Ilusi Zero Stunting Dalam Kapitalisme


Oleh : Novi Syamila


Badan statistik PBB pada 2020 mengumumkan hasil catatan mereka mengenai stanting terhadap balita diseluruh dunia mencapai 149 juta lebih. Dimana, Indonesia menyumbang angka 6,3 juta penyandang stanting pada anak usia dini. Menurut UNICEF, hal ini disebabkan kerena kurangnya nutrisi dan sanitasi pada ibu hamil dan kurangnya gizi pada anak setiap dua tahun usianya. (paudpedia/10/07/23).


Untuk itu, Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin dalam acara rekornas tahun 2023 memberikan arahan kepada setiap pemimpin daerah untuk saling bekerja sama dalam menangani permasalahan stanting ini dan meminta kepada semua pihak untuk berupaya keras dalam mencapai target penurunan stanting pada tahun 2024 kedepan, setelah diraihnya keberhasilan program percepatan penurunan stanting pada 2018 lalu yang mana menghasilkan penurunan prevelensi stanting yang cukup signifikan dari 30,8% menjadi 21,6% pada tahun 2022. (stunting/06/10/23).


Penurunan prevelensi ini semakin memotifasi pemerintah dalam mencapai target penurunan stanting beberapa tahun kedepan sampai menembus angka nol persen. Namun, sampai saat ini penanganan stanting masi dikatakan belum optimal. Seperti yang diungkapkan oleh anggota komisi lX DPR RI, Rahmat Handoyono yang menyoroti penanganan stanting di Indonesia masi standar dan belum optimal. Rahmat mengatakan, masyarakat perlu dilibatkan dalam program stanting. Akan tetapi penyediaan makanan bergizi untuk anak-anak di daerah-daerah kerap kali dibawa standar. (beritasatu/1/12/23).


Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany mengungkapkan, adanya indikasi penyelewengan dana penanganan stanting (kekurangan gizi pada anak) ditingkat daerah setelah di temukannya program penyedian menu konsumsi yang tidak layak untuk anak-anak serta dana stanting yang dikeluarkan pemerintah pusat disalah gunakan untuk keperluan rapat dan perjalanan dinas. Hasbullah menilai bahwa penyelewengan ini juga terkait dengan perilaku korupsi dikalangan para pejabat yang menjadikan salah satu penyebab lambatnya penurunan prevelensi stanting di Indonesia. (beritasatu/02/08/23).


Stanting merupakan salah satu permasalahan Indonesia yang cukup rumit diselesaikan. Pasalnya dari tahun ketahun, pemerintah menciptakan program penanganan dan penurunan stanting masi saja nihil bahkan sangat jauh dari target perencanaan. Pemerintah daerah yang tidak serius dalam menjalankan program, banyaknya penyalagunaan dana, menjadikan rencana penurunan prevelensi stanting ke angka zero sepertinya hanya akan menjadi sebuah ilusi. 

 

Disisi lain, berbagai program yang dibuat pemerintah hanya terfokus pada penurunan angka stanting saja bukan terfokus pada akar permasalahannya. Sebab pada dasarnya permasalahan stanting ini berkaitan erat dengan ekonomi lebih tepatnya pada pengentasan kemiskinan. Mengingat stanting ini banyak dialami oleh keluarga miskin yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, jangankan mendapatkan gizi yang baik, untuk menghilangkan rasa lapar saja sudah sangat sulit. Belum lagi tidak tersedianya lapangan pekerjaan semakin memperburuk keadaan.


Negara yang harusnya berkewajiban menyediakan kebutuhan masyarakat seperti lapangan pekerjaan serta jeli dalam memperhatikan masyarakatnya. Namun faktanya negara malah abai bahkan lebih mementingkan infestasi dengan asing dari pada memperhatikan rakyatnya sendiri. Maka tidak heran kasus stanting ini dari tahun ke tahun tidak pernah turun mencapai target, ditambah perekonomian di Indonesia yang juga semakin hari semakin memburuk. 


Inilah negara dibawah sistem kapitalisme, yang mana negara hanya menjadi simbol dan regulator yang abai terhadap kebutuhan rakyat. Kapitalisme menciptakan para pemimpin haus pada kekuasaan dan suka memanfaatkan kedudukannya untuk memperkaya diri sendiri. Walhasil mereka setengah hati mengurus rakyatnya.


Sungguh sangat berbeda dengan negara yang bersistemkan syar'iat islam yakni Khil4f4h. Khil4f4h akan meri'ayah (mengurus) rakyatnya dengan upaya terbaik dan optimal. Setiap permasalahan yang terjadi ditengah-tengah rakyatnya, Khil4f4h akan berupaya keras menyelesaikan dan menuntaskan setiap problemnya. Misalnya pada kasus stanting, Khil4f4h akan memastikan setiap warga negara khususnya anak-anak terjamin semua kebutuhannya termasuk kebutuhan akan makanan bergizi. 


Dalam ranah ekonomi, Khil4f4h akan menjamin setiap warga negara khususnya para kepala keluarga mendapatkan lapangan pekerjaan, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan keluarga mereka dengan baik. Sedangkan dalam ranah kesehatan, Khil4f4h akan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan secara gratis. Sebab dalam Islam kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar publik yang mutlak ditanggung oleh negara bukan sebagai tempat mencari keuntungan seperti sistem saat ini. Fasilitas kesehatan berhak didapatkan oleh setiap warga negara baik muslim maupun kafir dzimi, baik kaya maupun miskin, mereka mendapatkan pelayanan yang sama. Sehingga para orang tua dapat memeriksakan kesehatan anak-anak mereka dengan baik dan juga mereka akan mendapatkan edukasi dari para dokter anak dalam memahami bagaimana merawat dan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.

Post a Comment

Previous Post Next Post