Omong Kosong HAM, Ilusi Demokrasi


Oleh : Risnawati 
(Pegiat Literasi)


Jakarta, CNN Indonesia -- Setara Institute bersama International NGO Forum on Indonesia Development (INFID) mengungkap skor indeks Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia 2023 mengalami penurunan menjadi 3,2 dari sebelumnya 3,3.

"Pada Indeks HAM 2023, skor rata-rata untuk seluruh variabel adalah 3,2, yaitu turun 0,1 dari tahun sebelumnya yang berada pada skor 3,3," kata Setara dalam keterangan tertulis, Minggu (10/12).


Melalui HAM, barat melakukan penyesatan opini. Berdasarkan prinsip kebebasan, demokrasi berupaya memasarkan ide-ide yang sangat membahayakan. Kebebasan Hak Asasi Manusia melalui 4 instrument. Kebebasan berpendapat, kepemilikan, beragama dan bertingkah laku. 


Akar Masalah


Problem mendasar di masyarakat Barat adalah kontradiksi antara konsep hak asasi manusia dan demokrasi. Dengan konsep HAM, mereka mengatakan kebebasan adalah hak asasi masing-masing individu sehingga bebas melakukan semua perbuatan. Sedangkan demokrasi membatasi kebebasan tersebut karena mengandung esensi menetapkan hukum. Hasil dari kontradiksi ini adalah kekacauan di masyarakat.


Ide HAM seringkali menjadi alat negara-negara Barat untuk melakukan berbagai kezaliman. Mereka menekan negara-negara lain yang dipandang lebih lemah dengan menggunakan isu-isu HAM. Mereka mengikat negara-negara tersebut dengan proyek-proyek yang mengatasnamakan penegakkan HAM, dan dengan menggunakan alat politik yang mereka buat, yakni lembaga-lembaga internasional.   


Ide HAM juga salah satu dari sekian banyak amnunisi yang biasa digunakan Barat dalam serangan pemikiran dan budaya kepada Umat Islam. Dengan ide HAM, mereka lepas ikatan umat dari standar-standar Islam. Hingga identitas Islam tercerabut dan umat pun kehilangan spirit perlawanan pada kekufuran dan kehilangan modal untuk mengembalikan peradaban Islam cemerlang. 


Oleh karena itu, umat semestinya tidak latah dan menerima begitu saja semua yang dipropagandakan Barat. Cukup ambil ajaran Islam yang sudah terbukti menjamin hak dasar manusia sebagaimana yang Allah lekatkan sejak masa penciptaan, yakni keberadaan manusia sebagai hamba Allah, sekaligus khalifah yang bertugas mengelola dan memakmurkan bumi. Jadi bukan konsep HAM yang meruak sisi kemanusiaan dan merusak kehidupan sebagaimana yang Barat propagandakan. 

Seringkali HAM menjadi alat sebagai dalih toleransi dan persamaan hak. HAM menjadi senjata seolah-olah merekalah yang paling peduli dan paling mengerti. Jika diteliti ini merupakan, para pengagumnya untuk menyerang Islam dan kaum muslimin diatas Hak Asasi Manusia.


Tak cukup sekali nyatanya HAM berlaku diskriminatif kepada Islam dan kaum muslimin. Sangat jelas bagaimana lambannya penguasa bertindak ketika kaum muslimin adalah korbannya. Sepanjang sejarahnya HAM tidak pernah melihat Islam dan kaum muslimin adalah korban. Melainkan Islam yang berupa pemikiran ada didalam benak kaum musliminlah yang harus dimusuhi.

Salah besar jika kaum muslimin menyandarkan harapan pada HAM demi mendapatkan keadilan. Sebab HAM sangat tidak relevan karena berasal dari pemikiran manusia (Barat). Tentu ini telah menyalahi aturan Islam. 


Kembali Kepada Islam


Dunia menjadikan HAM sebagai standar dalam menyelesaikan berbagai persoalan di dunia. Namun bagi seorang muslim, HAM adalah prinsip yang salah, karena menjadikan manusia bebas tanapa aturan, sementara fitrah manusia adalah lemah. Penerapan HAM dalam kehidupan akan bertabrakan dengan kepentingan orang lain, sehingga persoalan tak kunjung selesai, bahkan menyimpan bahaya pada masa yang akan datang.


Islam berbeda dengan sistem lain dalam hal bahwa hak-hak manusia sebagai hamba Allah. Maka, Islam telah menetapkan semua perbuatan terikat hukum syara. Dan dengan penerapan Islam secara kaffah hak dasar manusia akan terpenuhi begitu juga terpenuhinya maqasid syariah sehingga manusia dapat hidup tenang. Inilah, sejarah memberikan bukti ketentraman hidup dalam naungan sistem Islam

Adapun hak yang dijamin oleh Islam dan sejalan dengan penerapan syariat Islam secara kaffah tersebut meliputi terjaganya nyawa atau kehidupan, terjaganya nasab, terjaganya harta atau kepemilikan, terjaganya akal, terjaganya agama. Semua hak ini adalah hal yang esensial dalam kehidupan yang wajib dijaga.


Walhasil, tidak heran jika profil kehidupan masyarakat Islam dipenuhi dengan nilai-nilai kebaikan dan kemulian akhlak sehingga kesejahteraan dan keadilan. Bukan hanya ada dalam impian, tetapi mewujud sebagai kenyataan yang memunculkan kekaguman banyak sejarahwan. Setiap muslim bahkan yakin, kebahagiaan itu akan terbawa hingga ke akhirat manakala mereka konsisten memegang tali Islam. Wallahu a’lam

Post a Comment

Previous Post Next Post