KESETARAAN GENDER MEMBUAT PEREMPUAN MENDERITA


Oleh : Ummu Mumtazah
 (Pegiat Literasi)


Perempuan saat ini dijadikan bahan komoditi yang bisa  menghasilkan. Mereka seolah tidak mau ketinggalan dari  para pria yang bisa menghasilkan cuan sehingga  wanita ingin disejajarkan supaya bisa bermanfaat dalam setiap lini kehidupan, baik di bidang, ekonomi, politik, pemerintahan dan lain sebagainya. 


Mereka para perempuan seringkali mendapatkan perlakuan tidak baik dan tidak senonoh dari para pria yang menganggapnya sebagai pemuas hawa nafsunya saja.


Fakta tersebut dijadikan alasan untuk menaikkan derajat perempuan yang tertindas atas nama kesetaraan gender karena perlakuan yang kurang baik  tersebut sehingga perempuan bisa diberdayakan untuk bisa sejajar dengan pria.


Mereka menganggap bahwa perempuan dianggap berdaya dengan meningkatnya Indeks Pembangunan  Gender.


Menurut Deputi Bidang Kesetaraan Gender  KemenPPPA Lenny N Rosalin, mengatakan " Perempuan semakin berdaya, mampu memberikan sumbangan pendapatan signifikan bagi keluarga, menduduki posisi strategis di tempat kerja, dan terlibat dalam politik pembangunan dengan meningkatkannya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif. Ini ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Gender." Sabtu, Jakarta, Sabtu, 6/1/2024.

(antaranews.com)


Dengan adanya pernyataan dari salah satu anggota konferensi pers Capaian KemenPPPA Tahun 2023 dan Resolusi Tahun 2024, di Jakarta, Jumat( 5/1/2024). (ANTARA/HO-Kemen PPPA) Jakarta (ANTARA). Apakah upaya tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan bagi perempuan dan mampukah menghilangkan tingkat kekerasan yang terjadi pada perempuan ?


Kapitalisme Merenggut Kebahagiaan Perempuan



Kapitalisme telah nyata-nyata merenggut kebahagiaan para perempuan. Perempuan seolah dijadikan mesin uang yang bisa menghasilkan cuan dengan cara apa saja. Padahal, sejatinya perempuan semakin banyak mendapatkan permasalahan hidupnya. Diantaranya adalah tingginya angka perceraian, KDRT, kekerasan seksual dan lainnya yang menjadi bukti perempuan menderita. Hal ini berdampak pada maraknya persoalan generasi. Apalagi ditengah sulitnya ekonomi, tenaga perempuan diperas bagaikan sapi perah, sebagai tulang punggung keluarga. 


Disisi lain, ibu sebagai pembimbing generasi sudah tidak berfungsi lagi karena waktunya dihabiskan untuk bekerja di luar. 


Perempuan di dalam sistem kapitalisme  bagaikan buah simalakama jika tidak dituruti bapak meninggal, jika dituruti ibu pun meninggal. Sungguh pilihan yang tidak masuk akal, sama-sama berujung penderitaan dan kesedihan. Mereka hanya bisa pasrah dengan perlakuan yang tidak lumrah, tenaga dikuras dengan biaya sangat murah. Jika ditinggalkan akan mematikan penghasilan. Sungguh ironis sekali.


Dalam sistem kehidupan saat ini, terdapat kesalahan paradigma dalam melihat perempuan dan solusinya. Mereka beranggapan bahwa dengan cara melibatkan perempuan dalam setiap lini kehidupan akan memuliakan dan menaikkan derajat perempuan. Tentu hal tersebut butuh solusi agar perempuan tidak dijadikan mesin uang dan dapat hidup dengan kodratnya sebagai perempuan yang dimuliakan.


Islam Memuliakan

Perempuan


Islam menjadikan perempuan mulia dan kehormatannya terjaga dari hal-hal yang bisa merendahkan martabat perempuan. 


Perempuan sejatinya adalah Ummu warobatul bayt,  pengurus dan pengatur rumah tangga. Perempuan juga sebagai madrasah ula, pendidik pertama bagi anak-anaknya, tempat curahan hati dan belaian kasih sayang di keluarganya.


Islam dapat mengembalikan fitrah ibu yang hakiki  yang hanya akan   terwujud bila ada Daulah yang menerapkan sistem Islam yang sempurna bukan  dengan menaikkan Indeks Pembangunan Gender yang hanya akan menjauhkan fitrah ibu yang sebenarnya. Sebagaimana  Allah SWT berfirman  dalam Q.S. Al- Baqarah : 208


يايها الدين امنوا ادخلوا في السلم  كافة، ولا تتبعواجطوت الشيطن، انه لكم عدو مبين


Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke  dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.  ( Q.S. al-Baqarah : 208 )


Karena Islam adalah solusi yang sempurna yang akan menjamin nafkah keluarga, sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan serta menjamin generasi berkualitas dan menjamin peran ibu akan  berjalan lebih baik.


Wallaahu a'lam bish-shawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post