Pegiat Literasi
Seperti kita ketahui bersama sudah lebih dari satu bulan perang antara Palestina dan Zionis Yahudi terus berlanjut. Entitas Yahudi terus melancarkan serangan yang membabi buta, baik ke pejuang Palestina, warga sipil, anak-anak, perempuan, tenaga medis dan juga jurnalis. Bahkan para pengungsi juga dihadang serangan brutal militer.
Kementerian kesehatan melaporkan jumlah korban tewas di Gaza yang sampai saat ini sudah lebih dari 11.800 korban jiwa yang terbunuh kebanyakan anak-anak dan wanita. Kebiadaban Zionis Yahudi tidak sampai di situ saja bahkan dengan brutalnya menyerang rumah sakit-rumah sakit termasuk rumah sakit Indonesia yang ada di Gaza. Dengan tuduhan bahwa tempat tersebut menyembunyikan pejuang Hamas, yang akhirnya dibantah oleh pihak rumah sakit.
Fakta yang terjadi di Palestina justru ditanggapi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bandung Cece Hidayat, dengan menghimbau masyarakat untuk tidak ikut berjihad ke Palestina. Menurut Cece andaikan ada yang ingin pergi ke sana untuk berjihad, dapat dilakukan dengan berbagai cara, bisa berdoa, sholat ghaib atau hal lain yang bermanfaat, seperti memberi bantuan dana untuk kebutuhan masyarakat di Palestina.
Menurut Cece, umat muslim bisa mendoakan Palestina agar merdeka, ini juga merupakan salah satu bentuk jihad. Ini sesuai dengan yang dilakukan Nabi Muhammad Saw, di samping dengan memboikot produk Israel, yang nantinya bisa melumpuhkan ekonominya. Seperti fatwa yang sudah dikeluarkan MUI agar menghindari penggunaan produk yang berasal dari perusahaan-perusahaan yang berafiliasi pada Zionis Yahudi. (AyoBandung.Com, 17/11/2023)️
Imbauan MUI melarang jihad ke Palestina, pun sungguh mencerminkan sikap ambiguitas terhadap pembelaan muslim Gaza. Hal ini akan mendowngrade makna jihad yang sesungguhnya. Padahal ini semua momen yang sangat tepat untuk MUI sebagai lembaga kumpulan para ulama untuk menunjukkan sikapnya terhadap kaum muslim Palestina. Posisi ulama sebagai pewaris nabi harusnya mampu merealisasikan firman Allah dan sabda Rasulullah tentang Jihad.
Sikap MUI ini terkesan "mencari aman" dengan mengeluarkan fatwanya. Di satu sisi mengeluarkan fatwa untuk boikot produk Zionis, tapi tak berani menyebutkan jenis produk dan merk dagangnya. Seandainya MUI bener-bener mendukung dan membela Palestina, semestinya MUI mengeluarkan fatwa untuk mendesak pemerintah agar mengirimkan pasukan militer ke Gaza secara independen. Karena pemboikotan sebenarnya bukan solusi yang efektif. Kecuali kalau yang memboikot itu adalah negara. Yaitu negara tidak mengizinkan perusahaan-perusahaan tersebut menjual produknya, sebab individu saja tidak akan ada efeknya.
Miris memang, kaum muslim di Gaza terus dibombardir Zionis Yahudi, berjuang dengan senjata dan pertahanan seadanya, para pemimpin negeri-negeri muslim justru diam. Mereka hanya mengecam dan mengutuk tanpa memberikan tindakan yang signifikan. Mereka memberikan bantuan makanan dan obat-obatan, padahal yang dibutuhkan oleh penduduk Palestina adalah bantuan militer untuk membantu mereka. Inilah kondisi negara dan pemimpin yang mandul akan fungsinya, yakni raa'in dan junnah.
Pemimpin yang berfungsi sebagai pengurus dan pelindung akan melakukan sejumlah langkah bersama seluruh kaum muslim. Di antaranya: Pertama, membatalkan secepatnya semua perjanjian damai ataupun hubungan bilateral dengan negara Zionis serta mengusir semua perwakilan/konsulat mereka dari negeri-negeri kaum muslim. Kedua, menghentikan semua bentuk kerjasama intelijen dengan negara Zionis, kemudian menutup semua akses darat dan udara yang mau menuju ke negaranya.
Ketiga, menghentikan pasokan minyak bumi. Keempat, memboikot semua bentuk kerjasama dengan mereka, termasuk aktivitas ekonomi atau kebudayaan. Bukan sekedar memboikot produk-produknya. Tapi para penguasa muslim harus melakukan pemutusan hubungan perdagangan baik ekspor maupun impor dengan mereka. Kelima, memblokade jalur laut untuk mencegah suplai persenjataan ke negara Zionis Yahudi. Keenam, membuka semua perbatasan negeri-negeri muslim untuk pasukan kaum Muslim dari negara manapun agar dapat mengepung negara Zionis dari semua penjuru.
Langkah-langkah ini sangat mungkin bisa menjatuhkan negara Zionis dan menghancurkannya. Maka dari itu jihad untuk melawan Zionis dengan bersatunya negeri-negeri muslim dengan mengirimkan kekuatan militernya maka akan sangat membantu Palestina. Kaum muslim tidak hanya berdoa dan tidak bisa berharap banyak pada sistem sekarang.
Memang betul doa adalah senjata umat muslim, tetapi untuk menghadapi serangan yang bersifat fisik maka harus dilawan dengan fisik juga, tidak cukup berdoa semata. Seperti Firman Allah Swt: “Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia seimbang dengan serangannya terhadap kalian.” (TQS al-Baqarah[2]:194)
Maka dari itu, kaum muslim harus bertindak sesuai hukum Islam di bawah satu komando. Yaitu negara pemersatu umat dalam naungan sistem pemerintahan Islam warisan Rasulullah. Pemimpin ini akan berdiri untuk melindungi tanah yang Allah berkahi, karena Palestina juga membutuhkan pembebasan yang nyata. Kaum muslim harus bergerak dan bersatu di bawah kepemimpinan Islam untuk mengenyahkan entitas Yahudi dan menyelamatkan kaum muslim di Palestina.
Wallahu’alam bishshowab.
Post a Comment