Penggelontoran dana besar-besaran oleh Pemerintah Kabupaten Berau melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) Berau ke sektor wisata pada tahun 2023 ditaksir mencapai 220 miliar rupiah. Penyaluran APBN ini ditujukan untuk membangun infrastruktur yang akan menuju kawasan wisata di wilayah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam Perkembangannya pemerintah Berau yang mulai konsen untuk mengembangkan sektor wisata, sumber lain dikabarkan bahwa pemerintah Berau dalam agenda memperbaiki amenitas desstinasi wisata Air Terjun Nyalima, Disbudpar Berau merogoh kocek pemerintah pusat senilai Rp 1,14 miliar. Pendanaan ini di dapatkan melalui anggaran konservasi alam, dana bagi hasil, dan dana Reboisasi alias DBHDR.
Berau dikenal sebagai kota tambang sekaligus kota pariwisata. Dari segi pariwisata ini Pemkab Berau fokus dan terus masif mengeluarkan pendanaan untuk menunjang faktor wisata. Akan tetapi dampak daripada masif nya pemerintah dalam membuka pintu untuk sektor wisata tentu siap dengan konsekuensi liberalisasi gaya hidup. Hal ini pun yang jadi kontradiksi dengan perampasan ruang hidup perempuan akibat ekonomi kreatif /UMKM dan PEP yang menyertai sektor pariwisata. Hal trsebut tentu akan berimbas pada angka rumah tangga yang bercerai, pelecehan seksual, dan anak yang terlibat dalam pergaulan yang salah akibat dari kelalaian orang tua dalam mengasuh sebab sibuk akan pekerjaannya.
Sungguh kondisi tersebut tentu berbeda dengan sistem Islam. Islam memandang pariwisata sebagai salah satu bentuk Upaya untuk meningkatkan ketakwaaan kepada Allah Taala. Dengan melihat keagungan sang pencipta melalui ciptaan-Nya, sehingga akan tercipta keimanan yang kuat kepada-Nya. Alhasil, Islam tidak akan menarget wisata sebagai sumber utama pemasukan bagi negara.
Pemerintah dalam Islam akan focus dalam memenuhi kebutuhan Masyarakat. Infrastruktur dan layanan Masyarakat akan dipenuhi karena pemimpin dalam Islam menyadari akan amanahnya untuk mengurusi urusan rakyatnya. Negara tidak akan fokus pada sektor wisata, karena hanya sebagai Syiar Islam. Negara akan mengelola kekayaan SDAE dan sumber pendapatan tetap lain tidak akan berharap pada sektor wisata.
Post a Comment