Di zaman kapitalis saat ini banyak kita dapati orang yang berputus asa dalam menjalankan hidup dan lebih memilih untuk mengakhiri kehidupannya, dalam artian mereka membunuh diri sendiri. Banyak alasan yang menjadikan mereka akhirnya mengakhiri hidup mereka sendiri Padahal sudah jelas mahir Ahmad ash shufiy melalui kitabnya annar ahwaluha wa adzabuha mengemukakan Islam tidak memperbolehkan, dan melarang tindakan bunuh diri karena hidup dan mati adalah urusan Allah.
Seperti yang terjadi belakangan ini seorang mahasiswi cantik, dari semarang berinisial NJW (20 )diTemukan tewas di jalur keluar parkir, diduga ia melompat dari lantai 4 mall paragon, polisi menemukan secarik kertas berisi pesan untuk keluarganya, surat itu di buka dan dibaca oleh keluarganya. Dalam surat tersebut korban mengaku merasa iri hidupnya lantaran tak kuat menanggung beban dan merasa mengecewakan orang tuanya. selain itu juga seorang mahasiswi sekaligus seorang karyawan berinisial EN tewas diduga bunuh diri, menurut pacarnya EN terjerat pinjaman online yang tak sengaja menghilangkan tas di tempat kerjanya (detik.com/13/07/2023).
Masih dilansir oleh media yang sama. Bukan hanya mahasiswa, di bogor seorang pelajar kelas satu SMK juga mengakhiri hidupnya, berdasarkan data pusat formasi kriminal nasional atau pusiknas, ada 171 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode januari hingga 10 oktober 2023 angka itu sudah melampaui jumlah kasus bunuh diri sepanjang tahun 2023 yang jumlahnya 300 kasus .
Kejadian-kejadian tersebut semakin menguatkan fakta bahwa saat ini masyarakat banyak yang mengalami gangguan mental, sehingga bisa disebut darurat kesehatan mental, namun benarkah semata-mata karena gangguan mental? Lantas apa sebenarnya masalah-masalah yang mengganggu kesehatan mental remaja hingga mereka tak begitu kuatnya? apakah beban hidup mereka begitu berat sehingga benar-benar tak bisa di diatasi?
Generasi muda saat ini tampaknya begitu rapuh bahkan hanya menjadi generasi peniru yang asal-asalan mengikuti tren bunuh diri tanpa ber berfikir panjang. Padahal sudah jelas disebut dalam hadits riwayat Bukhari yang artinya "barang siapa mau bunuh diri dengan bersih barca besi tersebut akan ditampilkan di perutnya di neraka jahanam selama tanya dan barangsiapa membunuh dirinya menggunakan racun maka racun yang ada di tangannya akan ia rasakan selama-lamanya di neraka dan barangsiapa menjauhkan diri di puncak gunung hingga ia meninggal dunia maka ia akan dijatuhkan di neraka jahanam(HR.Bukhari)
selama-lamanya"
Lantas bagaimana menjaga generasi agar tidak memiliki mental kopisiap pada hal-hal yang buruk tetapi memiliki prinsip hidup yang kokoh yang bersumber dari ideologi Islam. Karena hanya Islam lah satu-satunya yang mengajarkan tentang hakikat hidup dengan sempurna, Islam lah yang mengenalkan jati diri mereka seutuhnya. Oleh karena itu negara sebagai pihak penguasa yang berhak menangani persoalan kesehatan mental harusnya jangan alergi untuk memasukkan nilai-nilai Islam sebagai solusi dan bukan semata-mata dari sudut pandang materi sebab persoalan mental seperti ini terkait dengan masalah bagaimana menyempurnakan terwujudnya kesehatan mental masyarakat.
Demikian pula kegiatan keagamaan dari luar sistem perlu untuk ditingkatkan seperti adanya elemen organisasi dakwah yang ikut berkontribusi membangun sumber daya manusia yang bertaqwa hingga tahu dalam menghadapi persoalan hidup, Para pejuang Islam akan menjadi orang yang bisa menyelesaikan persoalan hidupnya seberapa besar pun bebannya karena mereka dikuatkan tauhid dan aqidahnya, mereka akan menjadi orang-orang yang ikhlas dengan setiap ujian dan cobaan. Karena belum pernah ada penggiat dakwah yang bunuh diri, seberapa pun ujian hidupnya, Aqidah yang kokoh kepada Allah emang menjadi pegangan paling ampuh untuk mencegah terjadinya perilaku dosa besar seperti bunuh diri.
Dan solusi tuntasnya adalah dengan menghilangkan berbagai sumber yang bisa menjadikan orang-orang memiliki beban mental. Dan itu adalah dengan meninggalkan sistem Kapitalisme sekuler hari ini dan beralih kepada sistem Islam. Karena hanya dengan Islam masyarakat akan dikuatkan Aqidahnya sehingga mereka akan kuat menghadapi sebesar apapun ujian hidup yang mereka rasakan karena itu merupakan Ketetapan yang telah Allah berikan. Bagi orang beriman maka itu adalah ujian kesabaran baginya. Namun tidak berhenti hanya dirinya sendiri saja namun juga mengajak orang lain untuk memperjuangkan penerapan Islam agar terwujud masyarakat yang baik penuh berkah.
Wallahu a'lam bishshowab.
Post a Comment