Pendidikan Bukan Hanya Tentang Nilai, Bagaimana Pandangan Islam?


Oleh Fifi Dwiyanti


Hasil Skor Programme forz International Student Assessment atau Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA) 2022 menunjukkan peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik 5 sampai 6 posisi dibanding PISA 2018. Sedangkan skor Indonesia mengalami penurunan sebesar 12 poin, yang merupakan penurunan dengan kategori rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.


Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) mengatakan bahwa peringkat ini mengalami peningkatan sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA. Hal ini menunjukkan ketangguhan system Pendidikan Indonesia dalam mengatasi hilangnya pembelajaran akibat pandemi.


Informasi terbaru dari POS-KUPANG.COM bahwa hasil assessment kognitif peserta didik SMPN 11 Kota Kupang yang dilakukan pada bulan Juni 2023 menemukan sebanyak 21 pelajar tidak bisa membaca, menulis hingga membedakan abjad.


Adanya fakta seperti ini bukti bahwa kondisi Pendidikan saat in adalah cerminan dari kesalahan kurikulum Pendidikan saat ini. Kurikulum yang digunakan saat ini di atur dengan sistem sekularisme kapitalisme. Sekulerisme adalah paham yang menjauhkan agama dari kehidupan sehingga melahirkan ideologi kapitalisme yang menjadikan materi sebagai tujuan utama dan manfaat sebagai asas perbuatannya.


Dari konsep tersebut, tak heran jika kurikulum berganti secara berkala setiap kepemimpinan Menteri baru, maka kurikulum pun akan baru. Pergantian ini diklaim untuk memperbaiki kualitas Pendidikan anak-anak. 


Kenyataanya, tujuan penyempurnaan kurikulum secara berkala adalah untuk menyiapkan generasi sesuai dengan kepentingan korporasi.


Demikianlah standar pendidikan sekuler menilai pendidikan dengan angka akademik dan pencapaian materi saja. Tak peduli capaian untuk Pendidikan secara hakiki menghasilkan manusia bertakwa dan pemimpin pelanjut peradaban.


Dalam Pendidikan sekuler, materi agama semakin hari semakin di kesampingkan. Materi yang diberikan hanya fokus pada pencapaian hasil materi berupa nilai, keterampilan, dan lain-lain.


Hasilnya, anak-anak yang tidak bisa mengikuti perubahan kurikulum akan tertinggal. Adanya fakta ini, merupakan bukti bahwa gagalnya sistem Pendidikan sekuler kapitalis bagi generasi.


Berbeda dengan pendidikan dalam islam. Islam mengatur sistem Pendidikan sedemikian rupa. Karena standar yang digunakan islam adalah standar Pendidikan yang dapat membentuk kepribadian manusia yang bersyaksiyah islamiyyah selain cerdas dan berkualitas. Sistem Pendidikan dan kurikulum sudah di atur dalam islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya Sejarah sistem Pendidikan yang mampu melahirkan banyak sekali ilmuwan-ilmuwan yang berasal dari islam. 


Dalam islam, Pendidikan dipandang sebagai kebutuhan dasar publik yang wajib diperoleh bagi setiap individu rakyat. Sebagaimana dengan hadis Rasulullah SAW bahwa seseorang dapat menerima atau menolak hidayah dan ilmu diidentikkan dengan sebidang tanah dan air hujan. Air hujan merupakan kebutuhan dasar bagi umat manusia yang jika tidak dipenuhi akan menyebabkan kebinasaan. Artinya bahwa ilmu dan hidayah merupakan kebutuhan dasar sebagaimana air hujan.


Mewujudkan generasi yang berkualitas tinggi, satu-satunya adalah dengan menghapus sistem sekuler kapitalisme dan mengganti dengan pemikiran islam ideologis. Generasi akan di didik dengan Pendidikan islam, menanamkan visi dan misi hidup dengan akidah islam, yaitu visi menjadikan hamba yang bertakwa dan misi untuk menjadi hamba dengan tujuan hidup beribadah, dengan menjalankan seluruh syariat islam dan menjauhi seluruh larangan Allah.


Dengan sistem Pendidikan islam, akan terwujud generasi tangguh yang siap membangkitkan peradaban emas dan siap memimpin umat di masa depan. Wallahu A’lam bish showwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post