Korupsi masih menjadi masalah di dunia termasuk Indonesia. Korupsi juga bukanlah hal yang tabu diperbincangkan di negeri ini. Sampai-sampai menjadi topik utama dalam debat pertama capres yang diselenggarakan oleh KPU kemarin. Ini menunjukkan begitu buruknya negeri ini yang semakin hari semakin bertambah para pelaku korupsi. Bahkan ada hari antikorupsi diselenggarakan tiap tahun namun tak kunjung juga usai masalah korupsi.
Sebagaimana yang dilansir oleh Kompas (10/12/2023), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang akan digelar 12-13 Desember. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pada peringatan Hakordia 2023 KPK merenungkan pemberantasan korupsi menjadi penyebab tujuan-tujuan pemerintah Indonesia tidak tercapai.
Parahnya lagi para koruptor disejajarkan dengan para pahlawan negeri ini. Seakan nilai mereka sama. Padahal yang satunya pelaku maksiat atau penjahat, yang satunya lagi penolong negeri ini. Sangat menyayat hati jika penolong disejajarkan dengan pelaku maksiat dan sangat mencoreng bangsa ini.
Dilansir oleh Liputan6 (10/12/2023), wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menyesalkan keputusan pemerintah Kota Batu Jawa Timur, mengizinkan mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Batu. Ghufron mengatakan demikian karena Eddy Rumpoko merupakan terpidana kasus korupsi.
Melihat kondisi negeri ini yang semakin tidak karuan dalam memposisikan para koruptor, tentu jauh dari harapan memberantas korupsi sampai ke akarnya. Dengan banyaknya yang tertangkap pun bukanlah sebuah prestasi bisa meniadakan korupsi. Malah semakin memperlihatkan kebobrokan sistem ini bahwa tidak bisa lepas dari korupsi. Semua wacana pemberantasan korupsi hanyalah ilusi.
Karena sistem kapitalisme yang diterapkan di negeri ini memberikan peluang atau celah bagi para pelaku korupsi. Sehingga mustahil diberantas, karena sistem politiknya yaitu sistem demokrasi meniscayakan adanya praktek korupsi mengingat adanya politik transaksional berbiaya tinggi. Tidak ada yang bisa lepas dari politik transaksional, sudah menjadi kewajiban bagi siapa saja yang masuk di parlemen.
Oleh karena itu, selagi sistem ini masih menjadi aturan dalam kehidupan, maka korupsi akan tumbuh subur. Mulai dari jabatan terendah sampai jabatan tertinggi di negeri ini, selalu menggunakan uang. Tanpa uang urusan terkendala. Ini sudah menjadi rahasia umum. Jadi mana mungkin zero korupsi.
Maka untuk mewujudkan zero korupsi atau negeri yang bebas dari korupsi, harus bisa melepaskan diri dari sistem hari ini yang menjadi penyebab utama terjadinya korupsi. Sistem hari ini telah merusak tingkah laku manusia, yang baik bisa menjadi jahat ketika masuk atau bergelut dengan sistem hari ini.
Islam memiliki mekanisme yang jelas dalam memberantas korupsi bahkan juga aspek pencegahan. Dari awal sistem Islam didasari pada aturan pencipta. Jadi jelas jika bertentangan dengan syariat Islam maka tidak ada peluang atau tawar menawar. Yang halal tetap halal, yang haram tetap haram, tidak akan berubah. Korupsi merupakan kejahatan dan pencurian terhadap harta milik rakyat.
Jika tidak sanggup menjadi pejabat yang bersandar pada Al-Quran dan Sunnah, maka tidak cocok menjadi pejabat dalam sistem Islam. Karena tanggung jawabnya besar, bukan hanya di dunia namun juga di akhirat dan ini adalah sisksaannya paling mengerikan. Itulah dalam sistem Islam selama diterapkan di masa silam, mereka tidak berlomba-lomba untuk menjadi pejabat. Berbanding terbalik dengan sistem yang diterapkan hari ini.
Selain itu, Islam juga menutup celah korupsi termasuk dengan menjadikan rakyat sejahtera sebagai tujuan yang harus diwujudkan. Sehingga mereka lebih fokus pada kepentingan rakyat dibanding kepentingan pribadi mereka. Tidak ada kata memperkaya diri sendiri dalam sistem Islam.
Dengan demikian, hanya dengan penerapan sistem Islam kaffahlah korupsi akan teratasi, bahkan tidak akan membiarkannya tumbuh walau satu titik. Maka lepaskanlah sistem kapitalisme sekular demokrasi dan ambil Sistem Islam sebagai penggantinya. Karena pada dasarnya sistem Islam sudah terbukti mampu menyejahterakan rakyat dan hidup tanpa korupsi selama kurang lebih 14 abad lamanya. Wallahu a'lam bishawab.
Post a Comment