Menjadi seorang Ratu pastilah dambaan setiap wanita ,jangankan Ratu Dunia ,menjadi ratu dalam rumah tangga sebagai institusi terkecil saja sudah bahagia nya luar biasa ,apalagi kelak menjadi Bidadari Surga dambaan setiap wanita yang mulia.
Namun saat ini untuk mendapatkan gelar Ratu dunia tidak lah mudah dengan sistim kapitalisme yang azasnya sekularisme menjauhkan peran sebagai ratu dunia membuat seorang perempuan harus memainkan perannya tidak sesuai fitroh
Kalau di tanyakan apakah pilihan sebagai pejuang ekonomi beban ganda dan babak belur dalam mengarungi kehidupan dunia atau menjadi seorang ratu dunia berdakwah ,mendidik generasi pejuang syariah dan tentunya menjadi bidadari surga .
Namun faktanya hari ini perempuan dipaksa untuk menjadi tumbal ekonomi kapitalisme di seluruh dunia.Perempuan jika di rumah tidak bekerja samalah seperti uang di letakkan di atas meja begitu saja.
Membangun Narasi Sesat
Seolah -olah perempuan punya ujian dan cobaan hidup untuk menjadi pencari nafkah ,kadang kita perlu mengorbankan kepentingan kita demi orang orang terdekat kita.Ada kebahagian yang berlipat ganda saat kita bisa membuat orang orang tersayang kita tersenyum.
Kemudian ada lagi narasi yang di bangun seolah olah kita mengerahkan semua potensi dan kemampuan untuk orang orang terkasih tidaklah selalu mudah.Mental pejuang akan semakin kuat dalam diri dan itu menjadi motivasi melakukan yang terbaik dalam hidup. Dan tutup dengan kata kata klise demi kesejahteraan dan kenyamanan orang orang yang kita sayangi.
Sementara di satu sisi narasi pencitra burukan ajaran Islam terus di masifkan,perempuan yang berperan sebagai ibu rumah tangga ,istri dan pendidik generasi terus di pojokkan,tentu saja penyesatan cara berpikir umat wajib di lawan.
Perempuan dalam Naungan Islam
Perempuan dalam Islam paradigma perhiasan berharga yang wajib dijaga.Yang memiliki tugas utama mendampingi tumbuh kembang anak,membekali mereka dengan pengajaran hidup dasar dan utama serta melengkapinya dengan skill untuk penyiapan perannya kemudian.
Dan tentu saja memiliki kontribusi dalam membangun sebuah peradaban yang hebat serta berperan wajib ikut dalam menjaga pelaksanaan syariat. Ini hanya akan bisa terwujud dalam sistim islam.
Sementara jaminan finansial perempuan Islam mengatur mekanisme yang sempurna, ketika perempuan masih dalam pengurusan keluarga nya maka orang tua yang menjamin nafkah nya. Dan ketika seorang perempuan memiliki suami maka suami memberikan mahar ,nafkah dan perlakuan baik terhadap nya.
Pada saat suami meninggal dunia atau tidak mampu menafkahi nya karena ada uzur syar'i maka kerabat terdekat dari perempuan tersebut mengambil alih tanggung jawab nya.
Dan yang pasti negara memiliki tanggung jawab untuk memberikan jaminan kebutuhan hidup memastikan setiap kepala keluarga bekerja, serta menyediakan lapangan kerja dari seluruh bidang yang ada baik industri pertanian,perhutanan dll.
Bagaimana sekarang ??
Kembalikan fitrah perempuan dalam naungan syari'ah, serta mencerdaskan muslimah dengan syari'ah.Muslimah juga menuntut penerapan syari'ah serta mampu membina keluarga dan generasi
Dengan cara begini dapat dipastikan muslimah akan menjadi Ratu Dunia dan Bidadari surga atas izin Allah..
Post a Comment