Akibat Kalung Emas, Nyawa keponakan melayang


(Oleh: Neng Saripah S.Ag)


Viral, bocah berusia 8 tahun, terbunuh dikarenakan emas yang menempel ditubuhnya, Tilfa Azahra Mokoagow atau TAM namanya, sedangkan seorang tante yang merupakan  pelaku pembunuhan TAM (keponakanya sendiri) itu bernama Arnita Mamonto atau AM (19).


AM tergoda merampas perhiasan emas lantaran kerap dipakai TAM hingga membuat bocah berusia 8 tahun itu harus kehilangan nyawa.

Tubuh Tilfa Azahra Mokoagow (8) yang tidak bernyawa lalu dibuang di kebun kelapa milik warga.


Lebih lanjut, Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi mengatakan pada CNN indonesia (21/ januari/2024), Sugeng mengatakan ibu muda tersebut melakukan aksi pembunuhan karena terobsesi film psikopat. Pelaku disebut kerap menonton film bertema sadis. "Iya (pelaku sering nonton film tema sadis-psikopat)" ujar Sugeng.


Sugeng mengatakan pihaknya akan mendalami kejiwaan pelaku. Serta akan mengundang psikolog untuk melakukan pemeriksaan.

"Nanti kita lakukan pemeriksaan psikologi. Karena dia sering nonton film itu yang sadis-sadis itu. Film-film sadis yang potong leher, tangan. Akhirnya dia terobsesi," katanya. "Kalau dibilang normal tidak, sakit jiwa juga," sambungnya.


Mengutip perkataan Dr.Winda Indriati dari laman ALODOKTER, beliau menjelaskan bahwa; Menonton film yang terlalu sadis sebaiknya dihindari apabila usia penonton masih dibawah 17 tahun. Karena sedikit banyak akan dapat mempengaruhi perkembangan mental emosional anak tersebut. Memang hingga saat ini belum ada sumber yang dapat memastikan hal tersebut. Namun pembentukan karakter seseorang itu dipengaruhi oleh stimulus atau rangsangan dari sekitarnya. Bila terlalu banyak menonton film dengan konten kekerasan, pembunuhan, atau konten negatif lainnya, biasanya dibawah alam sadar kita akan terbentuk suatu kepribadian tertentu. Misalnya menjadi kepribadian yang paranoid atau antisosial. Atau mungkin akan timbul suatu gangguan kecemasan pada diri kita. Sehingga akan cenderung sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain disekitar kita.


Islam sendiri sebagai Agama yang sempurna sudah tentu memiliki aturan yang utuh terkait hal ini, tontonan sejatinya bisa ditiru oleh penikmatnya, apalagi dengan genre psikopat khawatirnya jika penonton terhasut menimbulkan hal hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi pada TAM, maka dari itu Islam dengan segenap aturan hukumnya yang khas, yakni Jawajir dan Jawwabir, dimana konteksnya bisa menimbulkan efek jera pada pelaku serta mencegah timbulnya pelaku baru, serta menghapuskan dosa bagi pelaku tersebut. 


Islam pasti akan membuat aturan yg ketat terkait tontonan agar hanya berisi edukasi yang penting dan berperan dalam penyebar luasan dakwah islam dan kebaikan. Bukan sebaliknya. Apalagi hingga menimbulkan pembunuhan, betapa berharganya nyawa seseorang dalam sudut pandang islam. 


Dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


Ù„َزَÙˆَالُ الدُّÙ†ْÙŠَا Ø£َÙ‡ْÙˆَÙ†ُ عَÙ„َÙ‰ اللَّÙ‡ِ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َتْÙ„ِ Ù…ُؤْÙ…ِÙ†ٍ بِغَÙŠْرِ Ø­َÙ‚ٍّ


“Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani).


Jika dibandingkan dengan dunia saja, dalam Islam nyawa dipandang lebih berharga, apalagi jika dibandingkan hanya sekedar dengan kalung emas, tentu tak ada bandinganya. Sehingga tidak heran jika sejarah membuktikan ketika Islam diterapkan, betapa tindak kejahatan sangat sedikit sekali jumlahnya padahal dalam kurun waktu berabad abad. Begitulah Islam, yang apabila diterapkan akan menjadikan rahmat bagi seluruh alam. 


Wallahu alam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post