Peringatan Hari Ibu Nasional tahun 2023 yang ke 95 tahun, yang jatuh pada tanggal 22 Desember selalu menjadi euforia yang menggelora. Sepatutnya ini tidak menjadi sebuah peringatan sekali dalam setahun, tapi setiap hari Ibu harus hadir dalam jiwa setiap individu yang bernama anak.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA) telah merilis tema peringatan Hari
Ibu Nasional 2023, yang dirayakan setiap tanggal 22 Desember dengan tema Perempuan Berdaya , Indonesia Maju.
Selain dari tema diatas, juga ada 4 sub tema dalam Peringatan Hari Ibu 2023,ke 4 sub tema tersebut
saling terkait dalam satu kesatuan untuk membingkai semangat dan gerakan perempuan untuk mendobrak sebagai tantangan dan keterbatasan yang di hadapi.Makna dari ke 4 tema dalam Peringatan Hari Ibu Nasioanal adalah subtema satu ‘’Perempuan Bersuara, subtema dua’’ Perempuan Berdaya dan Berkarya, subtema tiga ‘’Perempuan Peduli ,dan subtema empat adalah Perempuan Dan Revolusi.
Mengutip pernyataan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan Dan Anak, tema ini diangkat untuk menginspirasi, mendorong, dan mendukung serta menyadarkan perempuan tentang perannya yang sangat besar dalam kemajuan bangsa. Tapi disisi lain ada sebanyak 135 kasus korban kekerasan seksual di tempat kerja sepanjang tahun ini ( hingga mei 2023) hal ini diungkapkan Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, dalam keterangan persnya (10/06/2023 ). Juga kasus seorang karyawati diajak kencan oleh atasan sebagai persyaratan perpanjang kontrak ( BBC News Indonesia), ini kasus yang terdata lantas bagaimana dengan kasus yang tidak terlaporkan.
Menjadi pertanyaan besar bagi semua pihak yang mempertanyakan bagaimana sebenarnya sumbangsih kita sebagai kaum perempuan dalam memajukan sebuah Negara?
Perempuan Dalam Kapitalisme
Berbicara tentang perempuan sebagai Pencetak generasi peradaban, sudah selayakanya menjalankan perannya sebagai Madrasahtul ula bagi anak-anaknya.Tapi kenyataan yang di hadapi oleh kaum perempuan yang sudah bergelar Ibu dalam kapitalisme menjadi terabaikan.
Perempaun dibuat terpedaya dengan seruan agar berdaya.Padahal makna dari berdaya adalah perempuan yang bisa menghasilakn value ( materi ),perempaun difokuskan dalam berbagai aktifitas public yang dapat menghasilkan materi, berdaya dalam artian produktif dibidang ekonomi dan punya kedudukan di ranah public, sehingga tidak lagi menganggap bahwa peran dan fungsi utama sebagai seorang isteri dan ibu.
Fungsi utama perempuan justru dipersoalkan dan dianggap sebagai penyia – nyiaan waktu dan tenaga perempuan karena tidak ada bayaran atas pekerjaan tersebut. Penyebab ide fenimisme dan kapitalisme liberal yang sengaja diaruskan dan dibenakkan kepada perempuan.
Kondisi sistem saat ini , mengharuskan kaum perempuan untuk bisa menghasilkan materi sama seperti laki – laki menjadikan peran dan fungsinya menjadi terabaikan . Seorang ibu tidak bisa menjalankan tugas utamanya yaitu sebagi istri dan ibu, sebagai pendidik dan pengurus rumah tangga karena waktunya sebagian besar dihabiskan diluar rumah untuk mencari nafkah.
Nasib ibu dan anak disistem kapitalisme ini sangat memprihatinkan,karena seorang ibu tidak bisa menikmati perannya dengan baik. Mereka menjalani perannya dengan penuh keterpaksaan yang menjadikan peran yang mereka jalani menjadi suatu beban yang menyesakkan karena tenaga mereka sudah terporsis seharian diluar rumah.
Melihat dari tema yang diusung terkait dengan Hari Ibu Nasioanal tahun ini, yaitu Perempuan Berdaya,Indonesia Maju, kata berdaya bermakna perempuan dituntut menggunakan potensi dirinya didunia kerja untuk dapat menafkahi diri dan keluarganya. Bahkan prinsip yang dianut oleh sistem kapitalisme telah menipu kaum perempuan dengan berbagai slogan – slogan palsu seperti kekebasan perempuan, kesetaraan gender dan lebih utama dalam hal ini pemberdayaan ekonomi.
Kesibukan yang luar biasa bekerja pagi siang bahkan sampai larut malam sudah menjadi sesuatu yang tidak asing lagi bagi akibat kelelahan dan kesibukan bekerja bahkan pelecehan dan eksploitasi majikan sering mereka alami.
Dan lebih menyedihkan lagi, Pemerintah sekuler kapitalis hanya berpikir bagaimana seorang perempuan bisa berdaya guna dan menghasilkan uang yang banyak. Tidak memperdulikan lagi apakah pekerjaan yang dijalani tersebut haram atau tidak . Tidak semua perempuan yang bekerja diluar rumah itu beruntung, bahkan ada sebagaian perempuan yang memilih pekerjaan sebagai pekerja seks komersial yang sudah pasti akan menimbulkan masalah baru, yaitu merajalelanya kemaksiatan dan timbulnya penyakit akibat dari seks bebas tersebut.
Salah satu tujuan dari pemerintah yang memberdayakan kaum perempuan adalah untuk mengenyahkan kemiskinan, tapi nyatanya kemiskinan keluarga bukan karena perempuan tersebut tidak bekerja melainkan Negara yang lalai dalam memberi perlindungan kepada umat. Mau tidak mau, suka maupun tidak suka perempuan terpaksa harus meninggalkan rumah dan anak – anaknya demi untuk sebuah profesi yang menjauhkannya dari peran dan fungsi yang sesungguhnya bagi kaum perempuan
Islam Memuliakan kaum Perempuan
Ibu adalah ’’ Madrasah Pertama ‘’ bagi anaknya, Islam menetapkan, bahwa ibulah yang paling berhak dalam hal pengasuhan dan pendidikan anak , serta ibulah yang paling dekat dengan anak. Ibu sebagai penentu dalam melahirkan generasi umat dan bangsa yang berkarakter. Dari ibulah akan lahir ulama – ulama dan pemimpin yang hebat seperti imam syafi’I dan Muhammah al- faith, karena peran dan fungsinya sebagai seorang ibu dan istri di jalankan dengan baik, dimana waktu dan tenaganya dihabiskan untuk mengabdikan dirinya bersama anak dan keluarga.
Dalam Islam, kemajuan suatu bangsa tidak ditentukan oleh faktor perekonomian, melainkan majunya peradaban lahir dari ideologi yang benar dan shohih.Dalam negara Islam, masalah kebutuhan hidup perempuan dan anak menjadi tanggung jawab laki – laki, dimana negara akan memberikan lapangan pekerjaan yang seluas – luasnya agar pekerjaan bisa merata dan layak di dapatkan oleh masyarakat. khususnya bagi kaum laki laki, yang sudah merupakan tanggung jawabnya sebagai tulang punggung dalam keluarga.
Islam sangat memuliakan kaum perempuan, karena darinyalah akan lahir generasi peradaban, jika seorang perempuan tidak punya wali dalam hal ini seorang suami atau keluarga lainnya. Negara yang mempunyai tanggung jawab penuh dalam hal menyiapkan dana dan kebutuhan hidup sehingga peran dan fungsi mereka tidak terabaikan.
Dalam hal ini tidak berarti perempuan itu tidak boleh bekerja,kontribusi perempuan yang bekerja banyak kita dapati seperti dibidang pendidikan, kesehatan bahkan ada yang menjalankan pekerjaan pebisnis sebagai sumbangsih yang sangat berarti dalam dalam kemajuan suatu peradaban Islam dan mencetak generasi yang berkarakter Islam.
Oleh karenanya pada suatu negara yang menetapkan sistem Islam, kita tidak akan menemukan pemberdayaan perempuan dalam hal kemajuan perekonomian .Karena dalam Islam perempuan memiliki peran dan fungsi yang sangat mulia yaitu sebagai Madrasatul Ula bagi anak – anaknya dan dari rahimnya lah generasi Islam yang berkarakter, berakhlak mulia yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan pada sang pencipta pemilik Alam dan seluruh isnya yaitu Allah SwT.
Wallahu a’lam bishawab.
Post a Comment