Waspada, Potensi Konflik Menjelang Pemilu


Oleh: Fiani, S.Pd 
(Pegiat Literasi)


Tak terasa masa jabatan pak presiden Jokowi akan berakhir ditahun 2024, tapi para caleg president di tahun 2024 telah membanjiri sosmed untuk menarik simpati rakyat. Senyum lebar dan perhatiannya kepada masyarakat penuh dengan makna, berharap bisa membuka ruang dihati masyarakat. Dan janji manis setiap caleg ketika terpilih menjadi persident di tahun 2024 semuanya untuk kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat. Sehingga, Para pendukung pun akan melakukan berbagai cara agar cargonya bisa menang tentu ada imbalannya setiap jerih payahnya, istilahnya tidak ada makanan gratis di sistem demokrasi. Lalu, apakah rakyat tidak akan dikecewakan lagi?


Menjelang pemilu banyak konflik yang akan terjadi ditengah-tengah masyarkat, saudara dan tetangga bisa menjadi musuh dan orang asing pun bisa jadi besti, yang jauh jadi dekat dan dekat makin menjauh tentu ikatan tersebut dibagun berdasarkan atas dasar manfaat. Sehingga mudah terjadi bentrok antarsimpatisan  PDIP dengan GPK, 11 sepeda motor dan tiga rumah warga mengalami kerusakan akibat kejadian tersebut. Dikutip laman, Republik, Muntilan (28/10). 


Kemudian, Tiga nama yang diusulkan menjadi calon presiden (capres) di tahun 2024 yaitu: Probowo Subianto di usung partai Gerindra, Anis Baswedan di usung partai PKS, Nasdem dan PKB, dan Ganjar Pranowo diusng partai PDIP. Namun, yang akan menjadi presiden adalah yang  memiliki suara paling terbanyak. Maka, wajar menjelang pemilu banyak orang mendadak jadi baik. Apalagi masyarakat yang notaben memiliki sifat emosional ataupun sebagai seorang figure  akan mudah tersentuh, sehingga bisa  berpihak kepada siapa saja yang bisa menjamin kelangsungan hidupnya dalam hal ini yang bisa memberikan manfaat pada dirinya tanpa melihat kembali, apakah janji manis yang diberikan para caleg itu akan menjadi kenyataan atau justru sebaliknya? Ini yang harus dikaji ulang masyarakat, sebab pengalaman sebelumnya harus menjadi referensi kedepannya untuk memilih pemimpin di tahun 2024.


Dan keberpihakan rakyat pada partai hari ini tanpa pemahaman yang benar akan arah dan tujuan partai, maka akan terus terjadi perselisihan antar  individu maupun kelompok yang disebabkan oleh ego individu atau kelompok yang menjadi pemicu terjadinya konflik ditengah-tengah masyarakat hingga jauh akan kedamaian dan kesejahteran yang diiming-imingkan. Lalu, rakyat akan terus berharap sepanjng hidupnya, jika tidak bagun dari tidur panjangnya dan menghentikan permainan para elit yang mengambil keuntungan dari amanah yang diberikan oleh rakyat. Sebab, para elit partai justru bekerja sama untuk mencapai kepentingannya seperti ungkapan ‘tidak ada teman sejati, yang ada adalah kepentingan abadi’, dan partai politik ala demokrasi akan bekerja sama satu pihak dengan pihak lainnya ketika memiliki kepentingan yang sama, artinya bersifat simbiosis mutualisme. 


Kacamata Islam,  partai politik bertujuan untuk mewujudkan kembali kehidupan Islam, mengubah cara pandang masyarakat liberal dengan Islam, dan menjadikan negara berlandaskan syariat Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunah. Tentu, dengan mendakwakan Islam ditengah-tengah umat adalah kewajiban setiap individu, agar umat paham tujuan yang hendak diraih. Dan, seharusnya juga rakyat waspada akan pihak-pihak yang memanfaatkan hak suara nya untuk kepentingan individu atau kelompok dengan membangun kesadaran rakyat akan perbuhan yang hakiki dengan menerapkan Islam kaffah ditengah-tengah umat dan menjadikan akidah sebagai asas dalam setiap kehidupan. Dengan begitu, umat akan bersatu dalam satu keyakinan dan tujuan yang sama. Sehingga, terjalin persaudaraan saling membantu, menjaga, melindungi dan memiliki sifat empati kepada sesama. selanjutnya, partai politik Islam akan mewujudkan keharmonisan dengan melindung mereka yang beda keyakinan tapi mau tunduk pada pemerintahan Islam. Kemudian, Islam membolehkan adanya banyak partai sebagai sarana untuk melakukan muhasabah sebab penguasa maupun aparat pemerintah adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Dalam firman Allah SWT


_"Hendaknya ada diantara kalian, ummat yang menyeruh kepada Islam dan memerintahkan pada kemakrufan serta mencegah dari kemungkaran. Mereka itulah orang-orang yang beruntung"_ (Q.s Ali Imran: 104)


Maka jelas ayat diatas, untuk memerintahkan kepada masyarakat untuk mengemban dakwa ditengah-tengah ummat. Kemudian, partai politik yang menegakan Islam betugas untuk mendidik dalam menegakkan kemakrufan dan mencegah kemungkaran yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, dan mengontrol pemikiran dan perasaan mereka, serta membangun ikatan dengan masyarkat dalam ikatan pemikiran yang benar sesuai dengan syariat Islam. Jadi partai politik juga harus membina anggota dan masyarakatnya agar menjadi bagian dari tubuh partai. Tentu harus terikat dengan aturan Allah SWT dan Rasul-Nya. Saling menghormati dalam menjalankan amanahnya bagian dari partai politik ala Islam. 


Oleh karenanya, hanya dengan sistem Islam yang akan memberikan kesejahtraan dan kemakmuran bagi setiap rakyat, maka sudah menjadi tugas kita untuk mewujudkannya dengan tak henti-hentinya mendakwakan Islam ditengah-tengah umat.

Waullahu’alam bishowab

Post a Comment

Previous Post Next Post