Derita Rohingya, Derita Umat Islam Seluruhnya


Oleh : Ummu Balqis

Aktivis muslimah ngaji


Populasi Muslim Rohingya di Myanmar (Negara bagian Rakhine) tercatat sekitar sekitar 600 ribu jiwa hingga November 2019. Menurut data yang diperbarui oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), populasi Rohingya di Bangladesh mencapai 1,18 juta jiwa pada 2023. Bangladesh menjadi negara dengan populasi Rohingya terbanyak karena banyaknya pengungsi dari etnis tersebut yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar pada tahun 2017 (Sindonews 24/11/2023).


Gelombang kekerasan yang dialami oleh etnis Rohingya di Myanmar disebabkan oleh serangan militer Myanmar yang melakukan operasi di desa-desa Rohingya pada Agustus 2017, dengan  alasan untuk “mengusir para pemberontak”. Pemberontak yang dimaksudkan adalah sekelompok militan Rohingya yang disebut dengan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA). Menurut keterangan PBB, dalam dua minggu pertama operasi militer itu telah menewaskan sedikitnya 1.000 Orang.


Akibatnya warga Rohingya yang tersisa melarikan diri ke berbagai Negara, hingga saat ini mereka hidup terkatung-katung tanpa identitas kewarganegaraan yang jelas. Amnesty International pun telah mengakui bahwa Umat Islam di Burma menjadi sasaran pelanggaran oleh kelompok-kelompok ekstrimis Budha, yang disaksikan langsung oleh pihak pemerintah Burma. Umat Islam di Rohingya selama beberapa dekade memang telah mengalami diskriminasi oleh pemerintah Myanmar yang menolak mengakui kewarganegaraan mereka.


Menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Muslim Rohingya merupakan salah satu minoritas paling teraniaya di Dunia. Kelompok etnis yang mayoritas beragama Islam ini kerap mendapatkan kekerasan seksual, terutama terhadap perempuan. Sehingga terjadinya peningkatan besar pada kasus cedera alat kelamin, kehamilan yang tak diinginkan, aborsi yang tidak aman, Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan segala bentuk infeksi menular lainnya. (National Library Of Medicine, Desember 2020).


Kejadian memilukan ini tentu sangatlah menyakiti hati Umat Islam seluruhnya. Karena Muslim Rohingya merupakan bagian tak terpisahkan dari tubuh Muslim lain di seluruh Dunia yang pada saat ini berjumlah lebih dari 2,18 Miliar orang, bagaimana mungkin Umat Islam yang begitu banyak itu tidak mampu melindungi saudaranya yang sedang terdzolimi?


Mirisnya saat etnis Rohingya datang meminta bantuan kepada saudara Muslimnya, sebagian masyarakat justru enggan menerima mereka, seperti yang terjadi di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Satu perahu tiba berisi 256 orang di dalamnya, sementara di tempat lain kapal yang memuat 239 etnis Rohingya tiba di wilayah Pidie di Aceh dan sebuah perahu yang lebih kecil yang membawa 36 orang tiba di Aceh Timur. Sebagian warga Pidie Provinsi Aceh menolak ratusan pengungsi Rohingya yang hendak berlabuh,  setelah sebelas hari terkatung-katung di laut.


Penolakan yang didapat Muslim Rohingya ini sungguh tidak mencerminkan sikap Umat Islam yang bersaudara, seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :


"Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam hal berkasih sayang dengan sesama mereka seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya akan terjaga (tidak bisa tidur) dan demam (ikut merasakan sakit)" (HR. Bukhari-Muslim).


Semestinya Umat Islam faham bahwa derita etnis Rohingya merupakan tanggung jawab Muslim lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, berkata :


“Barangsiapa yang bangun di pagi hari dan tidak memperdulikan urusan Muslimin, maka dia tidak termasuk bagian dari mereka (Muslimin).” (HR. Al-Hakim dari Ibnu Mas’ud).


Berdasarkan hadits di atas, sudah sepantasnya seluruh Umat Islam di negeri manapun baik rakyat maupun pemerintah memberikan perlindungan pada imigran Rohingya yang tiba di wilayahnya, serta menyerukan kepada seluruh kaum muslimin di Dunia untuk bersatu hidup dan diatur oleh aturan sempurna tiada cela, aturan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang berasal dari Rabbul ‘Alamin  yaitu aturan Islam Kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah.


Karena hanya Institusi Khilafah yang mampu mempersatukan 2,18 Miliar Umat Islam serta menjadikan mereka pribadi berkarakter kuat dan militan, mampu mengangkat harkat dan martabat Umat Islam di seluruh Dunia termasuk Muslim di Rohingya bisa terwujud dengan segera.

Wallahu ‘alam  bishowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post