HAM Sebagai Solusi Persoalan Dunia? Bullshit!


Oleh: Lilik Solekah,  SHI. 


10 Desember 1948 adalah hari yang istimewa menurut Majelis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Oleh sebab itu ia menetapkan sebagai Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang harus diperingati setiap tahunnya di dunia ini termasuk juga Indonesia. 


Dunia menjadikan HAM sebagai standar dalam menyelesaikan berbagai persoalan di dunia. Namun kasus kejahatan terhadap manusia tidak pernah berhenti. Solusi yang bisa dikatakan jauh panggang daripada api. 


Bullshit jika HAM di klaim sebagai solusi penyelesaian permasalahan dunia, di indonesia saja banyak kasus yang menyalahi aturan HAM yang mereka gaungkan. Semisal penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat keamanan dalam menghadapi masyarakat adat sebagaimana yang terjadi di Pulau Rempang baru-baru ini. Aparat menembakkan meriam air dan gas air mata ke arah masyarakat yang menolak proyek Eco City di Rempang. Puluhan siswa sekolah sempat dilarikan ke rumah sakit karena insiden ini, yang kemudian bergulir menjadi kerusuhan.


Tak lupa pula bagaimana pilunya hati kita saat tragedi kanjuruhan. Oktober 2022 lalu lagi-lagi penggunaan kekuatan yang berlebih aparat yang memakan korban tewasnya 35 orang dan mencederai 433 orang lainnya.


Omong Kosong HAM ini nyata, namun beda halnya bagi seorang muslim, yang memandang bahwa HAM merupakan sebuah prinsip yang salah, mengapa? karena dalam prinsip HAM menjadikan manusia bebas tanpa batas aturan, sementara fitrah manusia adalah lemah, sehingga butuh aturan dari yang Maha Kuat. Yaitu Pencipta manusia itu sendiri yaitu Allah azza wa jalla. 


Mari berpikir logis, bukankah Penerapan HAM dalam kehidupan itu justru akan bertabrakan dengan kepentingan orang lain, sehingga persoalan tak kunjung selesai, bahkan menyimpan bahaya pada masa yang akan datang. Misal si A ingin mendengar musik dengan suara yang kencang, sedangkan si B sebagai tetangga inginkan ketenangan tanpa kebisingan.  Jika keduanya inginkan HAM yaitu bebasnya keinginan mereka tercapai maka akan terus berbenturan,  bisa jadi saling bermusuhan karena saling ketersinggungan.  Menabrak keinginan satu sama lain, bisa jadi akan timbul saling angkat senjata untuk mempertahankan keinginan masing -masing.  Ini yang disebut tidak akan pernah mampu menyelesaikan permasalahan.  Bahkan menimbulkan bahaya di belakangnya.  Apalagi sudah menyinggung HAM si lemah dan si kuasa. 


Islam itu realistis.  Islam mampu menyelesaikan persoalan dengan tuntas tidak ada yang namanya omong kosong sebab dalam Islam menetapkan semua perbuatan terikat dengan hukum syara. Dan dengan penerapan Islam secara kaffah hak dasar manusia akan terpenuhi begitu juga terpenuhinya maqashid syariah sehingga manusia dapat hidup tenang. 


Ingatlah akan firman Allah Dalam Quran surat Ar ra'd: 28

ٱلَّØ°ِينَØ¡َامَÙ†ُوا۟ ÙˆَتَØ·ْÙ…َئِÙ†ُّ Ù‚ُÙ„ُوبُÙ‡ُÙ… بِØ°ِÙƒْرِ ٱللَّÙ‡ِ ۗ Ø£َÙ„َا بِØ°ِÙƒْرِ ٱللَّÙ‡ِ تَØ·ْÙ…َئِÙ†ُّ ٱلْÙ‚ُÙ„ُوبُ


Yang artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."


Dalam ayat diatas menerangkan bahwa mengingat Allah saja dalam setiap hal akan membawa ketentraman.  Apalagi dengan mengikuti seluruh aturan yang Allah turunkan untuk manusia. 


Bahkan jangan sampai kita lupa akan Sejarah yang telah memberikan bukti ketentraman hidup dalam naungan sistem Islam selama berabad-abad lamanya.  Maka dari sini ayo kita bergandengan tangan untuk menyerukan sistem Islam kaffah dibumi sebagai solusi permasalahan dunia ini dan enyahkan omong kosong  tentang HAM sebagai solusi persoalan dunia termasuk di Indonesia.

Post a Comment

Previous Post Next Post