Teknologi terus berkembang dan menghasilkan banyak dampak di tengah masyarakat. Dengan teknologi, masyarakat mendapatkan banyak kemudahan dan berbagai informasi. Namun, tidak dapat dipungkiri, saat ini teknologi juga melahirkan dampak negatif. Hal ini karena landasan teknologi hari ini tidaklah dibangun dengan landasan yang baik dan benar.
Sebagaimana fakta yang terjadi yaitu adanya kejahatan teknologi yang semakin marak mendekati pemilu. Dikatakan bahwa adanya cyber crime menjelang pemilu yang pelakunya memiliki akun palsu sampai 200 akun. Ia dapat menghack hingga 800 akun. Modusnya adalah pelaku menggunakan akun anonim , semi anonim, dan akun nyata dengan masuk ke sejumlah grup aplikasi untuk menyebarkan hoaks. (Tirto.id, 3/1/2024).
Selain itu ada juga modus dengan menipu korban melalui aplikasi Tinder, Okcupid, Bumble, Tantan, dengan menggunakan karakter seorang laki-laki atau perempuan yang bukan dirinya. Para pelaku berpura-pura untuk mencari pasangan kemudian meminta nomor ponsel, berkomunikasi percintaan, hingga mengirim foto-foto tidak senonoh untuk meyakinkan korban. Selanjutnya korban dirayu untuk berbisnis dan membuka akun online dengan link jebakan tertentu. Dengan itu, 21 orang pelaku yang sudah tertangkap ini mendapat keuntungan kurang lebih Rp 40 miliar per bulan. (Republika, 20/1/2024).
Inilah bukti nyata bahwa teknologi yang dibutuhkan manusia untuk kehidupan yang lebih baik dilandasi oleh pijakan yang tidak sahih. Dengan begitu maka akan mengantarkan kepada kejahatan, kecurangan, dan menjadi bencana bagi masyarakat secara terus menerus. Inilah lingkaran kapitalisme yang menjebak masyarakat secara nyata.
Dengan landasan kapitalisme negara menjadi abai dalam membina keimanan dan kepribadian masyarakat. Negara masih memiliki segudang PR dalam mengurusi kejahatan ini. Sungguh sangat miris melihat kenyataan bahwa negara sering kali masih kalah dengan dengan para penjahat. Negara pun masih lemah dalam memberikan sanksi yang mampu membuat jera para pelaku, Alhasil pelaku semakin tumbuh pesat dan mengencangkan aksinya tanpa rasa takut.
Sangat tepat bila dikatakan bahwa masyarakat ada dalam lingkaran yang menghanyutkan. Masyarakat tidak memiliki hubungan dengan Sang Pencipta dan rasa takut sedikitpun atas upaya-upaya jahat yang dilakukan. Masyarakat pun tidak dibentengi dengan edukasi teknologi yang mumpuni guna menjaga diri mereka dari berbagai kejahatan yang kian parah. Tak lupa negara pun belum sepenuhnya bahkan dapat dikatakan masihlah jauh untuk menciptakan rasa aman, nyaman, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Dengan demikian maka sudah sepantasnya kita memiliki visi yang sahih terkait teknologi. Selain untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat, teknologi haruslah dikaitkan langsung dengan landasan yang benar. Bicara soal kebenaran, sebagai seorang muslim, landasan Islam adalah landasan terbaik yang bukan hanya mampu menyejahterakan kaum muslim itu sendiri, namun mampu pula memberikan rahmat bagi seluruh alam.
Dengan landasan Islam, maka semua aspek termasuk teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengurusi umat. Tentunya diperkokoh dengan sistem pemerintahan yang berlandaskan Islam. Dengan begitu akan tercipta negara yang ideal yang melahirkan rasa aman, nyaman,dan kesejahteraan dalam segala aspek kehidupan termasuk teknologi di dalamnya.
Dengan landasan Islam ini pula masyarakat akan dibangun dengan kesadaran Islam yang kokoh, memiliki hubungan dengan Sang Pencipta, dan mempunyai rasa takut atas segala hal yang merugikan orang lain atau menyimpang dari jalan-Nya. Semua itu juga dibersamai dengan sanksi yang tegas bagi siapa saja yang melanggar aturan negara.
Masyarakat akan mengetahui betul bahwa yang terpenting bukanlah mendapatkan keuntungan materi dunia dengan kejahatan-kejahatan teknologi yang dilakukan semaunya, namun otoritasnya melebihi segalanya yaitu fokus pada apakah Allah SWT ridha atau tidak dengan perbuatan hamba-Nya.
Jika mulai dari landasan teknologinya sudah sahih, individunya sudah tersadarkan, masyarakat tidak dirugikan, dan negara bertanggung jawab dengan menerapkan hukum-hukum Ilahi dengan sepenuhnya maka tiada lagi yang akan didapat kecuali kesejahteraan hakiki dalam lingkungan yang damai. Bahkan tidak terhenti di situ, Allah SWT pun akan memberikan kebahagiaan tiada tara pada siapa saja yang menggenggam aturan-Nya. Allah SWT akan memberikan ridha-Nya dan surga akan menjadi tempat berakhir yang nyata.
Allah SWT bersabda,
“Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana.” (Q.S. Al-Furqaan : 10)
Wallahu a’lam bishawab.
Post a Comment