Luar biasa, Ini Mekanisme Islam dalam Menjamin Kesejahteraan Ibu dan Anak


Oleh : Rahmah Afifah

(Mahasiswi dan Pegiat literasi)



Berita mengejutkan datang dari Bangka Belitung, sebagaimana yang disampaikan oleh Bangkaribunnewscom pada Selasa (23/01/2024). Karena faktor ekonomi, seorang ibu membunuh dan membuang bayi yang lahir diam-diam di kamar mandi (anak keempatnya yang ia kandung dengan merahasiakan dari suaminya). Bayi tersebut meninggal karena kekurangan oksigen, dan jenazahnya ditemukan di pondok kebun dekat rumah pelaku. Beban hidup yang tinggi bahkan mampu membuat seorang ibu kehilangan fitrah keibuannya. Dia tidak lagi merasakan kasih sayang dan tanggung jawab terhadap anak yang dikandungnya hingga memilih untuk mengorbankan nyawa anaknya daripada memberinya kesempatan untuk hidup. Dia tidak menyadari bahwasannya telah melakukan dosa besar yang tidak termaafkan.

Kasus pembunuhan dan pembuangan bayi yang dilakukan oleh seorang ibu di Belitung ini merupakan salah satu contoh dari dampak negatif dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku manusia. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah lemahnya ketahanan iman, tidak berfungsinya keluarga, lemahnya kepeduliaan masyarakat, dan tidak adanya jaminan kesejahteraan negara atas rakyat individu per individu. Semua faktor tersebut berkaitan erat dengan sistem yang diterapkan negara, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun hukum.

Lemahnya ketahanan iman membuat seorang ibu tidak memiliki nilai-nilai moral dan etika yang dapat mengendalikan dirinya untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar norma agama dan kemanusiaan. Dia tidak takut akan akibat dari perbuatannya, baik di dunia maupun di akhirat. Tidak berfungsinya keluarga membuat seorang ibu tidak mendapatkan dukungan dan bantuan dari suami dan keluarganya dalam menghadapi masalah yang dihadapinya. Dia merasa sendirian dan tidak memiliki tempat untuk berbagi dan mencari solusi. 


Lemahnya kepeduliaan masyarakat membuat seorang ibu tidak merasakan adanya rasa solidaritas dan gotong royong dari lingkungan sekitarnya. Tidak adanya jaminan kesejahteraan negara atas rakyat individu per individu membuat seorang ibu tidak merasakan adanya keadilan dan keseimbangan dari pemerintah dalam memenuhi hak dan kewajiban rakyatnya. Dia tidak mendapatkan akses dan pelayanan yang layak dari pemerintah, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, pekerjaan, maupun perlindungan sosial. 

Oleh karena itu, perlu adanya perubahan dan perbaikan dari sistem yang diterapkan negara, agar dapat mengatasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku manusia, khususnya dalam kasus pembunuhan dan pembuangan bayi. Negara harus mampu memberikan jaminan kesejahteraan bagi rakyatnya, baik secara individu maupun kolektif. Selain itu, negara harus mampu memberikan pendidikan dan pencerahan bagi rakyatnya, agar memiliki ketahanan iman, fungsi keluarga, kepeduliaan masyarakat, dan tanggung jawab sosial yang baik.

Islam adalah agama yang sangat memuliakan dan melindungi perempuan, khususnya ibu dan anak. Islam menetapkan bahwa negara berkewajiban untuk menjamin kesejahteraan ibu dan anak melalui berbagai mekanisme, baik jalur nafkah, dukungan masyarakat, maupun santunan negara. Dengan demikian, ibu dan anak tidak akan mengalami kesulitan, baik dalam hal ekonomi, sosial, maupun kesehatan.



Jalur Nafkah


Jalur nafkah adalah mekanisme yang mengatur bahwa suami wajib memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya sesuai dengan kemampuannya. Nafkah meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Jika suami tidak mampu atau meninggal, maka nafkah akan ditanggung oleh wali atau kerabat terdekat. Jika tidak ada wali atau kerabat, maka nafkah akan ditanggung oleh baitul mal (kas negara). Jalur nafkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa ibu dan anak mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar mereka secara layak dan cukup. Contohnya, jika seorang suami tidak mampu memberikan nafkah yang memadai kepada istri dan anak-anaknya, maka negara akan memberikan bantuan berupa beras, minyak, gula, dan lain-lain kepada keluarga tersebut.



Dukungan Masyarakat


Dukungan masyarakat adalah mekanisme yang mengatur bahwa masyarakat wajib saling tolong-menolong dan bahu-membahu dalam membantu ibu dan anak yang membutuhkan. Masyarakat harus memiliki rasa solidaritas dan kepedulian yang tinggi terhadap ibu dan anak, terutama yang yatim, piatu, atau miskin. Selain itu masyarakat juga harus memberikan bantuan, perlindungan, dan pemberdayaan, baik secara materi maupun moril. Dukungan masyarakat ini bertujuan untuk memastikan bahwa ibu dan anak mendapatkan dukungan sosial dan psikologis yang dibutuhkan. Contohnya, jika seorang ibu mengalami kesulitan dalam mengurus anak-anaknya, maka masyarakat akan memberikan bantuan berupa pengasuhan anak, bimbingan belajar, dan konseling.



Santunan Negara


Santunan negara adalah mekanisme yang mengatur bahwa negara wajib memberikan santunan kepada ibu dan anak yang tidak mendapatkan nafkah atau dukungan masyarakat. Santunan negara bersumber dari zakat, infak, sedekah, dan pajak yang dikumpulkan oleh baitul mal. Santunan negara meliputi bantuan sosial, subsidi, beasiswa, dan lain-lain. Santunan negara bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian ibu dan anak. 

Dengan adanya mekanisme-mekanisme tersebut, Islam menjamin bahwa ibu dan anak akan hidup sejahtera, bahagia, dan terhormat. Islam juga menjamin bahwa ibu dan anak akan mendapatkan hak-hak mereka secara penuh dan adil. Islam juga menjamin bahwa ibu dan anak akan mendapatkan perlindungan dan pengayoman dari negara, masyarakat, dan keluarga. Islam mengajarkan bahwa ibu dan anak adalah amanah yang harus dijaga dan dilindungi dengan baik juga anugerah yang patut disyukuri.


Wallahu'alam Bishowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post