Kericuhan aksi damai bela Palestina oleh umat Islam di bitung telah menelan satu korban jiwa dari pihak penggelar aksi damai. Menurut informasi, korban tewas lantaran sempat dikeroyok oleh massa ormas adat pasukan manguni makasiouw.kemudian masyarakat di sosmed juga menyebut jika aksi bela Palestina menurut manguni minahasa adalah bantu terorisme. Tak lama setelah aksi damai selesai, seseorang diduga membuat kekacauan dengan membakar bendera palestina dan tauhid. (Gelora.co). Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Manado Yaser Bin Salim Bachmid mengharapkan aparat keamanan dan pemerintah menelusuri bentrokan yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara. Aparat juga diminta mengusut sampai tuntas kasus tersebut. (Republika.co.id).
Bentrokan massa terjadi karena sebagian masyarakat tidak memahami bahwa akar masalah palestina adalah penjajahan. Sudah seharusnya semua orang termasuk muslim sepakat bentuk penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi ini. Negaralah yang berperan besar dalam memahamkan umat terkait penjajahan. Mana yang termasuk penjajahan mana yang termasuk pihak terjajah. Hanya saja didalam sistem kapitalisme sekuler telah menjadikan negara berlepas tangan membangun pemahaman yang benar di tengah-tengah ummat. Sistem sekuler yang diterapkan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam aspek pendidikan justru membuat kebenaran semakin kabur. Kebenaran dipandang kebatilan sedangkan kebatilan dipandang kebenaran. Sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan telah memberikan masyarakat kebebasan penuh dalam berekspresi dan berpendapat tanpa harus memperhatikan antar agama. Atas dasar inilah kurikulum pendidikan negeri ini dibentuk. Gagalnya negara menetapkan standar benar-salah, haq-batil, terpuji-tercela, dan baik-buruk ditengah-tengah masyarakat telah memicu munculnya konflik antar individu atau kelompok masyarakat. Negara dalam sistem kapitalisme hanya berorientasi untung. Alhasil ketika negara melihat ada pembodohan yang masif disosial media khususnya terkait perang yang terjadi antara palestina dan zionis yahudi negara tidak melakukan apapun. Rakyat dibiarkan mengonsumsi tayangan yang mengaburkan penjajah hakiki atas dasar liberalisme (kebebasan) dan HAM (Hak Asasi Manusia). Pasalnya tidak sedikit dari masyarakat negeri ini yang masih memberikan dukungan pada pihak zionis lakatullah. Padahal negara seharusnya mampu mencegah peristiwa tersebut melalui kebijakan yang dikeluarkannya.
Konflik akibat ketidakpahaman masyarakat akan penjajahan ini sejatinya akan usai dengan menerapkan syariat islam dalam seluruh aspek kehidupan. Tidak hanya itu, dalam Islam akan menghapuskan segala bentuk penjajahan diatas dunia khususnya di negeri-negeri muslim. Negara yang menerapkan aturan Islam menjadi pemersatu kaum muslimin dibawah satu kepemimpinan. Syariat islam telah menempatkan khalifah sebagai perisai kaum muslimin. Rasullullah SAW bersabda: sesungguhnya imam (khalifah) adalah perisai orang-orang berperang dibelakangnya dan menjadikannya pelindung. (HR. Muslim). Islam juga menjaga kehidupan yang harmonis diantara anggota masyarakatnya. Hal ini ditempuh dengan sistem pendidikan Islam yang berkualitas dan mampu membangun kekuatan mental anak didik, baik level keluarga, masyarakat,maupun masyarakat. Negara menjauhkan lingkungan dari pemikiran yang bertentangan dengan Islam sehingga masyarakat benar-benar mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Budaya amar ma’ruf nahi munkar menjadikan konflik dalam negeri bisa terhindarkan, sebab satu individu masyarakat tidak membiarkan individu lain melakukan kemaksiatan, mengemban pemikiran yang batil. Namun sejak institusi politik umat Islam yang menjadi pelaksana syariah Islam secara kaffah dan pelindung Kaum muslimin ini tiada, negara kafir penjajah lelausa menjajah negeri-negeri kaum muslim baik secara politik, militer,ekonomi, pendidikan, sossial budaya dan sebagainya. Penjajahan militer negara kafir atas negari-negeri muslim. Salah satunya penjajahan Zionis Yahudi terhadap Palestina. Sejak zionis yahudi menduduki Palestina, negara kafir begitu leluasa membunuh kaum muslimin dengan cara keji. Sungguh penjajahan ini terjadi atas izin dan bantuan Inggris dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, apa yang terjadi di Palestina adalah penjajahan. Selain memahami hakikat penjajahan ini, umat islam juga harus memahami bahwa penjajahan tidak akan pernah selesai selama kaum muslim masih terkungkung dalam negara kebangsaan seperti saat ini. Penjajahan Palestina hanya bisa dituntaskan oleh Daulah Islamyang akan mengirimkan tenatra dan senjata terbaiknya dalam upaya mengusir zionis yahudi dan membuat negara-negara besar dibaliknya bungkam.
Atika Nasution
Alumni Mahasiswi Uisu Medan
Post a Comment