Dilansir dari BBC Indonesia (27/11/23), banyak laporan terbaru PPATK menemukan 2,7 juta orang Indonesia terlibat judi online. Sebanyak 2,1 juta diantaranya adalah ibu rumah tangga dan pelajaran dengan penghasilan Rp100.000. Menurut data PPATK transaksi judi online sejak 2017-2023 mencapai lebih dari Rp200 triliun.
Judi online kini tidak hanya menjerat orang dewasa tapi juga menjerat generasi muda, yakni para pelajar. Ini adalah masalah besar.
Sebab judi online dapat merusak masa depan generasi muda. Generasi muda saat ini pada era digital, anak-anak kecanduan game online yang berkedok judi online.
Mau di bawa ke mana masa depan generasi muda? Jika pemikiran dan akal generasi muda telah dirusak judi online. Oleh karenanya masalah ini mempunyai dampak besar bagi negera dan bangsa. Pemerintah perlu mengambil langkah yang lebih serius dalam hal ini.
Lantas apa penyebab kecanduan judi online pada generasi muda? Pertama, peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting. Tetapi kini tanggung jawab orang tua lebih berat lagi. Apalagi sistem pendidikan sekuler yang tidak menanamkan karakter yang mulia. Pertumbuhan anak-anak yang dibarengi era digital yang serba bebas, penggunaan gawai yg tidak terkontrol tanpa pengawasan orang tua, hingga bebas mengakses segala hal di dunia digital. Anak-anak mulai bermain game online yang beralih ke judi online, dari kesenangan sementara hingga mengarah kecanduan yang tidak terbatas.
Baik game online ataupun judi online jika keduanya sudah kecanduan maka dampaknya akan lebih buruk lagi. Pertama, lebih boros memakai uang, tidak bisa tidur dan makan, performa belajar terganggu, tidak ada semangat dalam beraktivitas, mengalami stres, kecemasan, menyendiri tidak bersosialisasi, depresi, hingga yang paling fatal memicu aksi bunuh diri.
Kedua, lingkungan atau masyarakat. Masyarakat yang tumbuh di lingkungan sistem sekuler cenderung individualistis. Rasa peduli yang rendah membuat masyarakat tidak mau terlalu ikut campur urusan orang lain. Hingga masyarakat cenderung masif rasa peduli, misalnya seorang pelajaran yang mendatangi penyedia jasa internet, orang-orang disekitarnya tidak akan peduli apakah yang ia akses, konten apa yang di tonton. Terkait masalah ini, adalah ranah privasi bagi mereka tidak boleh diganggu gugat siapapun.
Ketiga, faktor negara. Judi online kini merambah pada anak-anak, mengingat fungsi negara sebagai pelindung generasi muda. Meski Kominfo sudah berupaya memutus akses ke situs-situs judi online, nyatanya belum cukup memberantas judi online. Tujuan negara dalam memberantas judi online masih kurang efektif, hal ini dapat merusak generasi muda, bahkan beberapa artis menjadi influencer judi online.
Dalam memberantas judi online terbukti bahwa negara belum memberikan efek jera bagi pelaku judi online. Di sisi lain, masyarakat menganggap bahwa judi online sah-sah saja bahkan menjadikan judi online sebagai sumber penghasilan dalam mengatasi masalah keuangan.
Maka, dalam mendidik generasi muda agar tidak terpapar pemikiran, yang dapat merusak masa depan. Dalam Islam ada beberapa hal cara membetengi generasi muda.
Pertama, menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah islam, baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan negara. Keluarga berperan penting mendidik anak, agar tidak mudah terperosok dalam kemaksiatan, dan menjadi hamba Allah yang taat.
Kedua, masyarakat. Yang gemar berdakwah, masyarakat yang taat pada aturan Allah.tidak akan memberi peluang sedikitpun pada pelaku maksiat disekitarnya. Hal ini akan mendukung anak-anak untuk menjauhi perbuatan buruk dan menjadi pelajar yang taat.
Ketiga, negara akan menerapkan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah, agar membentuk pemikiran dan pola sikap anak sesuai arahan Islam. Pelajar akan memiliki perbuatan yang sesuai dengan Islam, ia lebih memilih aktivitas yang dapat diridhoi Allah SWT. Bukan hanya sekedar kesenangan materi saja.
Negara akan menutup semua akses judi online bagi seluruh masyarakat. Kemudian, konten-konten keharaman yang membuat masyarakat tidak taat. Maka tidak ada ruang sedikitpun untuk kemaksiatan dalam sistem Islam.
Selanjutnya, negara akan memberi sanksi, efek jera bagi pelaku kemaksiatan, dan kriminal. Negara juga akan menjamin setiap kebutuhan. Mulai dari sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan,dan sebagainya.Hingga tidak ada lagi alasan bermain judi online karena ekonomi.
jika ketiga pilar ini terwujud, maka masyarakat, akan gemar berdakwah dan menjadi hamba Allah yang taat. Generasi muda akan menjadi pemuda Islam yang berani dan tanggung. Maka ini akan terwujud melalui sistem Islam secara kaffah.
Wallahu'alam Bishowab.
Post a Comment