Usai Boikot Produk, Akankah berujung Boikot Ide Nasionalisme?

Oleh : Zhiya (Pegiat literasi)


Saudara Muslim kita di Palestina sudah lebih sebulan terakhir mengalami kondisi yang sangat menyayat hati. Hari-hari korban jiwa berguguran, akibat serangan brutal Zionis penjajah Yahudi yang tak kenal belas kasih. Tua, muda, anak-anak, para wanita, bahkan bayi baru lahir pun tak luput dari sasaran para biadab laknatullah. Sementara itu, lagi-lagi dunia seolah di buat tuli dan bisu meskipun terpampang jelas aksi ketidakadilan yang di pertontonkan seluruh media sosial hari ini. 


Selain kecaman, rupanya sebagian negara muslim akhirnyai mulai menyerukan aksi Boikot produk yang di anggap pro Zionis. Lantas sudah tepat kah pilihan boikot produk sebagai solusi yang dapat menghentikan konflik di Palestina?


*Boikot Produk pro Zionis*


Sebagai bentuk solidaritas. Beberapa negara muslim mulai melakukan sesuatu yang di anggap sebagai solusi untuk menghentikan kekejaman yang menimpa rakyat Palestina. Salah satunya yakni boikot produk yang di anggap sebagai pemasok dukungan peralatan persenjataan Zionis Penjajah Yahudi laknatullah.


Seruan boikot produk yang di lakukan secara langsung oleh sebagian masyarakat, kini mulai menampakkan hasil. Terbukti beberapa perusahaan mulai mengalami penurunan penjualan akibat sepinya konsumen dan berkurangnya jumlah pengunjung. Tak tanggung-tanggung, efek boikot tersebut, beberapa brand produk tertentu akhirnya menumpuk di etalase swalayan dan sebagian lainnya tampak memilih mengadakan promo dan diskon besar-besaran untuk produk yang terkategori dalam daftar boikot.


 Namun meskipun demikian, kondisi tersebut tampaknya tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan, sebab negara sama sekali tidak pernah memiliki keinginan yang serius dalam membela Kaum muslim di negara lain.


*Fatwa MUI Tentang Boikot produk*


Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi mengeluarkan fatwa soal boikot produk pendukung Zionis pada hari Jumat (10/11/2023). Dalam fatwanya tersebut di nyatakan bahwa haram melakukan aktivitas pembelian produk pro Zionis, namun perlu diketahui bahwasanya seluruh produk yang terkategori masuk dalam daftar boikot adalah halal untuk di perjual belikan, dan juga halal di gunakan oleh seluruh masyarakat muslim khususnya selama produk tersebut tidak terkontaminasi sesuatu yang jelas di haramkan secara syar'i.


Meskipun demikian. Sebagai wujud kepedulian kita terhadap saudara muslim kita di Palestina, seruan boikot patut di apresiasi dan di jalankan semampu kita, sebab perbuatan sekecil apapun, tetap memiliki nilai yang besar sebagai salah satu pembuktian keberpihakan kita terhadap rakyat Palestina.


Walaupun sejatinya, solusi utamanya bukanlah hanya sekadar boikot produk, akan tetapi ada sesuatu yang jauh lebih wajib kita boikot secara permanen, yakni boikot ide dan pemikirannya yang saat ini tengah leluasa memporak porandakan persatuan kaum muslim seluruh dunia


*Boikot Ide Nasionalisme*


Ide Nasionalisme yang telah mengakar di benak seluruh masyarakat hari ini nyatanya telah berhasil membuat persatuan kaum muslim bercerai berai.


 Masing-masing di paksa untuk sibuk memikirkan diri sendiri, tak peduli apapun yang menimpa saudara muslim lainnya yang tertindas, bahkan yang paling memilukan, akibat ide Nasionalisme, kita bahkan tidak merasa malu ketika musuh-musuh Islam menjadikan kita sebagai alat untuk memudahkan aktivitas pembantaian massal terhadap saudara muslim kita di Palestina.


Alih-alih menyambut seruan boikot produk yang yang tampak begitu ringan. Yang terjadi justru saling nyinyir satu sama lain. Padahal jika benar keberpihakan kita di tujukan terhadap saudara muslim di Palestina, semestinya seruan boikot produk di sambut dengan antusias tampa banyak alasan, namun lagi-lagi akibat sikap nasionalisme yang telah terpahat kuat di benak masing-masing individu akhirnya sikap persatuan umat semakin sulit terwujud.


*Islam solusi mustanir*


Di tengah gencarnya seruan boikot produk, tak ketinggalan aksi saling nyinyir pun begitu massif terjadi di tengah masyarakat. Namun meskipun demikian nyatanya seruan boikot produk pro Zionis penjajah Yahudi yang di lakukan oleh sebagian individu masyarakat kini mulai tampak memberikan efek yang cukup serius bagi beberapa perusahaan besar yang selama ini mengaku secara terang-terangan akan keberpihakannya terhadap zionis penjajah Yahudi di Palestina.


 Namun meskipun demikian, kondisi yang tengah melanda rakyat Palestina tentu saja belum bisa terselesaikan jika hanya sekadar boikot produk, akan tetapi semestinya ide Nasionalisme adalah hal yang paling utama untuk segera di boikot dari benak kita masing-masing, sebab akibat ide tersebut, kita yang semula di persatuakan oleh kesamaan akidah, kini di pisahkan oleh sekat-sekat Nasionalisme.


Jika boikot produk saja kita mampu melakukannya dengan mudah, maka semestinya boikot ide Nasionalisme pun seharusnya kita lebih bersemangat, agar persatuan umat yang merupakan sumber kekuatan paling utama kita dapat terwujud seperti pada masa Kekhalifahan. Namun hal tersebut hanya akan terlaksana jika sistem yang mengatur kehidupan manusia adalah sistem Islam yang merupakan satu-satunya ideologi yang mampu menjaga persatuan umat seluruh dunia.


Sehingga dengan demikian, ketika ide Nasionalisme telah lenyap dari masing-masing benak individu masyarakat. Alhasil konflik yang terjadi di setiap negri muslim akan mampu teratasi dengan sangat mudah. Sebab persatuan umat Islam sejatinya merupakan sesuatu yang paling di takuti oleh para zionis beserta antek-anteknya.

Wallahu 'alam bissawab


Post a Comment

Previous Post Next Post