Merebaknya judi online di Indonesia sudah sangat menghawatirkan. Bukan saja di kalangan dewasa, namun kini pelakunya sudah menyasar anak-anak sekolah dasar. Terkadang mereka terhasut mendapatkan iming-iming memperoleh uang dengan mudah. Bahkan, bagi sebagian orang judi juga menjadi ladang bisnis yang menggiurkan. Apalagi di saat lapangan pekerjaan kian sulit, maka judi menjadi jalan mudah untuk menjadi kaya.
Tak heran melihat judi online di kalangan anak muda kini menjadi sangat popular. Kemajuan teknologi tidak diimbangi dengan kemajuan pemikiran dan kedewasaan dalam mendapatkan uang. Benarlah, anak-anak yang menjadi sasaran empuk atas kerusakan dan kejahatannya. Terkadang judi online juga dipromosokan dengan kedok aplikasi game, dari mulai diperkenalkan sekedar bermain biasa hingga kecanduan untuk bermain judinya.
Dari semua fakta yang ada, maka kita bisa menyimpulkan betapa sistem hari ini memiliki pengaruh yang sangat besar. Hal ini tidak luput dari cara pandang sistem kapitalisme yang mengedepankan perolehan materi semata tanpa memperhatikan halal haram. Mereka hanya ingin mendapatkan uang dengan mudah dan instan guna memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya. Belum lagi paham sekulerisme yang membuat iman itu lemah dan jauh dari aturan Allah. Penerapan sistem pendidikan hari ini pun jauh dari kata sukses dalam hal membina dan mendidik siwa untuk senantiasa menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang agama, termasuk judi.
Anak-anak mulai kehilangan jati dirinya padahal mereka adalah calon pemimpin di masa depan dan mereka juga harapan bagi bangsa ini. Mereka harus dibina dengan sungguh-sungguh. Sehingga nantinya menjadi pemuda yang mampu merubah peradaban.
Islam memandang bahwa sejatinya mereka adalah aset yang sangat besar sebagai calon pemimpin kelak. Jangan sampai sistem yang rusak hari ini mengalihkan pandangan mereka dari yang seharusnya mencari kesibukan untuk akhirnya kini hanya disibukkan untuk dunia semata. Pola pendidikan pun seharusnya berlandaskan aqidah Islam yang mampu membentuk pola pikir dan sikap yang sesuai syariat Islam.
Maka dari itu, untuk mengatasinya perlu sinergi antara orang tua sebagai pendidik di rumah dalam memahamkan akan aturan Allah dengan memahamkan keharaman judi. Kemudian, lingkungan masyarakat yang senantiasa mengingatkan karena sayang dan kepedulian terhadap lingkungan masyarakat. Negara yang menjadi benteng terakhir. Jangan sampai kemaksiatan dibiarkan meluas.
Post a Comment