Pembangunan Infrastrktur, Apakah Benar untuk Kemaslahatan Rakyat?



Oleh Nurhidayatullah 

Aktivis Muslimah


Debu penimbunan batu bara yang meresahkan kehidupan sebagian warga Waylunik. Demi kelancaran para oligarki, yang menancapkaan banyak infrastrukturnya, di negeri ini khususnya. Memang bukan hal yang baru kita lihat, tapi memang hampir di berbagai daerah, itu banyak sekali infrastruktur yang di baangun untuk melancarkan kepentingan para oligarki.


Seperti dikutip oleh media online REPUBLIKA, Debu batu bara stockpile (penimbunan) di kelurahan Waylunik, kecamatan Panjang Bandar Lampung berdampak pada kesehataan warga sekitar. Warga beberapa RT di Waylunik merasakan sesak napas dan mata perih saat berada di luar rumah. Kondsi terparah saat angin kencang musim panas, debu-debu dari penimbunan batu bara mengotori rumah penduduk juga mengakibatkan mata perih dan pedih, sesak napas atau menderita ispa. Penimbunan batu bara tersebut sudah berlngsung lebih dari tujuh bulan, namun belum ada penyelesaian atau solusi. 


Kepentingan para oligarki, di sistem saat ini, hanya untuk kepentingan pihak pihak tertentu saja, dan bahkan pemerintah memberikan kebebasan untuk para oligarki untuk membangun infrastruktur mereka di wilayah yang memang menjadi tempat tinggal atau kediaman bagi masyarakat setempat, sehingga disinilah kita bisa lihat bagaiamana kebebasan yang di lakukan didalam sistem kapitaissme sekarang, tidak memperhatikan kemaslahatan rakyat justru makin membuat rakyat makin sengsara, dan bahkan pemerintah tidak ada tindakan untuk mengususut kasus yang terjadi, yang itu berdampak buruk bagi masyarakat. 


Terutama bagi keamanan dan keadilan, dan juga kesehatan bagi masyarakat yang seharusnya harus di utamakan, bukan kepentingan para oligarki, dan fakta yang kita lihat bagaimana kurangnya pemerintah dalam meriayah rakyat, bukan hanya kasus ini saja yang tidak mampu untuk pemerintah dalam menyelesaikannya, tetapi banyak sekali kasus yang terjadi, anehnya solusi yang di berikan untuk menyelesaikannya adalaah tidak, mampu memeberikan keamanan penuh bagi rakyat justru, makin membuat rakyat makin sengsara, ibaratnya mayarakat sakit perut tapi justru obat yang di kasih untuk sakit kepala.


Seharusnya pemimpin bertanggung jawab besar untuk kemaslahatan rakyat dalam perkara seperti kasus ini, dan mampu memberkan solusi yang konkrit untuk kehidupan masyarakaatnya, bukannya malah makin pro dan bahkan mendukung kelancaran dari para oligarki yang menancapkan investasi mereka, terutama investasi asing yang sudah menjamur di negeri ini. Sebenarnya bisa kita analisis kepentngan itu benar unntuk kemaslahatan rakyat atau justru sebalikya, yang bahkan mengorbankan kepentingan rakyat yang seharusnya, menjadi tangggung jawab besar bagi seorang pemimpin.


Berbeda halnya dalam sistem Islam yang memang sangat memperhatikan kehhiduupan dari paada rakyatnya. Setiap khalifah pada masa penerapan sistem Islam selalu berusaha untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi warga negaranya. Terlebih Islam memandang seluruh amal perbuatan manusia adalah dalam rangka beribadah kepada Allah Swt.


Para khalifah berusaha memudahkan warga muslim dalam pelaksanaan ibadah mereka selain bahwa hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab seorang kepala negara. Demikian pula dengan khalifah Muhaammad Al-Mahdi bin al-mansur. Ia membangun berbagai fasilitas, sarana, dan prasarana agar warga negara khilafah mendapatkan kemudahan,dan keamanan, kenyamanan, dan keamanan dalam aktivitas mereka. 

Dari Ibnu Umar ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang di pimpinnya. Imam adalah pemimpin yang pasti akan diminta pertanggungjawaban atas rakyatnya." (HR. bukhori)


Wallahualam bissawab

Post a Comment

Previous Post Next Post