HARGA BAHAN MAKANAN DI SEJUMLAH DAERAH TERPANTAU MENGALAMI KENAIKAN


Oleh Maya Herlinawati

Muslimah Peduli Umat


Masyarakat Indonesia menjadikannya beras sebagai bahan makanan pokok, yang memiliki peranan penting dalam komoditas pangan di Indonesia.


Di tengah himpitan ekonomi yang kian mencekik, harga beras kian melejit di Kabupaten Bandung. Harga beras rata-rata berada dikisaran Rp13.000 - Rp14.500/Kg nya. Itu pun tidak menutup kemungkinan akan naik lagi.


Kenaikan harga beras menyebabkan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah semakin kesulitan untuk mendapatkan makanan pokok ini.


Selain komoditas beras, beberapa bahan makanan lain juga naik seperti bawang merah dijual dengan harga di atas Rp35.000/Kg nya. Cabe merah rawit juga mengalami kenaikan sangat tajam yaitu seharga Rp110.000/Kg nya. Daging ayam pun terpantau mengalami kenaikan di pasar tradisional dengan harga Rp41.000 - Rp42.000/Kg nya. Sedangkan telur ayam dijual dengan harga Rp28.000/Kg nya. Gula pasir lokal pun juga ikut naik berkisar Rp16.000/Kg - Rp17.500/Kg.


*BEBERAPA BAHAN MAKANAN LAIN YANG HARGANYA KIAN MEROKET*


Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar  Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan, mencatat banyak bahan pangan yang mengalami kenaikan terjadi jauh hari sebelum menjelang Natal 2023 dan pergantian tahun baru 2024.


Sehingga menjadi "Trend" setiap tahun selalu berulang kenaikan harga bahan pokok, selalu melejit menjelang hari besar tersebut.


Antisipasi kenaikan harga bahan pokok tersebut telah dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemkab Bandung dengan menggelar operasi pasar. Beberapa bahan pokok seperti beras dijual dengan harga Rp51.000/5 Kg. Diharapkan masyarakat dapat membeli beras berkualitas di bawah harga pasar.


Penyebab naiknya harga bahan pokok disebabkan karena adanya faktor yang mempengaruhi kenaikan harga sembako, yaitu kelangkaan barang atau ketersediaan terbatas. Jadi permintaan lebih besar daripada penawaran.


Upaya pemerintah untuk mengendalikan harga bahan pokok tidak mengenai akar masalahnya karena penerapan sistem ekonomi kapitalis yang diembannya. Harga-harga sembako di pasar kebanyakan ditentukan oleh mekanisme pasar yang dikuasai oleh para pedagang yang bermodal besar, sehingga mereka memiliki kekuasaan untuk menimbunnya.


Operasi pasar yang dilakukan tidak membawa dampak yang berarti bagi masyarakat, melainkan hanya solusi sesaat.


Negara seharusnya mampu mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan dengan berbagai cara, sehingga masyarakat selalu terpenuhi kebutuhan akan bahan pangan dengan harga murah. 


Mahalnya harga pangan menunjukkan negara gagal menjamin harga pangan murah. Negara seharusnya melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan karena berbagai persoalan. Namun, hal ini mustahil terwujud ketika negara hanya menjadi regulator di bawah penerapan sistem kapitalisme.


Negara berfungsi untuk mengurus segala kebutuhan agar dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat.


Rasulullah saw. bersabda: "Imam itu adalah penggembala, dan dia akan diminta pertanggungjawaban akan rakyatnya (yang digembalakan)." (H.R. Imam Bukhari dan Imam Ahmad).


Tentunya dengan hanya berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt., bukan untuk mencari keuntungan semata. Insyaallah, keberkahan hidup akan didapat, sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat Al-Araf ayat 96, yang artinya: "Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan."


Saatnya kita perjuangan penerapan syariat Islam kafah, sehingga setiap permasalahan umat dapat terselesaikan.


Wallahualam bissawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post