Boikot Produk Tidak Efektif, Harus Boikot Akar Masalahnya


Oleh. Ummu Zhiya


Agresi militer yang sampai saat ini masih terus digencarkan oleh Zion1s Yahudi dengan sangat brutal telah menewaskan

sekita 15.000 jiwa. Kebanyakan korban ialah anak-anak, wanita dan lansia. Kini 70 persen penduduk gaza telah mengungsi. Tak banyak diperbuat oleh negeri Arab yang notabene dekat dengan jalur gaza selain hanya mengecam dan mengemis kepada PBB.


 Disisi lain negeri kaum muslim masih mengadakan hubungan bilateral dengan negara barat yang notabene terang-terangan memberikan  bantuan dana dan militer kepada zion1s Yahudi. Kesadaran kaum muslim atas penjajahan ini semakin meningkat, seruan boikot produk-produk yang terafiliasi dari Yhudi mulai digencarkan yang harapannya akan mempengaruhi perekonomian mereka. Namun cukupkah hanya boikot produk yang dijadikan solusi Palestina untuk saat ini? 


Sikap yang diambil oleh lembaga MUI terhadap peperangan yang terjadi antara Isra3l dan Palestina menetapkan fatwa l pemboikotan barang-barang produk zion1s Yahudi dan pihak yang terafiliasi dengannya. (Kompasiana, 10/11/2023) 


MUI menghimbau agar mendukung perjuangan dan pembebasan negeri Palestina atas penjajahan yang dilakuikan oleh Yahudi. Tujuan atas pemboikotan ini tidak lain agar mampu memberhentikan aliran dana dari muslim melalui perdagangan produk Yahudi dan afiliasinya. Berbagai platform media sosial ramai terhadap pemboikotan ini, namun masih banyak juga kaum muslim yang tak memahami masalah yang terjadi di Palestina. 


Berbagai platform media sosial ramai dengan info tentang produk yang diboikot dan berbagi info tentang barang-barang substitusinya. Banyak rakyat memboikot secara masif. Namun sayang, masih banyak juga yang belum paham tentang masalah ini. Banyaj yang masuh menyudutkan Hamas dan bahkan terang terang terangan membela isr4el. 


Ditengah kesadaran yang ada ditengah kaum muslim untuk membela Palestina, sebanyak apapun masyarakat nya tentu akan lebih efektif apabila dilakukan dan dikomando oleh negara yang melakukan boikot. Sebab sebenarnya boikot produk ini tidak banyak berpengaruh terhadap kekuatan aktivitas perekonomian dan perdagangan zion1s Yahudi. 


Di sisi lain, sebetulnya boikot produk ini tidak berpengaruh besar terhadap kekuatan perdagangan dan ekonomi zion1s Yahudi dan entitasnya. sebab zion1s Yahudi sendiri banyak di back up oleh negara negara barat seprti inggris, jerman, perancis, dan Amerika. Walaupun negara barat miskin akan sumberdaya energi yang masih ketergantungan dengan negeri muslim. 


Para penguasa Yordania, Qatar, Mesir dan Arab Saudi bahkan menolak usulan embargo minyak ke negeri Yahudi dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa antara Liga Arab dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu (11/11). Artinya, tangan para pemimpin Muslim itu ikut berlumuran darah Muslim Palestina. Pasalnya, mereka telah memberikan bahan bakar untuk kendaraan-kendaraan tempur zionis yang dipakai menggempur Gaza, membunuhi wanita, anak-anak dan bayi-bayi.


Miris apa yang dialami saudara kita di Palestina, kebiadaban sekaligus pengkhianatan demi pengkhianatan mereka alami kurun waktu hampir 75 tahun. Harusnya boikot produk dan blokade supply energi dilakukan kompak oleh negeri kaum Muslim di seluruh dunia dengan begitu akan menggentarkan musuh musuh islam. Bukan malah melakukan penghianatan dengan melakukan hubungan politik dan ekonomi dengan zion1s Yahudi serta menyerahkan nasip Palestina kepada PBB dengan (Two State Solution) debab solusi dua negara itu sama dengan meyakini eksistensi etnitas Yahudi di Palestina. Padahal harusnua sebagai negeri yang memiliki kekuatsn militer solusi yang


Akar Masalah

Ini semua terjadi akibat diterapkan sistem rusak yakni sistem kapitalisme ditengah-tengah kehidupan saat ini. Dimana sistem kapitalisme ruhnya adalah sekularisme, agama hanya pelengkap saja namun urusa  kehidupan jangan smapai diatur oeleh Tuhan. Sistem ini menjadikan materi sebagai tujuan dan pemuas jasadiyah saja. Lahir pula pemahaman gang rusak lainnya yakni liberalisme, HAM dan nasionalisme. 


Paham nasionalis inilah yang membuat Palestina berjuang sendiri untuk tanahanya. Kita yang disini ingin ikut membantu akan tetapi dibatasi oleh sekat sekat nasion state. Anggapan jihad menjadi paham yang ekstrim dan hanya berlaku di Palestina namun tidak untuk negeri yang lain. Pemikiran inilah yang berhasil meracuni kaum muslimin dan pemimpin dunia muslim yang tidak ada satupun yang mampu mendatangkan militernya ke Palestina. PBB dan OKI pun gagal mewujudkan perdamaian dunia dan menghentikan penindasan dan peperangan. Maka sistem Kapitalisme inilah yang semestinya diboikot secara totalitas. 


Islam Solusi Hakiki


Sebagai seorang muslim hendaknya segala sesuatu harus dikembalikan kepada pandangan islam dengan menjadikan akudah islam sebagai dasar. ikatan akidah islam yang mampu menyatukan seluruh kaum muslimin diseluruh dunia dibanding dengan ikatan nasionalisme yang rendah. Ikatan akidah islam ini hanya akan bisa terwujud apabila kaum muslim bersatu. Persatuan sejati hanya nisa terwujud yakni dalam naungan institusi negara yang ideal yakni Khilafah islamiyah yang dipimpin oleh seorang khalifah. Khalifah tentu tidak akan mengadakan perjanjian dengan kafir harbi fi'lan apalagi membiarkan produk yang berafiliasi dengan negara kafir harbi fi'lan masuk kedalam neger Khilafah. Khilafah tentu juga akan mengomando militer untuk memberangkatkan tentara pasukan untuk berjihad sebagaiman apa yang pernah dilakukan okeh Khalifah Ummat bin Khattab dan Sholahudin al Ayyubi. 


Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seorang imam itu (laksana) perisai. Dia akan dijadikan perisai yang orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan adil, maka dengannya dia akan mendapatkan pahala. Namun, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya.” 

(HR Bukhari dan Muslim).


Jelaslah, boikot suatu produk hanyalah solusi parsial yang tidak mampu efektif menyelesaikan masalah Palestina. Pembebasan Palestina hanya mampu diwujudkan dengan jihad dan penerapan Khilafah. Inilah satu-satunya solusi paripurna. Tidak ada yang lain. 


Wallahu a'lam bisshowwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post