Badai PHK Merebak dalam Sistem Rusak

 



Oleh. Imas Sunengsih, S.E., M.E

(Aktivis Muslimah Intelektual) 



Dunia semakin menunjukan ketidakberdayaan, pasalnya banyak permasalahan yang telah membebaninya. Tatanan sistem yang rusak telah menjadikan dunia ini diambang kehancuran, bisa terlihat dari berbagai krisis yang terjadi dan juga bencana yang tidak kunjung bisa menemukan solusi. Saat ini, dunia sedang  digemparkan dengan jumlah PHK yang terus bertambah, contohnya seperti Perusahaan teknologi asal China yaitu Tik Tok, dikabarkan memberhentikan puluhan pekerja di unit periklanan dan penjualan.


 Dikutip dari Japan Today, seorang juru bicara mengkonfirmasi bahwa platform media sosial itu memangkas sebanyak 60 pekerjaan pada selasa, 23/1/2024. (detikFinance, 24/01/2024).


Badai PHK akan terus terjadi pada sistem ekonomi kapitalis di mana perusahaan akan terus menekan biaya operasional yang nilai akan membebani perusahaan. Jadi, jika biaya untuk pekerja ini membebani perusahaan maka akan dipangkas dengan jalan PHK, makanya banyak perusahaan menggunakan sistem outsourcing dimana para pekerja outsourcing tidak akan mendapat tunjangan dari pekerjaan yang dilakukannya seperti karyawan pada umumnya, dan waktu kerja tidak pasti karena kesepakatan kontrak. 


Pekerja outsourcing yang berstatus sebagai pekerja, di mana  perusahaan tempat bekerja atau perusahaan pengguna jasa outsourcing tidak memiliki kewajiban terhadap kesejahteraan pada pekerja yang bersangkutan. Sehingga inilah yang  menimbulkan permasalahan oleh serikat buruh, mereka sering kali demo pada saat peringatan hari buruh internasional selalu mengangkat outsourcing merugikan pekerja.


Demo terus dilakukan namun tidak pernah membuahkan hasil. Pekerja masih mengalami penderitaan dari sistem kapitalis ini, para kapital tentu tidak mau rugi dalam menjalankan bisnisnya. Orientasi mereka hanya untuk mendapatkan keuntungan yang besar, tidak memperhatikan kondisi pekerja. Ketika saat ini, kebutuhan hidup semakin berat, pekerjaan semakin susah, rakyat semakin sekarat, pemerintah lalai dari tanggungjawab. Kondisi ini terus diperparah dengan kebutuhan pokok yang semakin meningkat menjelang ramadhan, pada akhirnya dampak yang terjadi semakin merebaknya ribawi dan kriminalitas semakin hari semakin menjadi, motifnya ekonomi. 


Dari sistem ekonomi kapitalis yang rusak sekaligus rapuh ini telah merusak tatanan kehidupan yang semakin menggurita, semakin sulit tidak terkendali, semakin kehidupan ini penuh dengan permasalahan kehidupan. Dianggap sebagai solusi oleh sebagian orang, namun justru inilah biang dari problematika yang terjadi.


Tentu sebagai manusia normal, tidak ingin hidup penuh dengan problem, pasti menginginkan  hidup nyaman dan sejahtera. Namun, itu semua tidak akan didapatkan jika masih berharap kepada sistem yang cacat dari lahir dan rusak ini, kerusakannya sudah tampak jelas di depan mata yang tidak bisa terbantahkan lagi. Justru hari ini oligarki lah yang semakin berkuasa dan menguasai ekonomi, kekayaan Indonesia yang seharusnya bisa dinikmati oleh rakyat, kini dikuasai hanya oleh segelintir elite. Misalnya tambang emas, batu bara, minyak, hutan, dan kekayaan lainnya telah puluhan tahun mereka kuasa demi ambisi duniawi, sedangkan rakyat selalu jadi korban keganasan sistem kapitalis ini.


Sistem yang rusak pasti akan berdampak pada kerusakan pada semua aspek kehidupan, maka sudah saatnya berbenah untuk segera menggantinya dengan sistem terbaik yang akan membawa kebaikan bagi semua aspek kehidupan. Sistem itu tidak lain adalah sistem Islam yang telah terbukti mampu menyelesaikan problematika kehidupan, dimana dalam sistem ekonomi Islam kepemilikan dibagi dalam tiga dengan rinci dan jelas, yaitu kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara. 


Negara akan bertanggung jawab memberikan fasilitas kepada pekerja yang notabenenya pencari nafkah untuk bekerja dengan akad yang jelas sekaligus mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Peran negara sangat penting untuk terjun langsung mengatur semua itu, jangan sampai ada kedzaliman yang terjadi terhadap pekerja. Negara akan membuat mekanisme pengaturan yang rinci sesuai dengan sistem Islam, negara bertanggung jawab penuh untuk kesejahteraan rakyatnya.


Luar biasa sistem Islam ketika diterapkan akan memberikan kesejahteraan, di mana khalifah sebagai pemimpin negara akan memberikan pelayanan terbaik, begitupun dengan amanah akan dijalankan sesuai dengan ketetapan syariat Islam yang telah Allah Swt. siapkan untuk mengatur manusia. Jadi, jangan pernah mengambil aturan selain dari hukum Allah, sebab hukum jahiliyah yang sudah jelas menimbulkan kerusakan bagi manusia, seperti sistem kapitalis hari ini yang diterapkan merupakan hukum jahiliyah yang tidak layak untuk mengatur kehidupan manusia, Maka sudah selayaknya kita merenungkan ayat QS. Al-Ma'idah Ayat 50:


اَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُوْنَۗ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ ࣖ


Artinya: "Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?"


Yakinlah, bahwasanya hanya hukum Allah Swt yang harus diterapkan dimuka bumi ini, tidak parsial tapi menyeluruh di semua aspek kehidupan. Jangan mengambil solusi pragmatis karena hanya akan menimbulkan masalah yang tak berkesudahan, ambilah sistem Islam sebagai solusi revolusioner dari akar hingga cabangnya, tuntas menyelesaikan masalah tanpa masalah.


Wallahu a'lam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post