَ الدِّيۡنُ كُلُّهٗ لِلّٰهِۚ فَاِنِ انْـتَهَوۡا فَاِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌ
Artinya: "Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan."
Dengan demikian, selama ideologi Islam kokoh didalam jiwa kaum Muslim, maka kekuatan kaum Muslim akan menjadi modal utama untuk memperjuangkan tegaknya khilafah ala manhaj nubuwwah. Negara yang menerapkan sistem Islam secara sempurna ini akan dipimpin oleh seorang khalifah yang akan menjadi junnah (pelindung) bagi kaum Muslim. Maka hukumnya wajib bagi kaum Muslim untuk memperjuangkan tegaknya kembali khilafah yang akan menyatukan kaum Muslim dunia di dalam satu kepemimpinan global. Tanpa adanya Khilafah seperti hari ini, kondisi kaum muslim akan terus dijajah dan terjajah, pembantaian serta genosida akan terus terjadi.
Wallahu a'lam bishawab
Post a Comment