Bullying, Hingga Kapan Penyakit Ini Terus Kambuh?


Oleh: Auliyaur Rosyidah


Korban bullying terus berjatuhan hingga penghujung akhir tahun 2023 di Indonesia. Seorang siswa kelas 6 SD berinisial F (12) di Bekasi menjadi korban bullying hingga kakinya harus diamputasi. Alih-alih kondisinya membaik, korban menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 7 Desember pukul 22.25 WIB di Rumah Sakit Hermina Bekasi kakibat sesak napas karena terdapat cairan di paru-paru.


Kementerian PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) yang diwakili oleh Plt Asisten Deputi Bidang Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK), Atwirlany Ritonga, beserta staff turut melayat ke rumah duka. Dia mengungkapkan bahwa sebuah tim telah ditugaskan dan terlibat dalam hal pendampingan terhadap korban dan keluarga.


Dalam waktu berdekatan, kasus dugaan perundungan atau bullying juga ditemukan di Sukabumi. Seorang siswa kelas 3 SD mengalami patah tangan dan telah dilaporkan oleh pihak keluarga ke Polres Sukabumi Kota pada Senin 16 Desember. Pihak Kepolisian pun menyelidiki kasus ini dan mengatakan penanganan kasus dugaan bullying ini dipastikan dilakukan secara professional dan akuntabel.


Kasus serupa bahkan lebih parah juga terjadi di Jakarta. Dua belas siswa kelas 10 SMAN 26 Jakarta menjadi korban perundungan oleh kakak kelasnya. Kondisi siswa-siswa tersebut mengenaskan usai dianiaya secara brutal oleh lima belas orang kakak kelasnya. Salah satu korban dari kasus ini mengalami lebam hingga kemaluannya terluka, dan sebagian yang lain mengalami patah tulang iga. Korban dikeroyok bergiliran setelah ditutup kepalanya.


Miris sekali kasus bullying terjadi terus-menerus tak kunjung berhenti. Bahkan semakin hari kian parah dan mengenaskan. Pemerintah yang berwenang untuk mengurusi masalah ini seolah tidak memberikan hasil atau dampak yang berarti. Ibarat menguras air dalam perahu agar tak tenggelam, namun membiarkan lubang pada perahu tetap menganga. Alias pekerjaannya tidak cerdas dan efektif.


Bullying merupakan fenomena penyimpangan sosial yang berbentuk tindakan agresif yang dilakukan secara berulang oleh satu kelompok atau individu kepada kelompok atau individu tersebut, yang berdampak pada kerusakan mental maupun fisik korbannya. Sebagaimana penyimpangan sosial yang lain, penanganan agar penyimpangan ini tidak berulang adalah dengan menindak tegas melalui sektor keluarga, masyarakat, maupun negara. 


Keluarga idealnya adalah sebagai kelas Pendidikan pertama bagi seseorang. Di dalam keluarga, berbagai perlakukan dan didikan sangat berpengaruh bagi karakter individu. Apa yang diajarkan dan ditanamkan oleh keluarga akan melekat pada jiwa dan pikiran seseorang yang akan mempengaruhi apapun tindakan yang dilakukannya di dunia. Jika seseorang dididik dengan akidah dan nilai-nilai islam sejak dini, maka tak akan ada kekerasan yang dilakukan seseorang secara sembarangan kepada orang lain. Pun jika sialnya ia menjadi korban, maka dia tahu bagaimana cara membela diri yang benar dan efektif.


Dalam hal ini, orang tua sangat berperan penting untuk membentuk kepribadian seorang anak. Rasulullah saw bersabda:


“Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggung jawabnya” (H.R Muslim)


Setiap orang pada awalnya saat dilahirkan adalah seorang yang fitrah (suci) tanpa cela. Lalu kedua orang tuanya akan memberikan pengaruh signifikan pada kepribadian dan kehidupannya. Baik secara sengaja maupun tidak. Rasulullah saw. bersabda:


“Setiap anak yang lahir, tidaklah dilahirkan kecuali diatas fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majudi, atas Nasrani” (H.R Bukhari)


Hadis tersebut bukan hanya bermakna agama seseorang saja. Melainkan bermakna dalam dan luas, yakni kepribadian seseorang. Jika diteliti, para pelaku bullying kebanyakan adalah karena mereka mendapatkan kekerasan di dalam rumahnya, atau tidak mendapatkan kasih sayang utuh yang seharusnya dia dapatkan dari kedua orang tuanya. Sehingga di luar rumah, ia menjadi pribadi yang keras, pemarah, dan suka menyakiti orang lain sebagaimana yang dia dapatkan di rumahnya. Itulah mengapa Rasulullah saw. memerintahkan untuk mengasihi, mencintai, dan menyayangi anak-anak. Bahkan jika itu bukan anak sendiri.


“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil” (H.R Tirmidzi).


Jika anak-anak mendapatkan cinta dan kasih sayang di rumahnya dan di lingkungan sekitarnya, maka perilaku dia akan menggambarkan cinta dan kasih sayang yang sama kepada teman-temannya. 


Dalam sektor Masyarakat, mereka juga berperan penting dalam membasmi bullying ini. Masyarakat harus menjadi pilar yang menjaga ketenteraman kehidupan bersama dalam lingkungannya. Masyarakat harus mendukung dan melestarikan Pendidikan dalam keluarga, agar tersuasana pula di dalam kehidupan luar sehari-hari. Dalam hal ini para guru di sekolah, dan tetangga sangat berperan penting. Kepedulian mereka sangat berpengaruh untuk terciptanya ketentraman dan kenyamanan.


Dalam sektor negara, peran sangat penting dan sangat kuat untuk menghentikan bullying ada padanya. Negara seharusnya menjadi penjamin sekaligus fasilitator pencegahan dan penumpasan perundungan. Negara dapat menciptakan kurikulum pendidikan yang membangun karakter individu yang solih dan taat kepada Allah swt. serta menjadi individu yang berprestasi pada waktu yang bersamaan. 


Selain daripada itu, saat berbagai Upaya telah dilakukan sebagaimana mestinya namun kasus perundungan tertap terjadi, maka peran Negara disini amat dibutuhkan. Negara harus menindak tegas pelaku bullying dengan memberikan hukuman yang membuat jera dan mencegah orang lain melakukannya. Pemberian hukuman tidak boleh diganggu dengan adanya suap ataupun kepentingan lainnya. 


Hal ini akan sempurna dapat dilakukan jika sistem pemerintahan yang diterapkan adalam sistem pemerintahan islam menyeluruh. Sebab hanya islam saja, satu-satunya sistem kehidupan yang memerintahkan berbagai solusi yang tepat, dan memblokir segala kerusakan karena bersumber langsung dari Allah swt. Yang Maha Pencipta dan Maha Mengetahui.

Post a Comment

Previous Post Next Post